Satu Lagi dari Airlangga: Wilayah Anies Tak Gelar Pilkada, tapi Kasus Covidnya Terus Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah kalangan menentang rencana pemerintah yang kekeuh untuk menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Desember 2020 mendatang. Namun, penolakan itu tak digubris karena pesta demokrasi tersebut dinilai bukan sebagai media penyebaran virus Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut, ada beberapa daerah yang tak menggelar pilkada tapi kasus baru virus corona terus merangkak naik. Salah satu contohnya, yaitu di DKI Jakarta yang hingga kini belum menunjukkan adanya penurunan jumlah penderita wabah tersebut. ( Baca juga:36 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tersedia di Kuartal IV, Siapa Duluan Disuntik? )
"Peningkatan kasus ini tidak terkait dengan pilkada karena beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta itu, tidak pilkada tapi angkanya meningkat sehingga pilkada enggak berkaitan langsung dengan positif rate," kata Airlangga dalam video conferenceyang disiarkan melalui akun YouTube Kemenko Perekonomian, Jumat (2/10/2020).
Dia mengaku akan terus mengkampanyekan sebuah protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19. "Namun yang berkaitan langsung adalah kedisiplinan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah terus dorong operasi yustisi agar disiplin masyarakat bisa dijaga dan kampanye 3M," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini pihaknya, dilakukan tes PCR sebanyak 8.359 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 6.697 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 979 positif dan 5.718 negatif.
"Total penambahan kasus positif sebanyak 1.098 kasus, lantaran terdapat akumulasi data positif sebanyak 119 kasus dari tanggal 29 dan 30 September yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 89.291. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 57.020," kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 12.600 (orang yang masih dirawat atau isolasi). Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 76.619 kasus. ( )
Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 62.279 dengan tingkat kesembuhan 81,3%. Dan total 1.740 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,3%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,7%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut, ada beberapa daerah yang tak menggelar pilkada tapi kasus baru virus corona terus merangkak naik. Salah satu contohnya, yaitu di DKI Jakarta yang hingga kini belum menunjukkan adanya penurunan jumlah penderita wabah tersebut. ( Baca juga:36 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tersedia di Kuartal IV, Siapa Duluan Disuntik? )
"Peningkatan kasus ini tidak terkait dengan pilkada karena beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta itu, tidak pilkada tapi angkanya meningkat sehingga pilkada enggak berkaitan langsung dengan positif rate," kata Airlangga dalam video conferenceyang disiarkan melalui akun YouTube Kemenko Perekonomian, Jumat (2/10/2020).
Dia mengaku akan terus mengkampanyekan sebuah protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19. "Namun yang berkaitan langsung adalah kedisiplinan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah terus dorong operasi yustisi agar disiplin masyarakat bisa dijaga dan kampanye 3M," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini pihaknya, dilakukan tes PCR sebanyak 8.359 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 6.697 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 979 positif dan 5.718 negatif.
"Total penambahan kasus positif sebanyak 1.098 kasus, lantaran terdapat akumulasi data positif sebanyak 119 kasus dari tanggal 29 dan 30 September yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 89.291. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 57.020," kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 12.600 (orang yang masih dirawat atau isolasi). Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 76.619 kasus. ( )
Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 62.279 dengan tingkat kesembuhan 81,3%. Dan total 1.740 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,3%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,7%.
(uka)