Mantap! Kinerja Manufaktur di Kuartal III Naik 44,91 Persen

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 02:00 WIB
loading...
Mantap! Kinerja Manufaktur...
Data Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI) menunjukkan indeks manufaktur Indonesia di kuartal III/2020 naik menjadi 44,91%. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kinerja industri manufaktur mulai merangkak naik pada kuartal III tahun 2020 meskipun masih dalam tekanan berat karena dampak pandemi Covid-19 . Hal ini tercermin pada data Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI) yang menunjukkan indeks manufaktur Indonesia di kuartal III/2020 sebesar 44,91%.

Capaian positif tersebut ditopang oleh seluruh subsektor industri yang membaik kinerjanya pada periode yang sama. Dalam laporan BI, volume produksi di sektor manufaktur pada kuartal III/2020 tercatat mengalami peningkatan dengan indeks sebesar 45,35% atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sekitar 25,36%.

(Baca Juga: Impor Naik di September 2020, Semoga Tanda Menggeliatnya Industri Dalam Negeri)

Perbaikan indeks volume produksi itu sejalan dengan peningkatan permintaan setelah pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sejak awal Juli 2020. Pada kuartal IV/2020, volume produksi diproyeksi terus membaik sejalan dengan ekspektasi aktivitas industri yang membaik.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, saat ini pelaku industri di Tanah Air terus berupaya menempuh sejumlah penyesuaian untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha. “Salah satu langkah yang sedang dijalankan untuk menekan dampak pandemi adalah dengan memanfaatkan teknologi,” jelasnya di Jakarta, Kamis (15/10/2020).

Inisiatif itu sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang menjadi arah dan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas secara lebih efisien sehingga akan mendongkrak daya saing hingga kancah global.

(Baca Juga: Agar Makin Kompetitif, Industri Didorong Gunakan AI)

"Untuk bisa unggul dalam berkompetisi, inovasi dan teknologi menjadi investasi penting yang perlu dihadirkan, misalnya melalui peran startup sebagai technology provider," imbuhnya.

Menperin menyebutkan, sebagai langkah strategis lainnya, pemerintah telah menetapkan target program substitusi impor sebesar 35% pada tahun 2022 yang juga dilakukan dalam akselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19. “Untuk itu, industri harus dapat bergegas meraih berbagai potensi pasar baru yang akan muncul,” tuturnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)