Agak Berat Bikin Ekonomi RI Tumbuh Positif di Kuartal III, Ini Kata Bos OJK
loading...
Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan positif untuk perekonomian nasional pada kuartal ketiga tahun ini diyakini masih cukup berat. Tapi Ia percaya tidak seburuk pada kuartal kedua. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan positif untuk perekonomian nasional pada kuartal ketiga tahun ini diyakini masih cukup berat. Tapi Ia percaya tidak seburuk pada kuartal kedua.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Penanganan Covid -19 Jadi Kunci )
"Khusus di kuartal kedua ekonomi Indonesia itu minus 5,32% dari berbagai prediksi dan dari indikator ini akan membaik di kuartal ketiga. Meskipun enggak langsung positif karena agak berat tumbuh positf," ujar Wimboh dalam diskusi virtual, Minggu (27/9/2020).
Kata dia di berbagai negara mengalami hal yang sama, dimana pertumbuhan ekonominya negatif. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih menekan sektor ekonomi dan keuangan.
"Kita ada high map dari mckinsey yang mana sebelum covid dan setelah covid itu memburuk. namun nantinya akan stabil," imbuhnya.
(Baca Juga: Kas Bank Bisa Boncos, Bos OJK Wanti-wanti Perpanjangan Restrukturisasi Kredit )
Dia memastikan OJK akan melakukan langkah kebijakan luar biasa. Serta bekerja sama dengan lembaga pemerintah, stake holder dan termasuk pebisnis dalam melakukan perbaikan pada ekonomi Indonesia.
"Kami dari OJK serta pemerintah dan moneter ini sudah lakukan forward looking dan extradionary dan kebijakan ini bukan datang tanpa koordinasi yang baik, kita selaku berkoordinasi," jelasnya.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Penanganan Covid -19 Jadi Kunci )
"Khusus di kuartal kedua ekonomi Indonesia itu minus 5,32% dari berbagai prediksi dan dari indikator ini akan membaik di kuartal ketiga. Meskipun enggak langsung positif karena agak berat tumbuh positf," ujar Wimboh dalam diskusi virtual, Minggu (27/9/2020).
Kata dia di berbagai negara mengalami hal yang sama, dimana pertumbuhan ekonominya negatif. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih menekan sektor ekonomi dan keuangan.
"Kita ada high map dari mckinsey yang mana sebelum covid dan setelah covid itu memburuk. namun nantinya akan stabil," imbuhnya.
(Baca Juga: Kas Bank Bisa Boncos, Bos OJK Wanti-wanti Perpanjangan Restrukturisasi Kredit )
Dia memastikan OJK akan melakukan langkah kebijakan luar biasa. Serta bekerja sama dengan lembaga pemerintah, stake holder dan termasuk pebisnis dalam melakukan perbaikan pada ekonomi Indonesia.
"Kami dari OJK serta pemerintah dan moneter ini sudah lakukan forward looking dan extradionary dan kebijakan ini bukan datang tanpa koordinasi yang baik, kita selaku berkoordinasi," jelasnya.
(akr)
Explore More