Kurangi Risiko Covid-19 di Angkutan Umum, Kemenhub Luncurkan E-Tiketing dan Aplikasi Trans
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meluncurkan sistem e-tiketing dan aplikasi lacak trans untuk masyarakat pengguna transportasi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan dengan adanya sistem tersebut dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di sarana dan prasarana transportasi khususnya di wilayah Jabodetabek.
“Dengan penggunaan teknologi ini, kita harapkan dapat mengurangi risiko tertular Covid-19 salah satunya dengan menggunakan sistem E-tiketing dan aplikasi lacak Trans. Sistem ini harus segera kita terapkan dalam penggunaan angkutan umum,” ujar Menhub Budi Karya, memberikan sambutan di Terminal Jatijajar, Depok, Senin (28/9/2020). (Baca juga: Sektor Transportasi Anjlok 30% Dihantam Pandemi, Menhub Dapat Kabar Baik )
Menhub Budi Karya menjelaskan, di tengah pandemi seperti ini pemerintah dan masyarakat harus bisa beradaptasi dengan tatanan kebiasaan baru yaitu mengoptimalisasikan teknologi.
Pasalnya, transportasi atau angkutan umum digunakan oleh orang banyak sehingga perlu penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat salah satunya dengan memulai sistem berbasis teknologi.
E-tiketing merupakan sistem elektronik berupa layanan digital yang memiliki tiga fitur utama yaitu chek in AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), Chek in AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) berfungsi untuk mencetak tiket atau boarding pass dan GO SHOW adalah fitur pembelian tiket pada vending machine.
Sedangkan aplikasi Lacak Trans merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk masyarakat pengguna transportasi khususnya di wilayah Jabodetabek untuk memantau risiko penularan Covid-19 baik di daerah mereka berada, di daerah yang akan mereka tuju, di kendaraan yang akan mereka tumpangi, maupun di sepanjang rute jalan yang akan mereka lalui.
Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para petugas lapangan yang mengabdi tanpa henti meskipun di tengah pandemi seperti saat ini.
Baik itu petugas di sektor transportasi Darat, Laut, Udara maupun Perkeretaapian. BPTJ juga memberikan 1.500 masker yang akan dibagikan kepada PO Bus di Depok.
“Saya mengapreasiasi setinggi-tingginya kepada para petugas lapangan yang selalu berada di garda terdepan untuk melayani masyarakat di tengah pandemi, mengawal jalannya transportasi dengan risiko yang sangat tinggi demi terselenggaranya transportasi aman, nyaman, higenis dan selamat. Mereka juga memantau penerapan protokol kesehatan. Sehingga sudah selayaknya kita memberikan apresiasi kepada para petugas penjaga garda terdepan ini,” tuturnya.
Ketua Komisi V DPR Lasarus mengapresiasi dan mendukung sistem digitalisasi yang telah diluncurkan dan diterapkan oleh BPTJ Kemenhub. Ke depannya Lasarus berharap dapat mengembangkan pembangunan infrastruktur transportasi di Kota Depok mengingat penduduk yang padat dan rata-rata bekerja di Jakarta. (Baca juga: Langgar Aturan PSBB Ketat, 19 Perusahaan di Jakarta Selatan Ditutup )
"Saya mengapresiasi dan mendukung sistem digitalisasi yang telah diluncurkan oleh BPTJ Kementerian Perhubungan di Terminal Jatijajar. Saya harap ini dapat dikembangkan lebih baik lagi," tandasnya.
Lasarus menambahkan, pihaknya mengusulkan Terminal Jatijajar di atas lahan 10 hektare (ha) bisa ditingkatkan pemanfaatannya dengan mengintegrasikan berbagai moda transportasi. Menurut dia, integrasi terminal ini akan memberikan manfaat besar bagi warga Depok yang dominan bekerja di Jakarta.
