Peluang Berkarier di Kala Pandemi, Kesempatan atau Hambatan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dampak dari pandemi Covid-19 rasa-rasanya menyentuh segala lapisan masyarakat. Banyak perusahaan gulung tikar, pemotongan gaji karyawan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Keadaan seperti ini juga memaksa wirausaha kecil untuk berpikir keras agar usahanya terus bertahan.
Meski masa pandemi Covid-19 lebih banyak merepotkan, namun tetap ada hal baik menyertainya. Kondisi serba terbatas ini memicu lahirnya kreativitas. Jika dirasa-rasa, selama masa pandemi ini banyak lahir wirausaha baru dengan berbagai macam produk, terutama berkaitan dengan kebutuhan esensial seperti di bidang kesehatan yang meliputi farmasi, medis, bahkan asuransi.
(Baca Juga: Pak Wimboh, Perencana Keuangan Minta Dibikinin Wadah )
Di masa kesehatan yang terancam ini, orang tergerak memiliki perlindungan asuransi yang memadai. Sangat penting memiliki asuransi selain BPJS, mengingat hampir 100% okupansi rumah sakit penuh yang mau tak mau pindah ke rumah sakit swasta yang biayanya cukup tinggi.
Kesadaran ini membuat pelaku industri asuransi dan jasa keuangan cukup banyak dicari. Peningkatan peluang karirnya juga terbuka lebar, sebab profesi insurance advisor ini terbuka untuk semua orang yang ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitarnya.
Merry Hodjaja dan suaminya, David Arifan, selaku insurance advisor & mentor dari Firstline merasakan sendiri keuntungan dari profesinya di masa pandemi Covid-19 ini. Situasi yang serba tak pasti ini tidak berdampak bagi profesinya, malah stabil dan cenderung meningkat.
"Saya melihat dan mengalami dalam enam sampai tujuh bulan selama Covid-19, income yang kami hasilkan dari profesi ini cenderung stabil bahkan terus meningkat. Jika profesi ini dijalankan secara serius, bisa menjadi sandaran dalam kondisi apapun," tutur Merry Hodjaja.
Merry Hodjaja dan suaminya telah berkarir di industri ini sudah lebih dari 10 tahun. Keputusan yang mereka ambil sebagai enterpreneur tidak pernah mereka sesali, melihat hasil jerih payah itu membuahkan hasil.
(Baca Juga: Perusahaan Perencana Keuangan Jadi Sorotan, Perlu Hati-hati Kelola Aset )
Berlatar belakang sebagai karyawan, saat itu Merry Hodjaja dan suaminya berani mengambil lompatan besar berkarir di industri perencanaan keuangan tanpa mengetahui masa depan seperti apa yang akan diperoleh. Namun dengan ketekunan, kerja keras dan blueprint yang jelas sesuai dengan jalur karir yang ditawarkan, mereka sangat bersyukur dengan pilihan mereka.
Di bawah naungan Agency Firstline yang didirikan oleh Founder : Markus Soerjadi & Lanny Sugiharta, Firstline kini telah berkembang pesat. Firstline menjadi salah satu agency terbesar lebih dari 300 agency yang ada di Indonesia.
Perusahaan ini sudah memiliki para profesional atau insurance mentors dan leaders lebih dari 100 orang, lebih dari 1000 tenaga pemasar, yang artinya melalui profesi ini bisa menjadi pilihan menjajal entrepreneurship sekaligus bermanfaat bagi banyak orang.
Merry Hodjaja melihat peluang besar di masa pandemi ini. Banyak karyawan berkualitas terpaksa di PHK, bisa menjadikan Firsline sebagai komunitas untuk mengembangkan diri. Pandemi tak bisa menghentikan seseorang untuk tetap bertumbuh secara ekonomi, akan terus ada peluang salah satunya Firstline.
"Di Firstline calon enterpreneur akan mendapatkan pelatihan, mentoring dan bimbingan berupa fundamental skills yang dibutuhkan seluruh aspek kehidupan, seperti selling skill, negosiasi, planning and mapping. Juga diajarkan leading, coaching and team building, sehingga seseorang bisa menyadari misi dalam hidupnya dan bisa dengan mantap berkata : I'm the voice of my success," ujar Merry Hodjaja.
Pandemi tidak menyurutkan agency Firstline untuk terus membantu nasabah. Meski melakukan pekerjaan di rumah saja, komunikasi dengan nasabah tetap lancar dan terkendali.
"Jadi biarpun saya dan suami WFH, namun kami tetap bisa membantu nasabah kami yang ingin memiliki perlindungan maupun meng-coaching team yang kami supervisi. Menurut saya, growth bisnis saya di kala pandemi malah makin baik karena tidak dibatasi ruang dan waktu," jelas Merry Hodjaja.
Justru mereka mendapat dukungan dari kantor pusat, dengan diluncurkan program ekonomis yang bisa menjangkau kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia berupa program perlindungan kesehatan yang dimulai dari Rp9.000/hari dengan limit kuota sampai dengan Rp10 miliar.
"Asuransi jiwa melindungi masa produktif dan memberikan kepastian dana pensiun di masa depan. Jadi, kami yakin dua program ini bisa menjadi problem solver untuk masyarakat Indonesia," lanjutnya.
"Bagi teman-teman yang ingin bertumbuh, memiliki jiwa kewirausahaan dan ingin sebuah peluang usaha tanpa risiko, mendapatkan pelatihan dan pertumbuhan income yang cepat, serta pengembangan diri, bisa bergabung dengan kami melalui [email protected] dan DM Instagram @eugenia_merry, Instagram komunitas: @FirstlineChampion dan @FirstlineFinancialSyariah," pungkasnya.
Meski masa pandemi Covid-19 lebih banyak merepotkan, namun tetap ada hal baik menyertainya. Kondisi serba terbatas ini memicu lahirnya kreativitas. Jika dirasa-rasa, selama masa pandemi ini banyak lahir wirausaha baru dengan berbagai macam produk, terutama berkaitan dengan kebutuhan esensial seperti di bidang kesehatan yang meliputi farmasi, medis, bahkan asuransi.
(Baca Juga: Pak Wimboh, Perencana Keuangan Minta Dibikinin Wadah )
Di masa kesehatan yang terancam ini, orang tergerak memiliki perlindungan asuransi yang memadai. Sangat penting memiliki asuransi selain BPJS, mengingat hampir 100% okupansi rumah sakit penuh yang mau tak mau pindah ke rumah sakit swasta yang biayanya cukup tinggi.
Kesadaran ini membuat pelaku industri asuransi dan jasa keuangan cukup banyak dicari. Peningkatan peluang karirnya juga terbuka lebar, sebab profesi insurance advisor ini terbuka untuk semua orang yang ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitarnya.
Merry Hodjaja dan suaminya, David Arifan, selaku insurance advisor & mentor dari Firstline merasakan sendiri keuntungan dari profesinya di masa pandemi Covid-19 ini. Situasi yang serba tak pasti ini tidak berdampak bagi profesinya, malah stabil dan cenderung meningkat.
"Saya melihat dan mengalami dalam enam sampai tujuh bulan selama Covid-19, income yang kami hasilkan dari profesi ini cenderung stabil bahkan terus meningkat. Jika profesi ini dijalankan secara serius, bisa menjadi sandaran dalam kondisi apapun," tutur Merry Hodjaja.
Merry Hodjaja dan suaminya telah berkarir di industri ini sudah lebih dari 10 tahun. Keputusan yang mereka ambil sebagai enterpreneur tidak pernah mereka sesali, melihat hasil jerih payah itu membuahkan hasil.
(Baca Juga: Perusahaan Perencana Keuangan Jadi Sorotan, Perlu Hati-hati Kelola Aset )
Berlatar belakang sebagai karyawan, saat itu Merry Hodjaja dan suaminya berani mengambil lompatan besar berkarir di industri perencanaan keuangan tanpa mengetahui masa depan seperti apa yang akan diperoleh. Namun dengan ketekunan, kerja keras dan blueprint yang jelas sesuai dengan jalur karir yang ditawarkan, mereka sangat bersyukur dengan pilihan mereka.
Di bawah naungan Agency Firstline yang didirikan oleh Founder : Markus Soerjadi & Lanny Sugiharta, Firstline kini telah berkembang pesat. Firstline menjadi salah satu agency terbesar lebih dari 300 agency yang ada di Indonesia.
Perusahaan ini sudah memiliki para profesional atau insurance mentors dan leaders lebih dari 100 orang, lebih dari 1000 tenaga pemasar, yang artinya melalui profesi ini bisa menjadi pilihan menjajal entrepreneurship sekaligus bermanfaat bagi banyak orang.
Merry Hodjaja melihat peluang besar di masa pandemi ini. Banyak karyawan berkualitas terpaksa di PHK, bisa menjadikan Firsline sebagai komunitas untuk mengembangkan diri. Pandemi tak bisa menghentikan seseorang untuk tetap bertumbuh secara ekonomi, akan terus ada peluang salah satunya Firstline.
"Di Firstline calon enterpreneur akan mendapatkan pelatihan, mentoring dan bimbingan berupa fundamental skills yang dibutuhkan seluruh aspek kehidupan, seperti selling skill, negosiasi, planning and mapping. Juga diajarkan leading, coaching and team building, sehingga seseorang bisa menyadari misi dalam hidupnya dan bisa dengan mantap berkata : I'm the voice of my success," ujar Merry Hodjaja.
Pandemi tidak menyurutkan agency Firstline untuk terus membantu nasabah. Meski melakukan pekerjaan di rumah saja, komunikasi dengan nasabah tetap lancar dan terkendali.
"Jadi biarpun saya dan suami WFH, namun kami tetap bisa membantu nasabah kami yang ingin memiliki perlindungan maupun meng-coaching team yang kami supervisi. Menurut saya, growth bisnis saya di kala pandemi malah makin baik karena tidak dibatasi ruang dan waktu," jelas Merry Hodjaja.
Justru mereka mendapat dukungan dari kantor pusat, dengan diluncurkan program ekonomis yang bisa menjangkau kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia berupa program perlindungan kesehatan yang dimulai dari Rp9.000/hari dengan limit kuota sampai dengan Rp10 miliar.
"Asuransi jiwa melindungi masa produktif dan memberikan kepastian dana pensiun di masa depan. Jadi, kami yakin dua program ini bisa menjadi problem solver untuk masyarakat Indonesia," lanjutnya.
"Bagi teman-teman yang ingin bertumbuh, memiliki jiwa kewirausahaan dan ingin sebuah peluang usaha tanpa risiko, mendapatkan pelatihan dan pertumbuhan income yang cepat, serta pengembangan diri, bisa bergabung dengan kami melalui [email protected] dan DM Instagram @eugenia_merry, Instagram komunitas: @FirstlineChampion dan @FirstlineFinancialSyariah," pungkasnya.
(akr)