Waduh Bahaya! 19 Bank di RI Diduga Jadi Tempat Transaksi Mencurigakan

Selasa, 22 September 2020 - 16:28 WIB
loading...
Waduh Bahaya! 19 Bank...
Terdapat 19 bank yang beroperasi di RI diduga jadi tempat transaksi mencurigakan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) melaporkan ada 19 bank di Indonesia diduga menjadi tempat transaksi mencurigakan. Bocoran laporan tersebut diperoleh Konsorsium Internasional Jurnalis Investigasi (ICIJ) dan Buzzfee News.

FinCEN sendiri merupakan lembaga intelijen keuangan di bawah Departemen Keuangan Amerika Serikat. Dilansir, 496 transaksi yang diambil dari file FinCEN yang menunjukkan transaksi janggal mengalir ke dan dari Indonesia senilai total USD504,66 juta atau setara Rp7,46 triliun. Secara rinci, uang yang masuk ke Indonesia senilai USD218,50 juta, sedangkan yang ditransfer senilai USD286,16 juta.

(Baca juga : Jinping: China Tidak Ingin Perang dengan Negara Manapun )


Transaksi ini diproses melalui 4 bank yang berbasis di AS yang mengajukan laporan aktivitas mencurigakan kepada FinCEN. Diantaranya, The Bank of New York Mellon Corp sebanyak 312 transaksi, Deutsche Bank AG sebanyak 49 transaksi, Standard Chartered Plc. sebanyak 116 transaksi, dan JP Morgan Chase & Co sebanyak 19 transaksi. (Baca juga : Bocoran BI, ada 4 Perusahaan China Siap Relokasi ke Jabar )

Tercatat ada 19 bank di Indonesia, baik swasta maupun pemerintah, yang diduga menjadi transaksi mencurigakan. Terdapat dua nama bank pelat merah yang masuk dalam transaksi tidak wajar tersebut. Jika dirinci ,Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri, Bank Windu Kentjana International, Hongkong Shanghai Banking Corp, Bank Central Asia.



Selanjutnya, ada Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Panin Bank, Bank Nusantara Parahyangan, Bank of India Indonesia, Bank OCBC NISP. Berikutnya, Bank Danamon Indonesia, Bank Commonwealth, Bank UOB Indonesia, Bank ICBC Indonesia. Selanjutnya, Chinatrust Indonesia, Standard Chartered Bank, Bank International Indonesia, Citibank NA.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1971 seconds (0.1#10.140)