PLN Rampungkan Pembangunan Fisik Jaringan Transmisi di Gerbang KTI
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PLN berhasil menyelesaikan pembangunan fisik jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan Tanjung Bunga di Makassar.
Proyek transmisi ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang akan mendukung kelistrikan Sulawesi Selatan sebagai pintu Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Total 178 menara seluruhnya telah tersambung dengan kabel konduktor. Pemasangannya kemarin lebih cepat dan efisien karena kita juga mengoptimalkan drone,” jelas General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) , I Putu Riasa.
Penggunaan drone sangat membantu dalam melakukan pemasangan tali pengait konduktor pada beberapa tower yang berada pada kontur daerah terjal, seperti bukit, hutan dan pemukiman yang sangat padat penduduk.
Saat ini pekerjaan telah masuk pada tahap pengecekan akhir pada tiap menara. Setelah dipastikan lengkap, aman dan tersertifikasi, jaringan transmisi sepanjang 118 Kilometer sirkuit (Kms) ini diupayakan dapat diberikan tegangan dalam waktu dekat.
“Beroperasinya jaringan ini, diharapkan daya dari PLTU Punagaya dapat dioptimalkan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Selatan serta Kota Makassar sebagai pintu timur Indonesia," ujar Riasa.
Saat ini evakuasi daya dari PLTU Punagaya baru disalurkan oleh satu jalur jaringan transmisi 150 kV eksisting, sehingga tambahan jaringan transmisi ini akan meningkatkan keandalan Kota Makassar serta Sulawesi Selatan.
Seperti yang diketahui, di Kota Makassar, sedang dibangun kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) yang nantinya akan menjadi ikon baru bagi Indonesia bagian tengah dan timur. Tentunya, kawasan ini akan membutuhkan daya dan keandalan listrik yang memadai.
Oleh karena itu, penyelesaian pembangunan jaringan transmisi ini sangat mendesak mengingat listriknya juga akan menjangkau kawasan tersebut.
“Kami mengerahkan seluruh daya serta upaya menyelesaikan infrastruktur ini demi menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat,” tutup Riasa.
Proyek transmisi ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang akan mendukung kelistrikan Sulawesi Selatan sebagai pintu Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Total 178 menara seluruhnya telah tersambung dengan kabel konduktor. Pemasangannya kemarin lebih cepat dan efisien karena kita juga mengoptimalkan drone,” jelas General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) , I Putu Riasa.
Penggunaan drone sangat membantu dalam melakukan pemasangan tali pengait konduktor pada beberapa tower yang berada pada kontur daerah terjal, seperti bukit, hutan dan pemukiman yang sangat padat penduduk.
Saat ini pekerjaan telah masuk pada tahap pengecekan akhir pada tiap menara. Setelah dipastikan lengkap, aman dan tersertifikasi, jaringan transmisi sepanjang 118 Kilometer sirkuit (Kms) ini diupayakan dapat diberikan tegangan dalam waktu dekat.
“Beroperasinya jaringan ini, diharapkan daya dari PLTU Punagaya dapat dioptimalkan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Selatan serta Kota Makassar sebagai pintu timur Indonesia," ujar Riasa.
Saat ini evakuasi daya dari PLTU Punagaya baru disalurkan oleh satu jalur jaringan transmisi 150 kV eksisting, sehingga tambahan jaringan transmisi ini akan meningkatkan keandalan Kota Makassar serta Sulawesi Selatan.
Seperti yang diketahui, di Kota Makassar, sedang dibangun kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) yang nantinya akan menjadi ikon baru bagi Indonesia bagian tengah dan timur. Tentunya, kawasan ini akan membutuhkan daya dan keandalan listrik yang memadai.
Oleh karena itu, penyelesaian pembangunan jaringan transmisi ini sangat mendesak mengingat listriknya juga akan menjangkau kawasan tersebut.
“Kami mengerahkan seluruh daya serta upaya menyelesaikan infrastruktur ini demi menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat,” tutup Riasa.
(agn)