Likuiditas Aman, PNM Lunasi MTN Rp390 M Meski Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM melunasi surat utang jangka menengah atau medium terms notes (MTN) XVIII tahun 2018 seri A senilai Rp390 miliar pada hari ini. Surat utang jangka menengah ini digunakan perseroan sebagai modal kerja yang disalurkan untuk pembiayaan UMKM dan ultra mikro serta akan jatuh tempo pada 27 September mendatang.
Executive Vice President Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki mengatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menjaga kepercayaan investor dengan melunasi setiap kewajiban yang akan jatuh tempo termasuk MTN XVIII tahun 2018 seri A.
(Baca Juga: Canggih! PNM Punya Monitoring Data Center Baru Pantau UlaaM dan Mekaar Secara Live)
"Meskipun kami turut terdampak akibat pandemi, namun likuiditas tetap terjaga karena ekonomi nasabah yang kami biayai kembali menggeliat dan bangkit," ujar Sunar di Jakarta, Jumat (25/9/2020).
Pertumbuhan penyaluran pembiayaan sejak awal semester II 2020 menjadi momentum kebangkitan kinerja perseroan. Hingga 24 September 2020, penyaluran pembiayaan PNM telah mencapai Rp16 triliun untuk program ULaMM dan PNM Mekaar. Pada periode yang sama total outstanding perseroan mencapai Rp19,1 triliun. Perseroan juga berhasil menjaga rasio non performing loan (NPL) konsolidasi pada level 1,38%
"Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada 6.838.121 nasabah. Selain itu perseroan juga tetap memberikan pelatihan dan pendampingan melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha kepada nasabah agar dapat tetap produktif selama pandemi," tutur Sunar.
(Baca Juga: Perusahaan Mulai Telat Bayar Bunga MTN, Pengamat: BI BisaTiru The Fed)
Sebagai informasi MTN XVIII PT Permodalan Nasional Madani (Persero) tahun 2018 Seri A terbit pada 27 September 2018 dan memiliki besaran bunga 9,25%. Sebelumnya, PNM juga telah melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap 1 Seri A Tahun 2017 sebesar Rp750 miliar yang jatuh tempo pada 12 Juli 2020.
Executive Vice President Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki mengatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menjaga kepercayaan investor dengan melunasi setiap kewajiban yang akan jatuh tempo termasuk MTN XVIII tahun 2018 seri A.
(Baca Juga: Canggih! PNM Punya Monitoring Data Center Baru Pantau UlaaM dan Mekaar Secara Live)
"Meskipun kami turut terdampak akibat pandemi, namun likuiditas tetap terjaga karena ekonomi nasabah yang kami biayai kembali menggeliat dan bangkit," ujar Sunar di Jakarta, Jumat (25/9/2020).
Pertumbuhan penyaluran pembiayaan sejak awal semester II 2020 menjadi momentum kebangkitan kinerja perseroan. Hingga 24 September 2020, penyaluran pembiayaan PNM telah mencapai Rp16 triliun untuk program ULaMM dan PNM Mekaar. Pada periode yang sama total outstanding perseroan mencapai Rp19,1 triliun. Perseroan juga berhasil menjaga rasio non performing loan (NPL) konsolidasi pada level 1,38%
"Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada 6.838.121 nasabah. Selain itu perseroan juga tetap memberikan pelatihan dan pendampingan melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha kepada nasabah agar dapat tetap produktif selama pandemi," tutur Sunar.
(Baca Juga: Perusahaan Mulai Telat Bayar Bunga MTN, Pengamat: BI BisaTiru The Fed)
Sebagai informasi MTN XVIII PT Permodalan Nasional Madani (Persero) tahun 2018 Seri A terbit pada 27 September 2018 dan memiliki besaran bunga 9,25%. Sebelumnya, PNM juga telah melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap 1 Seri A Tahun 2017 sebesar Rp750 miliar yang jatuh tempo pada 12 Juli 2020.
(fai)