AP II Gelar Pelatihan Virtual Reality Kecelakaan Penerbangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) memasuki babak baru dalam perjalanan transformasi digital perseroan dengan resmi membuka pelatihan berbasis teknologi virtual reality.
Angkatan pertama pelatihan berbasis virtual reality ini adalah 20 orang personel bandara yang bertugas di unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) atau dikenal juga dengan Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF).
“Hari ini merupakan pencapaian baru bagi PT Angkasa Pura II di dalam perjalanan transformasi digital yang dicanangkan sejak 4 tahun lalu. Di tengah pandemi ini bukan berarti proses pelatihan dan belajar berhenti, justru sebaliknya kita bisa lebih intens dengan menggunakan teknologi yang salah satunya adalah teknologi virtual reality,” jelas President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat membuka kelas perdana pelatihan ARFF berbasis teknologi virtual reality, Jumat (25/9/2020). (Baca juga: Asyiknya Video Conference dengan Lark, Tak Ada Batasan Waktu dan Gratis )
Menurut dia, teknologi virtual reality untuk pelatihan ini sangat relevan dalam situasi sekarang. “Teknologi ini juga mudah dan cepat dipahami rekan-rekan. Penggunaan teknologi virtual reality ini sebagai penegasan PT Angkasa Pura II untuk selalu berkomitmen menjalankan transformasi digital dan selalu menggunakan teknologi-teknologi terkini dalam aktivitas operasional perusahaan sehari-hari,” tambah Awaluddin.
Pada pelatihan berbasis teknologi virtual reality bagi personel ARFF kali ini, modul yang digunakan adalah Fire Emergency Response sebagai simulasi dalam menangani situasi keadaan darurat di sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Lewat modul itu peserta disimulasikan sebagai pengendara kendaraan foam tender merek Oshkosh 3000 yang merupakan salah satu armada utama dalam penanganan keadaan darurat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Modul itu juga memiliki lansekap lengkap sisi udara Soekarno-Hatta seperti runway, taxiway, apron dan sebagainya. (Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Pelaku Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soetta )
Ke depannya akan disiapkan berbagai modul lainnya dalam pelatihan ARFF. Awaluddin menambahkan, setelah unit ARFF, pelatihan berbasis virtual reality akan diimplementasikan bagi unit Aviation Security (Avsec) dan Apron Movement Control (AMC).
“Ketiga unit itu yakni ARFF, Avsec dan AMC adalah unit operasi mandatori agar bandara dapat beroperasi dengan standar dan prosedur berbasis 3S + 1CC. Pelatihan berbasis teknologi virtual reality sendiri tidak mengambil alih keseluruhan proses pelatihan, namun melengkapi dan membuat lebih baik,” pungkasnya.
Angkatan pertama pelatihan berbasis virtual reality ini adalah 20 orang personel bandara yang bertugas di unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) atau dikenal juga dengan Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF).
“Hari ini merupakan pencapaian baru bagi PT Angkasa Pura II di dalam perjalanan transformasi digital yang dicanangkan sejak 4 tahun lalu. Di tengah pandemi ini bukan berarti proses pelatihan dan belajar berhenti, justru sebaliknya kita bisa lebih intens dengan menggunakan teknologi yang salah satunya adalah teknologi virtual reality,” jelas President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat membuka kelas perdana pelatihan ARFF berbasis teknologi virtual reality, Jumat (25/9/2020). (Baca juga: Asyiknya Video Conference dengan Lark, Tak Ada Batasan Waktu dan Gratis )
Menurut dia, teknologi virtual reality untuk pelatihan ini sangat relevan dalam situasi sekarang. “Teknologi ini juga mudah dan cepat dipahami rekan-rekan. Penggunaan teknologi virtual reality ini sebagai penegasan PT Angkasa Pura II untuk selalu berkomitmen menjalankan transformasi digital dan selalu menggunakan teknologi-teknologi terkini dalam aktivitas operasional perusahaan sehari-hari,” tambah Awaluddin.
Pada pelatihan berbasis teknologi virtual reality bagi personel ARFF kali ini, modul yang digunakan adalah Fire Emergency Response sebagai simulasi dalam menangani situasi keadaan darurat di sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Lewat modul itu peserta disimulasikan sebagai pengendara kendaraan foam tender merek Oshkosh 3000 yang merupakan salah satu armada utama dalam penanganan keadaan darurat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Modul itu juga memiliki lansekap lengkap sisi udara Soekarno-Hatta seperti runway, taxiway, apron dan sebagainya. (Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Pelaku Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soetta )
Ke depannya akan disiapkan berbagai modul lainnya dalam pelatihan ARFF. Awaluddin menambahkan, setelah unit ARFF, pelatihan berbasis virtual reality akan diimplementasikan bagi unit Aviation Security (Avsec) dan Apron Movement Control (AMC).
“Ketiga unit itu yakni ARFF, Avsec dan AMC adalah unit operasi mandatori agar bandara dapat beroperasi dengan standar dan prosedur berbasis 3S + 1CC. Pelatihan berbasis teknologi virtual reality sendiri tidak mengambil alih keseluruhan proses pelatihan, namun melengkapi dan membuat lebih baik,” pungkasnya.
(ind)