Awas Imbas Corona, Penduduk Miskin di Asia Timur dan Pasifik Naik 11 Juta Orang

Selasa, 31 Maret 2020 - 12:13 WIB
Awas Imbas Corona, Penduduk...
Awas Imbas Corona, Penduduk Miskin di Asia Timur dan Pasifik Naik 11 Juta Orang
A A A
WASHINGTON - Bank Dunia memperingatkan goncangan ekonomi di Asia Timur dan Pasifik tidak terhindarnya akibat wabah virus corona atau Covid-19. Akibatnya bakal berdampak serius pada pengentasan kemiskinan di seluruh kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Bahkan Bank Dunia memprediksi jumlah penduduk miskin di kawasan ini akan bertambah 11 juta orang dalam skenario terburuk. Dalam laporan ekonomi regional di kawasan Asia Timur dan Pasifik edisi April 2020, Bank Dunia menerankan angka yang akan keluar dari zona kemiskinan akan berkurang.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa pada skenario baseline (dasar), pada tahun 2020 orang yang akan keluar dari kemiskinan di kawasan akan berkurang sebanyak hampir 24 juta dibanding bila tidak ada pandemi (menggunakan garis kemiskinan USD5,50/hari).

"Jika situasi ekonomi memburuk, dan skenario lebih rendah yang terjadi, maka jumlah penduduk miskin bertambah sekitar 11 juta orang. Proyeksi sebelumnya memperkirakan bahwa hampir 35 juta orang akan keluar dari kemiskinan di Asia Timur dan Pasifik pada tahun 2020, termasuk lebih dari 25 juta di China saja," tulis laporan Bank Dunia, Selasa (31/3/2020).

Bank Dunia menyebutkan, sektor ekonomi seperti pariwisata, manufaktur, dan ritel akan menghadapi risiko penurunan. Begitu juga dengan pekerja informal. Laporan ini juga menyoroti risiko jatuh miskin (falling into poverty) yang jauh lebih tinggi di antara rumah tangga yang tergantung pada sektor-sektor yang secara khusus rentan terhadap dampak COVID-19.

Dalam laporan tersebut dicontohkan seperti pariwisata di Thailand dan Kepulauan Pasifik, manufaktur di Kamboja dan Vietnam, dan di antara rumah tangga yang bergantung pada sektor informal di semua negara. Di beberapa negara, dampak COVID-19 juga menambah kondisi spesifik yang sedang dihadapi negara tersebut, seperti kekeringan (Thailand) atau guncangan komoditas (Mongolia).

Di negara-negara Kepulauan Pasifik, proyeksi 2020 memiliki risiko besar karena ketergantungan ekonomi mereka pada hibah, pariwisata, dan impor. Akibat pandemi COVID-19, keadaan ekonomi di dalam sebuah negara dan kawasan berubah cepat setiap harinya. Analisis dalam laporan ini didasarkan pada data terbaru pada tingkat negara yang tersedia hingga 27 Maret.
(akr)
Berita Terkait
Sempat Dirawat Intensif,...
Sempat Dirawat Intensif, 2 Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia
Virus Corona di Italia...
Virus Corona di Italia Terus Menyebar
Kemenkes Umumkan Covid-19...
Kemenkes Umumkan Covid-19 Varian Baru Masuk Indonesia
Kebijakan Lockdown Membuat...
Kebijakan Lockdown Membuat Polusi Udara Dunia Menurun hingga 60 Persen
Mutasi Baru Virus Corona
Mutasi Baru Virus Corona
Dunia Waspadai Covid-19...
Dunia Waspadai Covid-19 Gelombang Kedua
Berita Terkini
Deretan Saham Ini Berjatuhan...
Deretan Saham Ini Berjatuhan Saat IHSG Terjun Bebas 5 Persen ke 6.146
1 jam yang lalu
Perdagangan Saham Dibekukan...
Perdagangan Saham Dibekukan usai IHSG Ambruk 5%
1 jam yang lalu
Berapa THR Polisi dan...
Berapa THR Polisi dan TNI di 2025? Simak Komponen Gaji dan Tunjangannya
1 jam yang lalu
Ketakutan Resesi AS...
Ketakutan Resesi AS dan Perang Timur Tengah Mengangkat Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
3 jam yang lalu
Raksasa Ritel Asal AS...
Raksasa Ritel Asal AS di Ambang Kebangkrutan, Ratusan Toko Terancam Tutup
4 jam yang lalu
Lepas dari Middle Income...
Lepas dari Middle Income Trap, Indonesia Bisa Pakai Strategi Ini
5 jam yang lalu
Infografis
Update Corona: Positif...
Update Corona: Positif 1.487.541 Orang, dan 40.166 Meninggal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved