Gelar Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan, BRI Dorong Ekonomi Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan sampah menjadi salah satu tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat terutama yang tinggal di wilayah perkotaan. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai, hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah ke sungai.
Dalam rangka mengembalikan peran dan fungsi sungai sebagai penyangga kehidupan, Bank BRI hadir melalui program "Jaga Sungai Jaga Kehidupan" yang tidak hanya menata dan memperbaiki sungai menjadi asri dan lestari namun juga memberi solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
(Baca Juga: Bank BRI Kembalikan Sungai Sebagai Penyangga Kehidupan)
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, mengacu pada konsep Triple Bottom Line yang berdasar pada keberlanjutan, yakni Pro People, Pro Planet dan Pro Profit, BRI hendak mengubah sungai di kota-kota di Indonesia agar menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong keberlangsungan hidup masyarakat perkotaan.
Konsep "Sampah Menjadi Uang" merupakan implementasi dari "Pro Profit" dimana sampah yang dibuang dapat diolah kembali sehingga memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat sekitar.
"Sampah yang terkumpul dari sungai kemudian dipilah antara sampah organik dan anorganik/plastik. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masayarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas," kata Aestika di Jakarta, Senin (12/10/2020).
Sedangkan, sampah anorganik akan dicacah menggunakan mesin daur ulang sampah. Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.
Menurut Aestika, uang dihasilkan dari penjualan sampah ke depan akan ditabung melalui rekening BRI dan dan bisa ditarik lewat AgenBRILink, Unit Kerja BRI, maupun jaringan e-channel milik BRI lainnya.
Sungai Dendengan Dalam di Kelurahan Dendengan Dalam, Kecamatan Paal 2, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara menjadi salah satu dari 19 Sungai di Indonesia yang mendapat manfaat dari program "Jaga Sungai Jaga Kehidupan" BRI. Selain sungai yang telah bersih dan tertata rapi, masyarakat Dendengan Dalam telah mendapat solusi dalam mengatasi persoalan sampah yang melintasi sungai tersebut.
(Baca Juga: Konservasi DAS Tiwingan Topang Ekonomi Masyarakat Banjar)
"Bank BRI telah memberikan dua unit mesin daur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah yang diperoleh dari sungai maupun di sekitar permukiman warga," ungkap dia.
Untuk mendukung dan memastikan pelaksanaan program pengolahan sampah tersebut, warga Kelurahan Dendengan Dalam telah membentuk kelompok kerja (Pokja) yang bertugas mengawasi dan menjalankan program dimaksud, sehingga mesin daur ulang sampah dapat dimanfaatkan secara optimal dan permasalahan sampah di Kelurahan Dendengan Dalam dapat teratasi. Sarana dan prasarana yang dibangun di pinggiran sungai seperti taman bermain dan ruang terbuka juga telah dimanfaatkan bersama oleh masyarakat sekitar.
Dalam rangka mengembalikan peran dan fungsi sungai sebagai penyangga kehidupan, Bank BRI hadir melalui program "Jaga Sungai Jaga Kehidupan" yang tidak hanya menata dan memperbaiki sungai menjadi asri dan lestari namun juga memberi solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
(Baca Juga: Bank BRI Kembalikan Sungai Sebagai Penyangga Kehidupan)
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, mengacu pada konsep Triple Bottom Line yang berdasar pada keberlanjutan, yakni Pro People, Pro Planet dan Pro Profit, BRI hendak mengubah sungai di kota-kota di Indonesia agar menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong keberlangsungan hidup masyarakat perkotaan.
Konsep "Sampah Menjadi Uang" merupakan implementasi dari "Pro Profit" dimana sampah yang dibuang dapat diolah kembali sehingga memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat sekitar.
"Sampah yang terkumpul dari sungai kemudian dipilah antara sampah organik dan anorganik/plastik. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masayarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas," kata Aestika di Jakarta, Senin (12/10/2020).
Sedangkan, sampah anorganik akan dicacah menggunakan mesin daur ulang sampah. Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.
Menurut Aestika, uang dihasilkan dari penjualan sampah ke depan akan ditabung melalui rekening BRI dan dan bisa ditarik lewat AgenBRILink, Unit Kerja BRI, maupun jaringan e-channel milik BRI lainnya.
Sungai Dendengan Dalam di Kelurahan Dendengan Dalam, Kecamatan Paal 2, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara menjadi salah satu dari 19 Sungai di Indonesia yang mendapat manfaat dari program "Jaga Sungai Jaga Kehidupan" BRI. Selain sungai yang telah bersih dan tertata rapi, masyarakat Dendengan Dalam telah mendapat solusi dalam mengatasi persoalan sampah yang melintasi sungai tersebut.
(Baca Juga: Konservasi DAS Tiwingan Topang Ekonomi Masyarakat Banjar)
"Bank BRI telah memberikan dua unit mesin daur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah yang diperoleh dari sungai maupun di sekitar permukiman warga," ungkap dia.
Untuk mendukung dan memastikan pelaksanaan program pengolahan sampah tersebut, warga Kelurahan Dendengan Dalam telah membentuk kelompok kerja (Pokja) yang bertugas mengawasi dan menjalankan program dimaksud, sehingga mesin daur ulang sampah dapat dimanfaatkan secara optimal dan permasalahan sampah di Kelurahan Dendengan Dalam dapat teratasi. Sarana dan prasarana yang dibangun di pinggiran sungai seperti taman bermain dan ruang terbuka juga telah dimanfaatkan bersama oleh masyarakat sekitar.
(fai)