Sektor Gaya Hidup Menggeliat, LPKR Tangkap Peluang Bisnis Hotel dan Mal

Selasa, 16 Juli 2024 - 12:44 WIB
loading...
Sektor Gaya Hidup Menggeliat,...
LPKR berpotensi meningkatkan pendapatan lini bisnis lifestyle yakni hotel dan mal. Hal ini seiring seiring dengan peningkatan okupansi hingga kunjungan pada 2024. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berpotensi meningkatkan pendapatan lini bisnis gaya hidup (lifestyle) yakni hotel dan mal. Hal ini seiring seiring dengan peningkatan okupansi hingga kunjungan pada 2024.

Group CEO LPKR John Riady mengatakan, segmen gaya hidup (lifestyle) perseroan, yang terutama terdiri dari bisnis hotel dan mal, melaporkan kinerja keuangan yang stabil dengan membukukan pendapatan Rp285 miliar pada Kuartal I/2024. ”EBITDA juga meningkat 12% YoY (Year on Year) menjadi Rp 67 miliar,” katanya dalam siaran pers, Selasa (16/7/2024).

Dari sisi kinerja operasional, rata-rata tarif kamar hotel pada Kuartal I 2024 meningkat sebesar 7% YoY menjadi Rp596.000. Sementara itu, di bisnis mal, rata-rata lalu lintas pengunjung mal meningkat 10% YoY menjadi 10,2 juta pengunjung pada Kuartal I 2024.

LPKR juga telah mengoperasikan mal baru, yakni Omotesando Bintaro. Letaknya strategis terletak di dekat pintu keluar tol di kawasan Tangerang dan terhubung dengan gedung bertingkat Apartemen Embarcadero Bintaro. Tahun ini, LPKR mengembangkan kembali aset Plaza Semanggi yang terletak di pusat bisnis utama Jakarta.

Ke depan, prioritas manajemen LPKR adalah mempertahankan momentum pertumbuhan yang ada saat ini. Termasuk terus mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang di tengah kondisi perekonomian yang terus penuh tantangan.

Diketahui, laporan Colliers Indonesia menyebutkan adanya potensi pertumbuhan bisnis hotel dan mal pada tahun ini. Kinerja hotel diproyeksikan terus membaik hingga pertengahan Kuartal IV/2024, terutama dari sisi okupansi. Jakarta tetap menjadi pusat bisnis, dan pilihan acara berskala besar seperti konser musik hingga olahraga, sehingga turut memperluas pasar hotel.

Tingkat okupansi hotel juga diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya aktivitas offline, baik acara bisnis maupun kegiatan sehari-hari. Colliers memprediksi okupansi hotel di Jakarta pada tahun 2024 mencapai 65,6% dari Kuartal I 2024 sebesar 62,4%. Tarif kamar turut diperkirakan akan meningkat menyusul tren pertumbuhan okupansi. Rata-rata tarif kamar diprediksi naik menjadi USD68,3 pada akhir tahun 2024 dari USD67,6 pada Kuartal I 2024.

Menurut Colliers Indonesia, tren positif juga semakin terlihat di sektor ritel. Dengan lalu lintas pejalan kaki yang terus meningkat, banyak pemilik mal bersiap untuk mengoptimalkan operasional dan fasilitas. Seperti diketahui, selain berbelanja, mal saat ini telah menjadi tempat berkumpul dan gaya hidup masyarakat.

Pengalaman bersantap dan hiburan sangat menarik dan berfungsi sebagai daya tarik bagi pengunjung. Hal ini mengharuskan pemilik mal untuk tetap kreatif dan beradaptasi dengan tren yang terus berubah.

Permintaan dari peritel diperkirakan naik menjadi 283.072 meter persegi pada akhir tahun 2024 dibandingkan dengan Kuartal II 2024 sebesar 31.723 meter persegi. Bersamaan dengan itu, tarif sewa diperkirakan meningkat stabil. Pada akhir tahun 2024, tarif sewa diperkirakan naik menjadi Rp499.102 dari Kuartal II 2024 senilai Rp475.874.

Salah satu pengembang yang menyambut pertumbuhan bisnis mal adalah LPKR. Menurut data Colliers, LPKR sedang mengembangkan Lippo Mall East Side (tergabung dalam Holland Village) Cempaka Putih di Jakarta Pusat. Luas mal mencapai 44.000 meter persegi.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)