PSBB Dilonggarkan, Pengunjung Mal Diprediksi Ramai Awal November
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diprediksi baru akan membuat pengunjung pusat perbelanjaan ramai di awal bulan November 2020.
Menurut Muhammad Hengky pedagang batik yang mengelola 15 kios di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, hal itu bisa dilihat dari kebiasaan masyarakat yang kerap mengunjungi mal-mal di awal bulan setelah mendapatkan gaji. (Baca: Nasihat Indah Aa Gym, Jangan Mempersulit Diri!)
"Biasanya ramai pembeli itu di tanggal muda, Sabtu atau Minggu itu baru kelihatan biasanya. Jadi kita menanti perubahannya dibulan November awal," kata Hengky di PGC, Jakarta Timur, kemarin.
Hengky berharap, dengan adanya pelonggaran PSBB di Jakarta dapat membuat masyarakat tidak lagi ragu untuk keluar rumah demi memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti pakaian untuk digunakan.
"Iya paling tidak, dengan ini orang jadi tidak takut dan ragu ragu, semoga ada peningkatan," ujarnya.
Menurut dia, di hari pertama pelonggaran PSBB belum terlihat terjadinya peningkatan pembeli. Hal itu, kata dia, karena pemberlakuan PSBB transisi ditetapkan pada pertengahan bulan."Kalau hari ini masuknya udah kategori pertengahan mendakati akhir bulan. Jadi belum kelihatan pengaruhnya," ucapnya. (Baca juga: Tips Aman ke Dokter Gigi Selama Covid-19)
Hengky menuturkan, meski adanya pelonggaran PSBB, namun pengelola PGC tetap meminta para pedagang ikut menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi mencegah terjadinya pelanggaran agar PGC tidak ditutup. "Kita juga diminta mengingatkan pembeli untuk memakai masker," pungkasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai, dengan adanya kebijakan pelonggaran PSBB membuat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan kembali berangsur normal, di mana pengunjung bisa mencapai 50% dari kapasitas pusat perbelanjaan.
"Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan selama PSBB transisi diharapkan dapat mencapai 50% sesuai dengan batas maksimal yang diperkenankan," kata Alphoz. (Lihat videonya: Kelompok Geng Motor di Medan terjaring Razia Polisi)
Saat Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB ketika 14 September lalu tingkat kunjungan ke mal anjlok hingga hanya mencapai 10%. Sehingga, banyak tenant-tenant yang tutup dan berdampak kepada dirumahkannya sebanyak 200.000 pekerja.
Dia meyakini bila kunjungan ke pusat perbelanjaan mencapai 50%, maka mereka yang sempat dirumahkan bakal kembali bekerja. "Jika tingkat kunjungan tersebut dapat tercapai maka diharapkan juga para pekerja yang selama ini dirumahkan dapat dipekerjakan kembali," katanya. (Fadel Prayoga/Okto Rizki Alpino)
Menurut Muhammad Hengky pedagang batik yang mengelola 15 kios di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, hal itu bisa dilihat dari kebiasaan masyarakat yang kerap mengunjungi mal-mal di awal bulan setelah mendapatkan gaji. (Baca: Nasihat Indah Aa Gym, Jangan Mempersulit Diri!)
"Biasanya ramai pembeli itu di tanggal muda, Sabtu atau Minggu itu baru kelihatan biasanya. Jadi kita menanti perubahannya dibulan November awal," kata Hengky di PGC, Jakarta Timur, kemarin.
Hengky berharap, dengan adanya pelonggaran PSBB di Jakarta dapat membuat masyarakat tidak lagi ragu untuk keluar rumah demi memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti pakaian untuk digunakan.
"Iya paling tidak, dengan ini orang jadi tidak takut dan ragu ragu, semoga ada peningkatan," ujarnya.
Menurut dia, di hari pertama pelonggaran PSBB belum terlihat terjadinya peningkatan pembeli. Hal itu, kata dia, karena pemberlakuan PSBB transisi ditetapkan pada pertengahan bulan."Kalau hari ini masuknya udah kategori pertengahan mendakati akhir bulan. Jadi belum kelihatan pengaruhnya," ucapnya. (Baca juga: Tips Aman ke Dokter Gigi Selama Covid-19)
Hengky menuturkan, meski adanya pelonggaran PSBB, namun pengelola PGC tetap meminta para pedagang ikut menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi mencegah terjadinya pelanggaran agar PGC tidak ditutup. "Kita juga diminta mengingatkan pembeli untuk memakai masker," pungkasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menilai, dengan adanya kebijakan pelonggaran PSBB membuat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan kembali berangsur normal, di mana pengunjung bisa mencapai 50% dari kapasitas pusat perbelanjaan.
"Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan selama PSBB transisi diharapkan dapat mencapai 50% sesuai dengan batas maksimal yang diperkenankan," kata Alphoz. (Lihat videonya: Kelompok Geng Motor di Medan terjaring Razia Polisi)
Saat Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB ketika 14 September lalu tingkat kunjungan ke mal anjlok hingga hanya mencapai 10%. Sehingga, banyak tenant-tenant yang tutup dan berdampak kepada dirumahkannya sebanyak 200.000 pekerja.
Dia meyakini bila kunjungan ke pusat perbelanjaan mencapai 50%, maka mereka yang sempat dirumahkan bakal kembali bekerja. "Jika tingkat kunjungan tersebut dapat tercapai maka diharapkan juga para pekerja yang selama ini dirumahkan dapat dipekerjakan kembali," katanya. (Fadel Prayoga/Okto Rizki Alpino)
(ysw)