Sri Mulyani: Angka Kemiskinan dan Pengangguran Melonjak Akibat Covid-19

Rabu, 06 Mei 2020 - 16:27 WIB
loading...
Sri Mulyani: Angka Kemiskinan...
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 telah membuat angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia meningkat. Dalam rapat virtual dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Sri Mulyani mengajak semua pihak mewaspadai lonjakan angka kemiskinan dan pengangguran ini.

"Covid-19, dilihat dari bulan Maret sampai Mei ini sudah sebabkan lonjakan angka kemiskinan. Kita lihat kembali ke tahun 2011, bayangkan hanya karena Covid yang terjadi beberapa bulan, semua pencapaian penurunan kemiskinan dari tahun 2011 sampai 2020 ini mengalami reverse kembali," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Ia memaparkan dalam pandemi Covid-19 tidak ada diskriminasi orang kaya atau miskin, terpelajar atau tidak, semua pihak terdampak. Dari segi Gini Ratio, mungkin dampaknya terlihat pada sektor sosial ekonomi, bukan sekadar ancaman kesehatan saja.

"Dari sisi sosial ekonomi, karena ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang terkena 40%-50% masyarakat terbawah sehingga kemungkinan gini ratio masyarakat bawah dan menengah mendapatkan tekanan lebih besar. Untuk 30% masyarakat top berada dalam situasi konsolidasi, kecuali jika ada ketakutan massal," imbuhnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan belanja bantuan sosial (bansos) menjadi salah satu upaya untuk bisa menjaga agar kemiskinan tidak semakin melonjak akibat pandemi Covid-19, yang menimbulkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan penurunan kegiatan ekonomi termasuk sektor informal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Dari Tingkat Pengangguran Terbuka yang ditargetkan 4,8%-5%, dengan Covid-19 maka apa yang dilakukan pemerintah? Dari Kemenaker sudah muncul angka pengangguran melonjak 2 juta hanya dalam kurun waktu 1,5 bulan ini. Oleh karena itu kita perlu untuk melakukan berbagai langkah-langkah untuk jaga daya tahan dunia usaha dan langkah-langkah agar mereka tidak lakukan PHK," jelas Sri Mulyani.

Ia menegaskan hal ini memang tidak mudah. Sri Mulyani mengatakan, "kalau di berbagai negara, mereka memberi insentif ke perusahaan agar tidak PHK, seperti insentif pembayaran gaji ke perusahaan untuk subsidi dari pemerintah. Tapi itu untuk negara relatif kaya, Singapura juga bayar gaji ke perusahaan asal tidak PHK."

Hal tersebut, menurut Sri Mulyani, memang bisa menjadi pelajaran, namun dari segi kemampuan APBN untuk menanggung itu semua ada batas.

"Kita sekarang fokus pada Prakerja yang diharapkan bisa cover 5,6 juta yang bentuknya setengah bansos. Kami tingkatkan bersama Kemnaker langkah-langkah untuk tangani lonjakan pengangguran," pungkasnya.
(bon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Sri Mulyani dan Suami...
Sri Mulyani dan Suami Ucapkan Selamat Idulfitri: Harapan untuk Kesejahteraan Berkeadilan
800 Ribu Lulusan Perguruan...
800 Ribu Lulusan Perguruan Tinggi Masih Nganggur, Menaker Ungkap Perkaranya
Sri Mulyani: Saya di...
Sri Mulyani: Saya di Sini, Berdiri dan Tidak Mundur
Dasco Pastikan Sri Mulyani...
Dasco Pastikan Sri Mulyani Tidak Mundur, Kondisi Fiskal RI Kuat
Cek Rekening, THR PNS...
Cek Rekening, THR PNS Sudah Cair Rp9,36 Triliun
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
Penerimaan Pajak Februari...
Penerimaan Pajak Februari 2025 Anjlok 30,2%, Hanya Terkumpul Rp187,8 Triliun
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
Awal Tahun, Sri Mulyani...
Awal Tahun, Sri Mulyani Umumkan APBN Sudah Tekor Rp31,2 Triliun
Rekomendasi
10 Contoh Teks MC Halalbihalal...
10 Contoh Teks MC Halalbihalal yang Menarik, Sopan, dan Penuh Makna untuk Berbagai Acara
Pengamat: Korban Terparah...
Pengamat: Korban Terparah dari Tarif Trump adalah Produsen Mobil AS
Panaskan Mesin Partai...
Panaskan Mesin Partai Perindo, Andi Yuslim Instruksikan Kader di Sulsel Kerja Maksimal di Dapil
Berita Terkini
10 Negara dengan Jumlah...
10 Negara dengan Jumlah Miliarder Terbanyak di 2025, AS Masih Jadi Jawaranya
42 menit yang lalu
Pakar Hukum Minta Penertiban...
Pakar Hukum Minta Penertiban Sawit di Kawasan Hutan Harus Cermat
55 menit yang lalu
WTO: Perang Tarif, Perdagangan...
WTO: Perang Tarif, Perdagangan AS-China Bisa Terpangkas hingga 80 Persen
1 jam yang lalu
Jauh dari Harapan, Wamenaker...
Jauh dari Harapan, Wamenaker Akui BHR Ojol Cuma Gocap
1 jam yang lalu
Dibalik Anjloknya Bursa,...
Dibalik Anjloknya Bursa, Ada Saham Valuasi Murah dan Royal Bagi-bagi Dividen
3 jam yang lalu
Harta Kekayaan Marina...
Harta Kekayaan Marina Budiman, Wanita Terkaya di Indonesia versi Forbes
3 jam yang lalu
Infografis
5 Cara Mencegah Lonjakan...
5 Cara Mencegah Lonjakan Covid-19 di Momen Libur Nataru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved