Kinerja Bank Sulselbar Semakin Moncer

Rabu, 16 September 2020 - 21:07 WIB
loading...
Kinerja Bank Sulselbar Semakin Moncer
Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah didampingi Komisaris Utama Bank Sulselbar, Abdul Hayat, Direktur Utama Irmayanti Sulthan meninjau ATM Galery Bank Sulselbar, Makassar, beberapa waktu lalu. Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Bank Sulselbar masuk dalam kategori 10 bank dengan kelompok bank aset Rp10 triliun hingga Rp25 triliun sebagai bank predikat sangat baik.

BPD lainnya yang masuk dalam kategori tersebut, yakni Bank BPD Bali, Bank Jambi, Bank BOD DIY, Bank Nagari, Bank Kalbar, Bank Mestika, Bank SulutGo, Bank Kalsel dan Bank Sultra. Pemeringkatan tersebut diperoleh dari data Info Bank.



Tahun ini, Bank Sulselbar untuk kedua kalinya berada di posisi teratas untuk kelompok bank daerah. Di bawah kepemimpinan PLT Dirut Irmayanti Sultan, Bank Sulselbar berada di posisi moncer.

Berdasarkan data Bank Sulselbar, pada 2019 mengucurkan kredit Rp18,42 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 15,35%. Sementara, jika dibandingkan year to date dari Juni 2019 tercatat pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp16,858 triliun ke Juni 2020 Rp19,011 triliun terdapat kenaikan 12,77% atau sekitar Rp2,1 triliun.

Sementara, dari sisi pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) pada 2019 tercatat sebesar Rp15,63 triliun atau meningkat 17,23% dari tahun sebelumnya. Lalu, jika dilihat untuk komposisi year to date DPK pada Juni 2019 ke Juni 2020 terdapat kenaikan 0,81% atau sekitar Rp142,824 miliar. Di mana, perolehan Juni 2019 sebesar Rp18,025 triliun dan pada Juni 2020 sebesar Rp18.171 triliun.

Plt Direktur Utama Bank Sulsebar, Irmayanti Sultan menyampaikan, kinerja perseroan pada 2019 ke 2020 tentunya sangat menggembirakan, hal itu juga berimplikasi pada perolehan laba yang positif.

Pada tahun lalu berhasil dibukukan laba Rp616,69 miliar atau tumbuh 4,26%. Begitupun pada aset tumbuh 14,41% atau Rp23,54 triliun.

“Pada periode Juni 2020 perseroan berhasil mencatatkan laba Rp380,985 miliar, sedangkan untuk aset mencapai Rp25,9 triliun,” ujarnya, Rabu (16/9/2020).

Untuk posisi non performing loan (NPL) gross atau kredit macet 1,10% atau masih dalam batas kewajaran ketentuan Bank Indonesia (BI) 5%. Demikian pula pada loan to deposit ratio (LDR) 104,63%.

Dari pencapaian tersebut tentunya kata Dirut semakin membuat optimistis menjadi bank pembangunan daerah (BPD) regional champion.

Optimistis tersebut disampaikan Irmayanti Sultan, saat memberikan sambutan pada peresmian gallery anjungan tunai mandiri (ATM) center Bank Sulselbar di Jalan Ratulangi, Makassar, beberapa waktu lalu.



Hal itu kata dia, ditopang dengan hadirnya sejumlah inovasi-inovasi digital layanan perbankan yang dihadirkan sudah modern dan canggih.

Salah satunya dihadirkannya gallery ATM center yang memberikan banyak pilihan bagi nasabah. Tidak saja melakukan penarikan tunai dan transaksi keuangan lainnya, tapi juga sudah bisa melakukan setoran tunai.

“Gallery ATM center yang dihadirkan ini memiliki fasilitas empat ATM, dan salah satunya bisa melakukan transaksi setoran tunai. Di mana satu ATM diisi rata-rata sebesar Rp800 juta, sedangkan untuk setoran tunainya dengan pecahan Rp100.000. Sementara, investasi menghadirkan gallery ini sebesar Rp400 juta,” ujarnya.

Dia menuturkan, keinginan besar menjadikan Bank Sulselbar menjadi pilihan utama dalam bertransaksi terus dilakukan, seperti pada layanan digital 4.0 di mana nasabah sudah bisa bertransaksi memanfaatkan fitur-fitur layanan di smartphone.

Layanan yang dimaksudkan, seperti pembayaran kebutuhan sehari-hari listrik, air dan telepon tapi juga khusus bagi ASN ke depan sudah bisa ajukan kredit melalui mobile app Bank Sulselbar.

“Fitur-fitur kita sudah semakin canggih, tidak saja di mobile banking tapi juga di layanan ATM menggandeng jaringan ATM prima dan ATM bersama, sehingga nasabah tidak dikenakan biaya atau free of charge. Ke depanpun, seluruh pemegang ATM Bank Sulselbar sudah bisa bertransaksi di luar negeri,” tuturnya.

Saat inipun, dari pemeringkatan perbankan kategori BPD posisi Bank Sulselbar di enam besar. Tahun depan, ditargetkan dari 27 BPD bisa menembus tiga besar bank dengan service excellentnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengapresiasi atas inovasi yang dihadirkan Bank Sulselbar dalam mendekatkan layanan ke masyarakat.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Sulsel dalam waktu dekat akan menambah lagi sahamnya di Bank Sulselbar sehingga tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali tapi saham mayoritas.



“Kalau kita mayoritas tentu bisa mengatur sejumlah kebijakan untuk pengembangan Bank Sulselbar, apalagi berbagai inovasi-inovasi sudah dihadirkan,” katanya.

Rencananya, Pemprov Sulsel akan menambah sahammnya menjadi 51% dengan memasukkan suntikan dana sebesar Rp500 miliar yang sudah dianggarkan di APBD perubahan 2020.

“Kita akan siapkan regulasi seperti perda dan mengaturnya pada anggaran dasarnya, di mana kepemilikan Pemprov Sulsel menjadi mayoritas di dalamnya. Paling lambat tahun depan sudah bisa mayoritas, dan akan dibuatkan aturan agar tetap mayoritas,” paparnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)