Repower Asia Salurkan APD Senilai Rp1 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Rabu, 06 Mei 2020 - 20:24 WIB
loading...
Repower Asia Salurkan APD Senilai Rp1 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta
PT Repower Asia Indonesia salurkan APD senilai Rp1 miliar ke Pemprov DKI Jakarta. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Dalam rangka ikut membantu tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, PT Repower Asia Indonesia Tbk (Repower) memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bantuan peduli terhadap wabah virus yang sudah terjangkit di hampir seluruh negara di dunia itu, langsung di terima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta.

Bantuan APD senilai Rp1 miliar itu merupakan dana yang dikumpulkan dari dana internal perusahaan sebagai salah satu program Corporate Social Responsiblity (CSR), ditambah dengan dana sumbangan sukarela dari Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Repower Asia yang terpanggil untuk membantu pemerintah daerah menangani Covid-19.

Gubernur Anies Baswedan menyampaikan terimakasih kepada Repower Asia yang sudah merespon kondisi saat ini dengan memberikan bantuan berupa APD tersebut. Bantuan ini, kata Anies, merupakan respon dari imbauan ‘Mari Bayar Balik Jakarta’ yang sudah memberi banyak selama ini, karena di Jakarta begitu banyak peluang untuk berkembang.

"Kami sudah sampaikan berulang kali bahwa Jakarta tidak meminta donasi tapi Jakarta cuma minta bayar balik karena sudah begitu banyak yang Jakarta berikan kepada kita. Saat inilah waktunya kita untuk membantu saudara-saudara kita di Jakarta yang kondisinya sedang sulit menghadapi pandemi Covid-19. Tanpa dukungan dan bantuan kita, mereka tidak akan survive," ujar Anies Baswedan.

Usai menyerahkan bantuan, Direktur Utama Repower Asia, Aulia Firdaus menjelaskan, pihaknya sadar dalam kondisi pandemi seperti saat ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau satu golongan tertentu untuk menangani dan memeranginya. Namun, kata Aulia, dibutuhkan kepedulian dari semua lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan materi maupun dorongan semangat.

"Hal inilah yang mendorong kami berinisiatif menyalurkan bantuan, sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam memberikan dukungan penuh kepada tenaga medis dan pemerintah dalam memerangi Covid-19. Alhamdulillah, semua dana didapat dari internal perusahaan dan pemotongan gaji secara sukarela dari jajaran Komisaris dan Direksi serta karyawan," terang Aulia Firdaus di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Dikatakan Aulia, PT Repower Asia Indonesia Tbk sejak awal telah berkomitmen mendukung dan membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebelumnya, Repower telah memberlakukan aturan Work From Home (WFH) bagi seluruh karyawannya sejak 16 Maret 2020 lalu hingga sekarang.

Selain itu, agar wabah tidak menyebar, Repower juga telah melakukan antisipasi langsung dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian hand sanitizer serta sosialiasi pentingnya pyshical distancing di lokasi proyek yang dikembangkan Repower, antara lain perumahan Botanical Puri Asri dan Green Botanical Garden.

"Kami berharap, apa yang kami lakukan bisa mendorong atau bahkan menginspirasi pelaku usaha lain khususnya emiten, kelompok masyarakat, atau individu untuk melakukan hal yang sama. Paling tidak bantuan paling kecil yang bisa kita lakukan adalah memberlakukan pyshical distancing untuk menekan angka penyebaran Covid-19," jelas Aulia Firdaus.

Repower, sambung Aulia Firdau, juga akan ikut berpartisipasi untuk melakukan KSBB (Kolaborasi Sosial Berskala Besar) yang sudah diserukan oleh Gubernur DKI Jakarta belum lama ini. Program ini adalah dalam rangka memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sesuai aplikasi yang ada di https://corona.jakarta.go.id/id/platform-ksbb.

Direktur Marketing PT Repower Asia Indonesia Tbk, Andy K. Natanael menambahkan, pandemi Covid-19 secara nyata telah memberi dampak bagi perekonomian Indonesia saat ini. Namun, sambung Andy, kondisi ini tetap membuat PT Repower Asia Indonesia Tbk optimis dalam upaya memenuhi target penjualan sebesar Rp72,92 miliar di tahun 2020.

"Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi seluruh pelaku usaha tidak terkecuali bagi industri properti. Tetapi inilah tantangan dan dinamika yang harus dilewati. Pelaku usaha ditantang untuk bisa lebih kreatif lagi untuk menyampaikan dan menawarkan produk-produk mereka dengan mengandalkan fasilitas dan kemajuan teknologi yang ada sekarang ini disaat hampir semua orang lebih memilih berada didalam rumah," tutup Andy K. Natanael.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2500 seconds (0.1#10.140)