Bantu Pendidikan Indonesia, Dexin Steel Indonesia Beri Bantuan Rp500 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Dexin Steel Indonesia (DSI) salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, besi, dan baja yang berada di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, menyerahkan bantuan pendidikan senilai Rp500 juta kepada Surya University. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis berupa penerimaan dan penandatanganan plakat secara daring pada Kamis (24/9).
“Pengembangan pendidikan menjadi isu yang juga menjadi fokus bagi PT Dexin Steel Indonesia," terang Wang Liang, perwakilan dari PT Dexin Steel Indonesia.
(Baca Juga: Pemerintah Diminta Atasi Maraknya Impor Baja Ilegal )
Prof. Yohanes, pendiri Surya University dan Surya College of Education yang hadir dalam acara tersebut menyambut baik bantuan dari PT Dexin Steel Indonesia. “Pendidikan akan meningkatkan daya saing teknologi dan ekonomi yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia,” ujar Prof. Yohanes.
Hadir juga dalam acara tersebut Pengamat Hubungan Internasional, Jona Widhagdo Putri yang mengapresiasi kerjasama antara PT Dexin Steel Indonesia dan Surya University.
“Saya kira langkah yang dilakukan Dexin Steel Indonesia ini merupakan contoh yang baik khususnya bagi para investor di Indonesia. Bukan hanya untuk berinvestasi pada hard structure development, tapi juga fokus pada soft structure development nya seperti hubungan pada masyarakat. Diharapkan bantuan pendidikan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan kapasitas SDM di Indonesia,” sambut Jona.
Kawasan Industri Morowali merupakan kawasan yang berada di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan ini tengah dijadikan pusat kegiatan industri feronikel terintegrasi, baja nirkarat, dan produk hilirnya.
(Baca Juga: Tak Ada Kata Senja di Industri Baja )
Sebelumnya diketahui, keberadaan kawasan industri ini berperan penting dalam pengembangan industri baja nasional. Dexin Steel Indonesia merupakan joint venture antara produsen baja asal China Delong Holdings, melalui anak usahanya Delong Steel Singapore Projects, bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park dan Shanghai Decent Investment Group.
Kawasan Industri Morowali telah menyerap investasi sekitar USD6 miliar yang berasal dari Tsingshan dan Bintang Delapan Group serta pembangunan pabrik baja karbon Dexin Steel Indonesia yang menelan investasi sekitar USD1,1 miliar.
“Pengembangan pendidikan menjadi isu yang juga menjadi fokus bagi PT Dexin Steel Indonesia," terang Wang Liang, perwakilan dari PT Dexin Steel Indonesia.
(Baca Juga: Pemerintah Diminta Atasi Maraknya Impor Baja Ilegal )
Prof. Yohanes, pendiri Surya University dan Surya College of Education yang hadir dalam acara tersebut menyambut baik bantuan dari PT Dexin Steel Indonesia. “Pendidikan akan meningkatkan daya saing teknologi dan ekonomi yang sangat dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia,” ujar Prof. Yohanes.
Hadir juga dalam acara tersebut Pengamat Hubungan Internasional, Jona Widhagdo Putri yang mengapresiasi kerjasama antara PT Dexin Steel Indonesia dan Surya University.
“Saya kira langkah yang dilakukan Dexin Steel Indonesia ini merupakan contoh yang baik khususnya bagi para investor di Indonesia. Bukan hanya untuk berinvestasi pada hard structure development, tapi juga fokus pada soft structure development nya seperti hubungan pada masyarakat. Diharapkan bantuan pendidikan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan kapasitas SDM di Indonesia,” sambut Jona.
Kawasan Industri Morowali merupakan kawasan yang berada di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan ini tengah dijadikan pusat kegiatan industri feronikel terintegrasi, baja nirkarat, dan produk hilirnya.
(Baca Juga: Tak Ada Kata Senja di Industri Baja )
Sebelumnya diketahui, keberadaan kawasan industri ini berperan penting dalam pengembangan industri baja nasional. Dexin Steel Indonesia merupakan joint venture antara produsen baja asal China Delong Holdings, melalui anak usahanya Delong Steel Singapore Projects, bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park dan Shanghai Decent Investment Group.
Kawasan Industri Morowali telah menyerap investasi sekitar USD6 miliar yang berasal dari Tsingshan dan Bintang Delapan Group serta pembangunan pabrik baja karbon Dexin Steel Indonesia yang menelan investasi sekitar USD1,1 miliar.
(akr)