Bantuan 40 Ton Alkes dari Investor China Tiba Dini Hari

Kamis, 26 Maret 2020 - 23:53 WIB
Bantuan 40 Ton Alkes dari Investor China Tiba Dini Hari
Bantuan 40 Ton Alkes dari Investor China Tiba Dini Hari
A A A
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengkoordinasi sumbangan alat-alat kesehatan (alkes) untuk pengendalian dan penanganan wabah corona (Covid-19) di Indonesia. Bantuan kali ini datang dari sejumlah perusahaan asal China yang berinvestasi di Indonesia.

Alat-alat kesehatan berjumlah sekitar 40 ton tersebut diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777 dari Bandara Pudong Shanghai, China, dan diperkirakan tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis malam (26/3) atau dini hari Jumat (27/3).

Menko Marves Luhut B. Pandjaitan menyatakan pandemi Covid-19 ini juga bencana global, maka berbagai bentuk dukungan dari negara manapun, khusus untuk pengendalian dan penanganan wabah Covid-19 di Indonesia akan diterima, tentunya setelah melalui prosedur yang ditentukan, termasuk faktor keamanannya.

"(Dalam situasi ini) Kita ambil keputusan harus cepat dan tepat karena ini menyangkut hal yang sangat serius. Tentunya ini akan melalui prosedur pemasukan bantuan, BNPB di bawah Komando Pak Doni Munardo sebagai koordinator untuk menyalurkan bantuan ini segera ke masyarakat. Publik, masyarakat dan media harus tahu kemana, jika mereka memerlukan bantuan, jadikan satu pintu," ujar Menko Luhut dalam Vidcon Rakor Penerimaan Kamis lalu, 19 Maret 2020.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Menko Marves dan Kemenko Marves, Jodi Mahardi mengatakan perusahaan asal China yang memiliki investasi di Indonesia berinisiatif memberikan sumbangan alat-alat kesehatan untuk membantu proses penanganan dan pengendalian wabah Covid-19.

"Bantuan alkes ini adalah bukti hubungan baik antara kedua negara dan juga wujud kepedulian terhadap wabah Covid-19 yang kita tahu merupakan tantangan semua negara di dunia hari ini,” jelas Jodi Mahardi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Dia melanjutkan, para donatur tersebut sebagian besar adalah para investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan daerah sekitar. Para Investor mengirimkan bantuan alkes untuk membantu penanganan pandemi secara nasional dan juga daerah lokal, khususnya tempat mereka berinvestasi.

Kemenko Marves, ungkap Jodi, bekerja sama dengan APLSI mengoordinasi bantuan dari berbagai perusahaan tersebut agar dapat segera terkirim ke Indonesia dan dapat terdistribusi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak dan mendesak.

"Dengan demikian, diharapkan penanganan wabah ini dapat berlangsung lebih cepat dan warga dapat kita lindungi, termasuk keselamatan petugas medis yang saat ini berjuang di garis terdepan,” ujar Jodi.

Pasokan medis itu sendiri terdiri dari test kit Covid-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, kampus-kampus, dan lainnya.

Selain memberikan bantuan alat kesehatan, Kemenko Marves bersama APLSI juga mengkoordinasikan pemberian bantuan alat laboratorium untuk memeriksa covid-19 kepada enam Fakultas Kedokteran di Indonesia berupa alat PCR dan RNA extraction machine. Alat lab ini akan mampu memeriksa swab test yang dilakukan untuk mendeteksi Covid-19.

Ke depan setelah alat ini dikirimkan, diharapkan pada bulan April minggu kedua semua Fakultas Kedokteran tersebut akan memiliki kemampuan untuk melakukan tes masing masing sebanyak 1.000 sampel per hari.

Proses pengiriman Bantuan Covid-19 ke Indonesia didukung penuh juga oleh kementerian/lembaga terkait, antara lain Kemlu RI, KBRI Beijing dan KJRI Shanghai, serta Atase Pertahanan KBRI Beijing. Bantuan yang diterima tersebut nantinya akan diserahkan untuk membantu kerja dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.

Seperti diketahui, China dihadapkan pada kondisi darurat pada Januari hingga Februari 2020 lalu, dimana pemerintah China menerima bantuan peralatan medis dari puluhan negara dan berbagai organisasi internasional.

Sekarang setelah kasus penularan baru di sana turun drastis, China mulai aktif mengalihkan sumber daya yang dimiliki dengan mengirimkan berbagai bantuan ke negara-negara lain yang sedang kewalahan menghadapi wabah Covid-19.

Selain Indonesia, beberapa negara juga menerima bantuan dari negara tersebut seperti Jepang, Spanyol, Italia, hingga Irak. Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapatkan bantuan dari China, karena seperti diketahui saat ini Indonesia sedang mengalami situasi darurat akibat wabah Covid-19.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0370 seconds (0.1#10.140)