Mentan Akui Enam Provinisi Alami Defisit Beras
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan defisit beras masih terjadi 6 provinsi. Keenam provinsi tersebut berada di luar Pulau Jawa, yakni Kalimantan Utara, Maluku, Bangka-Belitung, Kepulauan Riau, Riau dan Maluku.
"Defisit beras di daerah-daerah tersebut terjadi karena persoalan distribusi," kata Syahrul di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Dia melanjutkan saat ini tengah dipersiapkan untuk menambal defisit beras di berbagai provinsi-provinsi tersebut yaitu dengan menambah lahan seluas 600 hektare (ha). Adapun perluasan lahan ini menggandeng perusahaan BUMN. "Rencana ini baru akan dibahas dalam rapat koordinasi bersama Presiden Jokowi," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan, stok beras defisit di 7 provinsi. Sementara stok jagung defisit di 11 provinsi dan stok cabai besar defisit di 23 provinsi. "Stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. Stok bawang merah diperkirakan juga defisit di 1 provinsi dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi," tandasnya.
"Defisit beras di daerah-daerah tersebut terjadi karena persoalan distribusi," kata Syahrul di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Dia melanjutkan saat ini tengah dipersiapkan untuk menambal defisit beras di berbagai provinsi-provinsi tersebut yaitu dengan menambah lahan seluas 600 hektare (ha). Adapun perluasan lahan ini menggandeng perusahaan BUMN. "Rencana ini baru akan dibahas dalam rapat koordinasi bersama Presiden Jokowi," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan, stok beras defisit di 7 provinsi. Sementara stok jagung defisit di 11 provinsi dan stok cabai besar defisit di 23 provinsi. "Stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. Stok bawang merah diperkirakan juga defisit di 1 provinsi dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi," tandasnya.
(fai)