Siasat Produsen Rokok Hadapi Pelemahan Daya Beli

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 00:08 WIB
loading...
Siasat Produsen Rokok...
PT Nojorono Kudus, penghasil merek Minak Djinggo dan Clas Mild, siapkan berbagai pembenahan bisnisnya di tengah pandemi covid-19 dan pelemahan daya beli konsumen. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Nojorono Kudus, penghasil merek Minak Djinggo dan Clas Mild, siapkan berbagai pembenahan bisnisnya di tengah pandemi covid-19 dan pelemahan daya beli konsumen. Di usianya yang ke-88 tahun, perseroan melakukan berbagai upaya pembenahan.

Mulai dari perbaikan kualitas taste, pembenahan sistem, SDM, hingga meluncurkan produk rokok baru. Semua strategi tersebut diyakini akan menghasilkan peningkatan performa bisnis secara keseluruhan.

(Baca Juga: Cukai Rokok Naik, Petani Tembakau Makin Menderita )

Managing Director PT Nojorono Kudus, Arief Goenadibrata mengatakan, berbagai upaya akan lebih digenjot. Pihaknya melihat potensi yang masih bisa diraih. "Market share produk masih sebesar 2,7% dari total market yang sudah ada. Sedangkan total penjualan kami hingga Agustus 2020 merosot -15,3% dibandingkan Agustus 2019," ujar Arief di Jakarta.

Dampak penurunan industri rokok tentunya turut dirasakan semua perusahaan. Namun persentase penurunan penjualan Nojorono tidak sebesar penurunan industri. Penurunan penetrasi Industri sigaret nasional ini, rupanya membawa dampak yang positif bagi Nojorono.

“Sebetulnya ada sisi positif, karena ternyata ada produk-produk sigaret kami yang justru mengalami peningkatan yang cukup baik. Ini yang diharapkan mampu mendukung pertumbuhan bisnis Nojorono di masa mendatang," ujarnya.

(Baca Juga: Mau Jadi Perokok di RI, Siap-siap Rogoh Kocek Sangat Dalam )

Selain persoalan pandemi covid-19 dan gejolak bisnis, penurunan daya beli masyarakat juga turut mempengaruhi penjualan. Langkah-langkah antisipatif dan pembenahan akan menjadi prioritas dalam menghadapi tantangan global ke depan.

Presiden Direktur PT Nojorono Kudus Stefanus JJ Batihalim juga menambahkan langkah-langkah strategis terus dilakukan secara konsisten dan solid. Karena itu kelanjutan bisnis Nojorono akan tetap bertumbuh, berkembang dan semakin kompetitif. "Ini akan tercermin pada profitabilitas dan tingkat pertumbuhan bisnis yang tinggi," ujar Stefanus.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)