Masyarakat Termiskin di Lapisan Terbawah Dipastikan Tersentuh Bantuan

Kamis, 03 September 2020 - 17:49 WIB
loading...
Masyarakat Termiskin di Lapisan Terbawah Dipastikan Tersentuh Bantuan
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan, akan memastikan masyarakat termiskin di lapisan terbawah mendapatkan bantuan selama masa sulit ini melalui program perlindungan sosial. Foto/Ilustrasi SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) optimis dapat merealisasikan target penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional hingga akhir tahun 2020. Anggaran sebesar Rp695 triliun untuk penanganan COVID-19 ditargetkan dapat terserap ke dalam 6 program Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).

(Baca Juga: Percepat Penyerapan Anggaran, Satgas PEN Ubah Metode Penyaluran Dana Perlindungan Sosial )

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, hingga akhir tahun nanti anggaran sebesar Rp695 triliun untuk penanganan COVID-19 ditargetkan dapat terserap ke dalam 6 program KPC PEN. Keenamnya ialah program bidang kesehatan, insentif usaha, perlindungan sosial, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), program kementerian dan lembaga (K/L) dan Pemda, serta pembiayaan korporasi.

"Kami akan memastikan masyarakat termiskin di lapisan terbawah mendapatkan bantuan selama masa sulit ini melalui program perlindungan sosial. Kita juga akan fokus pada sektor UMKM, karena itu dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia, juga berkontribusi lebih dari 55 persen ekonomi nasional," ujar Budi dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (3/9/2020).

Untuk perlindungan UMKM, K/L dan Pemda, serta pembiayaan korporasi tetap menjadi tanggung jawab Satgas PEN dengan anggaran yang dialokasikan sekitar Rp400 triliun dengan realisasi per September tahun ini mendekati Rp200 triliun.

(Baca Juga: Erick Thohir Tambah Program Baru Demi Percepat Serapan Anggaran PEN )

Sementara, program perlindungan sosial pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp204,95 triliun dan sudah terserap sebesar Rp101,06 triliun atau 49,31 persen. Lalu pada sektor UMKM, anggaran yang harus disalurkan sebesar Rp123,46 triliun dengan serapan Rp52,03 triliun atau 42,14 persen.

Untuk Sektor K/L dan Pemda alokasi anggarannya sebesar Rp106,5 triliun dan sudah terserap Rp14,92 triliun atau 14,06 persen. Sedangkan untuk pembiayaan korporasi tersedia anggaran sebesar Rp53,60 triliun.

Dari realisasi saat ini, Budi menyebut hingga akhir tahun ini Satgas PEN harus bisa merealisasikan sisa penyaluran lagi yang sekitar Rp218 triliun. Ia optimis anggaran tersebut akan tersalurkan dalam program-program yang akan membawa manfaat besar.

Dia merinci, program yang mendapat alokasi cukup besar ada pada Perlindungan Sosial, seperti Program Keluarga Harapan dengan anggaran Rp37,4 triliun. Realisasi saat ini sudah mencapai 71 persen dengan target penerima sebanyak 10 juta Kepala Keluarga (KK) termiskin.

(Baca Juga: Awas!, Dunia Usaha Bisa Kolaps Jika Penyerapan Anggaran PEN seperti Keong )

"Kami yakin kami akan mencapai target penyaluran Rp37 triliun hingga akhir tahun 2020. Saat ini sudah tersalurkan sebesar Rp27 triliun," katanya. Ia menunjukkan melalui grafik, ada kenaikan realisasi sebesar 13 persen sejak Juli hingga September atau dalam 40 hari pertama sejak ia memimpin Satgas PEN bekerja.

Lalu program lain yang juga akan membawa dampak besar bagi masyarakat ialah Program Kartu Sembako. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp43,6 triliun dan terealiasi 62,5 persen dengan target sebanyak 20 juta KK atau sekitar 80 juta jiwa yang masuk kategori termiskin.

"Sejauh ini realisasi sudah tercapai sekitar Rp27 triliun dari Rp42 triliun anggarannya. Kami yakin ini dapat tercapai," kata Budi.

Namun ia juga mengakui ada beberapa program Perlindungan Sosial yang masih terus diupayakan realisasinya dapat tercapai. Yakni Program Bantuan Langsung Tunai Desa dengan anggaran Rp31,8 triliun dan realisasi tercapai sebesar 30 persen atau baru Rp10 triliun. Target penerima sebanyak 11 juta KK. Meskipun demikian penyalurannya tetap mengalami kenaikan 10 persen sejak diluncurkan pada Juli lalu.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6028 seconds (0.1#10.140)