“Kita usulkan bagaimana kalau area 10 Ha ini mungkin ke depan bisa ditingkatkan manfaatnya, ini masih hanya bus saja, belum connecting dengan kereta atau LRT. Banyak orang Depok kerja di Jakarta, dan ini bisa kita support,” pungkasnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan dengan adanya sistem tersebut dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di sarana dan prasarana transportasi khususnya di wilayah Jabodetabek.
“Dengan penggunaan teknologi ini, kita harapkan dapat mengurangi risiko tertular Covid-19 salah satunya dengan menggunakan sistem E-tiketing dan aplikasi lacak Trans. Sistem ini harus segera kita terapkan dalam penggunaan angkutan umum,” ujar Menhub Budi Karya, memberikan sambutan di Terminal Jatijajar, Depok, Senin (28/9/2020). (Baca juga: Sektor Transportasi Anjlok 30% Dihantam Pandemi, Menhub Dapat Kabar Baik )
Menhub Budi Karya menjelaskan, di tengah pandemi seperti ini pemerintah dan masyarakat harus bisa beradaptasi dengan tatanan kebiasaan baru yaitu mengoptimalisasikan teknologi.
Pasalnya, transportasi atau angkutan umum digunakan oleh orang banyak sehingga perlu penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat salah satunya dengan memulai sistem berbasis teknologi.
E-tiketing merupakan sistem elektronik berupa layanan digital yang memiliki tiga fitur utama yaitu chek in AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), Chek in AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) berfungsi untuk mencetak tiket atau boarding pass dan GO SHOW adalah fitur pembelian tiket pada vending machine.
Sedangkan aplikasi Lacak Trans merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk masyarakat pengguna transportasi khususnya di wilayah Jabodetabek untuk memantau risiko penularan Covid-19 baik di daerah mereka berada, di daerah yang akan mereka tuju, di kendaraan yang akan mereka tumpangi, maupun di sepanjang rute jalan yang akan mereka lalui.
Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para petugas lapangan yang mengabdi tanpa henti meskipun di tengah pandemi seperti saat ini.
Baik itu petugas di sektor transportasi Darat, Laut, Udara maupun Perkeretaapian. BPTJ juga memberikan 1.500 masker yang akan dibagikan kepada PO Bus di Depok.
“Saya mengapreasiasi setinggi-tingginya kepada para petugas lapangan yang selalu berada di garda terdepan untuk melayani masyarakat di tengah pandemi, mengawal jalannya transportasi dengan risiko yang sangat tinggi demi terselenggaranya transportasi aman, nyaman, higenis dan selamat. Mereka juga memantau penerapan protokol kesehatan. Sehingga sudah selayaknya kita memberikan apresiasi kepada para petugas penjaga garda terdepan ini,” tuturnya.
Ketua Komisi V DPR Lasarus mengapresiasi dan mendukung sistem digitalisasi yang telah diluncurkan dan diterapkan oleh BPTJ Kemenhub. Ke depannya Lasarus berharap dapat mengembangkan pembangunan infrastruktur transportasi di Kota Depok mengingat penduduk yang padat dan rata-rata bekerja di Jakarta. (Baca juga: Langgar Aturan PSBB Ketat, 19 Perusahaan di Jakarta Selatan Ditutup )
"Saya mengapresiasi dan mendukung sistem digitalisasi yang telah diluncurkan oleh BPTJ Kementerian Perhubungan di Terminal Jatijajar. Saya harap ini dapat dikembangkan lebih baik lagi," tandasnya.
Lasarus menambahkan, pihaknya mengusulkan Terminal Jatijajar di atas lahan 10 hektare (ha) bisa ditingkatkan pemanfaatannya dengan mengintegrasikan berbagai moda transportasi. Menurut dia, integrasi terminal ini akan memberikan manfaat besar bagi warga Depok yang dominan bekerja di Jakarta.
“Kita usulkan bagaimana kalau area 10 Ha ini mungkin ke depan bisa ditingkatkan manfaatnya, ini masih hanya bus saja, belum connecting dengan kereta atau LRT. Banyak orang Depok kerja di Jakarta, dan ini bisa kita support,” pungkasnya.
(ind)