Perbaikan Keyakinan Konsumen Tertahan di September 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan perbaikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tertahan pada September 2020.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2020 sebesar 83,4, lebih rendah dibandingkan dengan 86,9 pada Agustus 2020.
(Baca Juga: Bisik-bisik Bos BI Soal Kondisi Ekonomi Domestik)
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, tertahannya perbaikan keyakinan konsumen terjadi pada seluruh kategori responden, baik menurut tingkat pengeluaran maupun kategori kelompok usia.
"Secara spasial, keyakinan konsumen menurun di 13 dari 18 kota survei, dengan penurunan terdalam di DKI Jakarta, diikuti Denpasar dan Padang," kata Onny di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Perbaikan keyakinan konsumen yang tertahan pada September 2020 terutama disebabkan oleh menurunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan yang akan datang.
(Baca Juga: Kepala BKPM Menangkap Sinyal Bagus Ketahanan Ekonomi Lokal)
"Hal itu disebabkan oleh perkiraan terhadap ekspansi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan ke depan yang tidak sekuat pada bulan sebelumnya, meskipun berada pada level optimistis," bebernya.
Sementara itu, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini menurun, seiring keyakinan konsumen terhadap penghasilan dan pembelian barang tahan lama yang turun.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2020 sebesar 83,4, lebih rendah dibandingkan dengan 86,9 pada Agustus 2020.
(Baca Juga: Bisik-bisik Bos BI Soal Kondisi Ekonomi Domestik)
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, tertahannya perbaikan keyakinan konsumen terjadi pada seluruh kategori responden, baik menurut tingkat pengeluaran maupun kategori kelompok usia.
"Secara spasial, keyakinan konsumen menurun di 13 dari 18 kota survei, dengan penurunan terdalam di DKI Jakarta, diikuti Denpasar dan Padang," kata Onny di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Perbaikan keyakinan konsumen yang tertahan pada September 2020 terutama disebabkan oleh menurunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan yang akan datang.
(Baca Juga: Kepala BKPM Menangkap Sinyal Bagus Ketahanan Ekonomi Lokal)
"Hal itu disebabkan oleh perkiraan terhadap ekspansi kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan ke depan yang tidak sekuat pada bulan sebelumnya, meskipun berada pada level optimistis," bebernya.
Sementara itu, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini menurun, seiring keyakinan konsumen terhadap penghasilan dan pembelian barang tahan lama yang turun.
(fai)