Gara-gara Ketipu Skema Ponzi, Investor India Rugi Rp1,63 Triliun

Rabu, 19 Februari 2025 - 15:02 WIB
loading...
Gara-gara Ketipu Skema...
Ribuan investor di India kehilangan hampir USD100 juta atau setara Rp1,63 triliun (kurs Rp16.310 per USD) setelah terjebak penipuan lewat skema Ponzi. Foto/Dok
A A A
HYDERABAD - Ribuan investor di India kehilangan hampir USD100 juta atau setara Rp1,63 triliun (kurs Rp16.310 per USD) setelah terjebak penipuan lewat skema ponzi , usai tergiur janjiinvestasi jangka pendek dengan imbal hasil tinggi. Pernyataan ini disampaikan oleh polisi dan beberapa korban kepada Reuters.

Polisi India menangkap dua orang pelaku penipuan pada hari Sabtu, setelah sebuah kasus diajukan terhadap Falcon Invoice Discounting, yang menjanjikan pengembalian hingga 22% dengan klaim menghubungkan deposan dengan pihak-pihak seperti Amazon dan produsen biskuit Britannia.



Falcon mengumpulkan 17 miliar rupee (atau sekitar USD196 juta setara Rp3,19 triliun) dari hampir 7.000 investor sejak 2021. Mereka hanya melunasi setengahnya, menurut pernyataan dari polisi di negara bagian selatan Telangana.

Ankit Bihani, seorang pengusaha toko perhiasan yang berbasis di New Delhi, bertemu dengan 50 investor lainnya pekan lalu untuk membahas langkah-langkah, termasuk upaya hukum, usai 500 juta rupee yang mereka katakan telah hilang.

"Sebagian besar dari mereka (investor) mengetahui tentang platform investasi itu melalui media sosial dan berinvestasi di dalamnya," kata Bihani kepada Reuters.

Diungkapkan Falcon menggunakan uang dari investor baru untuk membayar kepada mereka yang lebih lama dan mengalihkan dana yang tersisa ke berbagai entitas cangkang, berdasarkan keterangan polisi. Sementara itu pihak berwenang sedang memburu Amardeep Kumar, pendiri Falcon dan terdakwa utama, kata seorang sumber.

Namun, beberapa korban bertanya-tanya apakah mereka akan mendapatkan kembali uang mereka yang ditipu usai mempercayakan investasi kepada Falcon. Dalam beberapa kasus, dana tersebut merupakan tabungan seumur hidup.

"Ini adalah uang hasil jerih payah saya. Kami tidak tahu kapan dan bagaimana kami akan mendapatkannya kembali," kata Roopesh Chauhan, seorang karyawan teknologi yang kehilangan 15 juta rupee.

Sedangkan S. Smriti, yang merupakan seorang asisten profesor, menghubungi polisi setelah kehilangan lebih dari 3 juta rupee. "Uang itu semua tabungan kami," kata Smriti.



Pihak berwenang India belakangan menyoroti melonjaknya keluhan belakangan ini dari orang-orang yang ditipu oleh skema investasi palsu yang mengandalkan aplikasi, situs web, dan call centre untuk menipu investor yang tidak menaruh curiga.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
Ramadan 2025, Pertamina...
Ramadan 2025, Pertamina Berbagi Takjil di 145 SPBU se-Indonesia
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
Rupiah Keok Lawan Dolar...
Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger di Rp16.501/USD
Bank Jatim Catatkan...
Bank Jatim Catatkan Laba Bersih Rp1,28 Triliun di 2024
Harga Emas Antam Tak...
Harga Emas Antam Tak Terbendung, Hari Ini Naik Lagi ke Rp1.779.000/Gram
800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
Dihadiri Ratusan Investor,...
Dihadiri Ratusan Investor, MNC Sekuritas Sukses Gelar Investor Gathering 2025
BEI Apresiasi Investor...
BEI Apresiasi Investor Gathering MNC Sekuritas, Dorong Investor Lebih Rasional dalam Berinvestasi
Rekomendasi
3 Alasan Wali kota Istanbul...
3 Alasan Wali kota Istanbul Ekrem Imamoglu Ditangkap sebelum Pemilu Melawan Erdogan
Cara Gamer Memandang...
Cara Gamer Memandang AI Ternyata Sangat Mengejutkan
Demo Tolak UU TNI di...
Demo Tolak UU TNI di Malang Ricuh, Sejumlah Demonstran Diamankan
Berita Terkini
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
3 jam yang lalu
Jelang Lebaran Momen...
Jelang Lebaran Momen Tepat untuk Membeli Emas, Ini Alasannya
4 jam yang lalu
BNI Terapkan Operasional...
BNI Terapkan Operasional Terbatas Selama Libur Nyepi dan Idulfitri 2025
5 jam yang lalu
CEO Philip Morris: Keberlanjutan...
CEO Philip Morris: Keberlanjutan Ciptakan Hasil Kinerja Bisnis yang Positif
6 jam yang lalu
Berbagi Kebahagiaan...
Berbagi Kebahagiaan Ramadan, Kadin Salurkan 150 Paket Bantuan ke Anak Yatim
7 jam yang lalu
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
7 jam yang lalu
Infografis
FBI Tuding Korea Utara...
FBI Tuding Korea Utara Retas Kripto Senilai Rp25 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved