Naik Dibanding Februari, Ekspor Maret Capai USD14,09 Miliar
loading...
Nilai ekspor Indonesia pada Maret 2020 meningkat dibandingkan Februari 2020 menjadi USD14,09 miliar. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pada bulan Maret 2020 mencapai USD14,09 miliar atau meningkat 0,23% dibanding ekspor Februari 2020. Namun, dibandingkan nilai ekspor Maret 2019, terjadi penurunan 0,20% .
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor nonmigas Maret 2020 mencapai USD13,42 miliar, naik 1,24% dibanding Februari 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Maret 2019, naik 3,38%.
"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2020 mencapai USD41,79 miliar atau meningkat 2,9% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD39,49 miliar atau meningkat 6,39%," jelasnya di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Dia melanjutkan peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2020 terhadap Februari 2020 terjadi pada besi dan baja sebesar USD220,9 juta (36,19%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar USD93,8 juta (12,50%).
"Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2020 naik 10,11% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 16,23%, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 12,33%," paparnya.
Sebagai informasi, ekspor nonmigas Maret 2020 terbesar adalah ke China yaitu sebesar USD1,98 miliar, disusul Amerika Serikat (AS) sebesar USD1,57 miliar dan Jepang sebesar USD1,14 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,99%. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) tercatat sebesar USD1,22 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Maret 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD7,17 miliar (17,16%), diikuti Jawa Timur dengan nilai USD4,99 miliar (11,95%) dan Kalimantan Timur dengan nilai USD3,85 miliar (9,22%).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor nonmigas Maret 2020 mencapai USD13,42 miliar, naik 1,24% dibanding Februari 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Maret 2019, naik 3,38%.
"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2020 mencapai USD41,79 miliar atau meningkat 2,9% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD39,49 miliar atau meningkat 6,39%," jelasnya di Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Dia melanjutkan peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2020 terhadap Februari 2020 terjadi pada besi dan baja sebesar USD220,9 juta (36,19%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar USD93,8 juta (12,50%).
"Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2020 naik 10,11% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 16,23%, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 12,33%," paparnya.
Sebagai informasi, ekspor nonmigas Maret 2020 terbesar adalah ke China yaitu sebesar USD1,98 miliar, disusul Amerika Serikat (AS) sebesar USD1,57 miliar dan Jepang sebesar USD1,14 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,99%. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) tercatat sebesar USD1,22 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Maret 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD7,17 miliar (17,16%), diikuti Jawa Timur dengan nilai USD4,99 miliar (11,95%) dan Kalimantan Timur dengan nilai USD3,85 miliar (9,22%).
(fai)
Explore More