Banyu Urip Berpotensi Tambah Produksi Minyak 450 Ribu Barel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kegiatan planned shutdown Central Processing Facility Lapangan Banyu Urip yang dilaksanakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Ltd. (EMCL) berhasil diselesaikan lebih cepat 2 hari dari dari rencana awal selama 9 hari.
(Baca Juga: Lifting Minyak Saban Tahun Turun Dianggap Wajar, Ini 5 Penyebabnya )
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan, dengan keberhasilan percepatan proses planned shutdown, maka saat ini Lapangan Banyu Urip siap untuk berproduksi kembali.
“Dalam kurun waktu lebih cepat 2 hari dari jadwal, akan berpotensi menambah produksi 450.000 barel minyak,” katanya di Jakarta (28/9/2020).
Penambahan produksi ini menjadi sangat penting bagi SKK Migas dalam upaya memenuhi target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam APBN-P 2020. “Selain itu, percepatan ini juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat kami optimalkan,” ucap Susana.
(Baca Juga: SKK Migas Dorong Optimasi Produksi Lapangan Banyu Urip )
Susana menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari excellence shutdown handling yang dilakukan oleh tim SKK Migas dengan EMCL meski berada di tengah pandemi COVID-19 yang berakibat pada pembatasan kerja. “Meski ada pembatasan, percepatan dapat dilakukan berkat optimalisasi yang dilakukan secara digital. Hal ini sejalan dengan salah satu upaya transformasi SKK Migas yakni digitalisasi,” ujarnya.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam menyebutkan, bahwa planned shutdown ini telah direncanakan, dijadwalkan dan disetujui pada WP&B (Work, Program & Budget), dan tidak berpengaruh kepada target produksi.
“Fokus pada pelaksanaan aktivitas pekerjaan yang aman dan baik, membuat Blok Cepu dapat kembali berproduksi lebih dari 220.000 barel minyak per hari setelah pemeliharaan rutin ini dilakukan. Kegiatan ini juga meliputi selesainya gas handling capacity upgrade serta mendukung proses pengerjaan tie-ins proyek gas Jambaran-Tiung Biru,” tambahnya.
(Baca Juga: Pertamina Beberkan Pentingnya Membangun Kilang Minyak Baru di Tanah Air )
(Baca Juga: Lifting Minyak Saban Tahun Turun Dianggap Wajar, Ini 5 Penyebabnya )
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan, dengan keberhasilan percepatan proses planned shutdown, maka saat ini Lapangan Banyu Urip siap untuk berproduksi kembali.
“Dalam kurun waktu lebih cepat 2 hari dari jadwal, akan berpotensi menambah produksi 450.000 barel minyak,” katanya di Jakarta (28/9/2020).
Penambahan produksi ini menjadi sangat penting bagi SKK Migas dalam upaya memenuhi target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam APBN-P 2020. “Selain itu, percepatan ini juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat kami optimalkan,” ucap Susana.
(Baca Juga: SKK Migas Dorong Optimasi Produksi Lapangan Banyu Urip )
Susana menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari excellence shutdown handling yang dilakukan oleh tim SKK Migas dengan EMCL meski berada di tengah pandemi COVID-19 yang berakibat pada pembatasan kerja. “Meski ada pembatasan, percepatan dapat dilakukan berkat optimalisasi yang dilakukan secara digital. Hal ini sejalan dengan salah satu upaya transformasi SKK Migas yakni digitalisasi,” ujarnya.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam menyebutkan, bahwa planned shutdown ini telah direncanakan, dijadwalkan dan disetujui pada WP&B (Work, Program & Budget), dan tidak berpengaruh kepada target produksi.
“Fokus pada pelaksanaan aktivitas pekerjaan yang aman dan baik, membuat Blok Cepu dapat kembali berproduksi lebih dari 220.000 barel minyak per hari setelah pemeliharaan rutin ini dilakukan. Kegiatan ini juga meliputi selesainya gas handling capacity upgrade serta mendukung proses pengerjaan tie-ins proyek gas Jambaran-Tiung Biru,” tambahnya.
(Baca Juga: Pertamina Beberkan Pentingnya Membangun Kilang Minyak Baru di Tanah Air )