PHK Menyangkut Urusan Perut Ribuan Orang, Pemerintah Harus Bergerak Cepat
loading...

Tren PHK terus meluas di sejumlah sektor sehingga pemerintah perlu bergerak cepat. Pekerja sedang berjalan di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat. FOTO/dok.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) terus meluas sehingga dibutuhkan intervensi pemerintah untuk menghentikan tren PHK karena menyangkut nasib kesejahteraan ribuan pekerja. Baru saja, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Tangerang melakukan PHK massal menyusul pabrik Sritex di Solo.
"Pemerintah sudah seharusnya bergerak cepat mengambil langkah konkret, mengingat PHK massal semakin marak terjadi. Agar tidak terjadi kebangkrutan, maka sebaiknya memberikan insentif fiskal misalnya berupa penangguhan bayar pajak," ujar Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti saat dihubungi SindoNews, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga: Susul Sritex, 2 Pabrik Sepatu di Tangerang PHK 3.500 Karyawan
Dia juga mendesak pemerintah untuk memenuhi hak-hak pekerja. Langkah ini penting agar mereka sebagai korban PHK bisa tetap bisa menyambung hidup. Lebih lanjut, para korban PHK perlu didampingi untuk bisa membuka usaha sendiri atau kembali disediakan lapangan kerja untuk bekerja di industri lain yang masih bergairah.
Sebagai informasi, dua pabrik sepatu di Tangerang PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh melakukan PHK 3.500 pekerja. Tren PHK tidak hanya terjadi di industri tekstil tapi juga menyasar sektor-sektor lainnya.
Baca Juga: Dompet Lesu, 12 Hal Ini Bakal Makin Sulit Dijangkau Kelas Menengah
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi mengatakan industri tekstil berada dalam kondisi yang kian sulit karena terjadi penurunan produksi, penyusutan penjualan, dan melemahnya pasar ekspor di sertai gempuran produk impor ke pasar domestik.
"Pemerintah sudah seharusnya bergerak cepat mengambil langkah konkret, mengingat PHK massal semakin marak terjadi. Agar tidak terjadi kebangkrutan, maka sebaiknya memberikan insentif fiskal misalnya berupa penangguhan bayar pajak," ujar Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti saat dihubungi SindoNews, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga: Susul Sritex, 2 Pabrik Sepatu di Tangerang PHK 3.500 Karyawan
Dia juga mendesak pemerintah untuk memenuhi hak-hak pekerja. Langkah ini penting agar mereka sebagai korban PHK bisa tetap bisa menyambung hidup. Lebih lanjut, para korban PHK perlu didampingi untuk bisa membuka usaha sendiri atau kembali disediakan lapangan kerja untuk bekerja di industri lain yang masih bergairah.
Sebagai informasi, dua pabrik sepatu di Tangerang PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh melakukan PHK 3.500 pekerja. Tren PHK tidak hanya terjadi di industri tekstil tapi juga menyasar sektor-sektor lainnya.
Baca Juga: Dompet Lesu, 12 Hal Ini Bakal Makin Sulit Dijangkau Kelas Menengah
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi mengatakan industri tekstil berada dalam kondisi yang kian sulit karena terjadi penurunan produksi, penyusutan penjualan, dan melemahnya pasar ekspor di sertai gempuran produk impor ke pasar domestik.
(nng)
Lihat Juga :