Jakarta PSBB Lagi Mulai Senin, Ekonom: Kesehatan Lebih Penting dari Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terpaksa menarik rem darurat dan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan mempertimbangkan angka kematian, keterpakaian ruang isolasi, dan rumah sakit khusus penanganan Covid-19 yang masuk kategori darurat. Pemprov DKI Jakarta mencatat bahwa PSBB transisi tidak efektif mengendalikan penyebaran Covid-19.
(Baca Juga: Gubernur Anies Ambil Rem Darurat, RI Siap-siap Resesi Hingga Akhir 2020 )
Apabila diteruskan, pada 17 September mendatang ruang isolasi rumah sakit tidak mampu menampung pasien positif Covid-19. Menurut ekonom, hal ini sudah tepat dimana harus mendahulukan kesehatan dibandingkan dengan ekonomi.
"Yang pasti kita harus sepakat kesehatan lebih penting dibandingkan dengan ekonomi. Kepentingan kesehatan harus didahulukan di atas kepentingan ekonomi," jelas Peneliti Indef Nailul Huda saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
(Baca Juga: Ibukota PSBB Total, Pengusaha: Kita Baru Gigi Satu, Sudah Ngerem Lagi )
Adanya PSBB dari sisi kebijakan publik sangat menguntungkan sisi kesehatan. Artinya dari sisi kesehatan akan ada potensi pengurangan jumlah kasus per hari-nya. Tidak ada kegiatan yang sifatnya masif dan lain sebagainya yang bisa menimbulkan penyebaran virus.
Namun di sisi lain, PSBB menimbulkan dampak negatif ke ekonomi. Aktivitas masyarakat yang berkurang membuat aktivitas ekonomi terganggu. Akibatnya konsumsi berkurang dan perekonomian menjadi lesu. "Kuartal 3 nanti sebelum PSBB lagi, sudah pasti resesi," tandasnya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(Baca Juga: Gubernur Anies Ambil Rem Darurat, RI Siap-siap Resesi Hingga Akhir 2020 )
Apabila diteruskan, pada 17 September mendatang ruang isolasi rumah sakit tidak mampu menampung pasien positif Covid-19. Menurut ekonom, hal ini sudah tepat dimana harus mendahulukan kesehatan dibandingkan dengan ekonomi.
"Yang pasti kita harus sepakat kesehatan lebih penting dibandingkan dengan ekonomi. Kepentingan kesehatan harus didahulukan di atas kepentingan ekonomi," jelas Peneliti Indef Nailul Huda saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
(Baca Juga: Ibukota PSBB Total, Pengusaha: Kita Baru Gigi Satu, Sudah Ngerem Lagi )
Adanya PSBB dari sisi kebijakan publik sangat menguntungkan sisi kesehatan. Artinya dari sisi kesehatan akan ada potensi pengurangan jumlah kasus per hari-nya. Tidak ada kegiatan yang sifatnya masif dan lain sebagainya yang bisa menimbulkan penyebaran virus.
Namun di sisi lain, PSBB menimbulkan dampak negatif ke ekonomi. Aktivitas masyarakat yang berkurang membuat aktivitas ekonomi terganggu. Akibatnya konsumsi berkurang dan perekonomian menjadi lesu. "Kuartal 3 nanti sebelum PSBB lagi, sudah pasti resesi," tandasnya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(akr)