Mentan Sesumbar Negara dan Ekonomi RI Bisa Berputar karena Sektor Pertanian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19 mampu bergerak karena sektor pertanian . Pasalnya, sektor pertanian tetap tumbuh di tengah sebagian besar sektor ekonomi lainnya turun.
"Sekarang ini negara dan ekonomi Indonesia dapat berputar karena ada sektor pertanian," ujar dia dalam acara Penetapan Target Luas Tanam MT I secara virtual, Senin (26/10/2020).
(Baca Juga: Sumbang Terbesar Ekonomi dan Ekspor Melejit di 1 Tahun Kerja, Mentan Belum Puas )
Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II-2020, pertanian tumbuh 16,24% dibandingkan kuartal sebelumnya. Ada dua sektor lainnya yang tumbuh yakni infokom 3,44% dan pengadaan air 1,28%.
Namun pertumbuhan paling tinggi tetap terjadi pada sektor pertanian. Sementara untuk 14 sektor lainnya tercatat mengalami penurunan, paling dalam ada pada transportasi dan pergudangan yang turun 29,22%
"Jadi dari semua sektor yang tumbuh hanya pertanian, sektor lain ada seperti infokom tapi cuma 3,4% , itu karena kita semua pengguna handphone dan sekarang sekolah pun lewat online," katanya.
(Baca Juga: Kebal dari Serangan Covid-19, Saatnya Berpaling ke Sektor Pertanian )
Oleh sebab itu, Syahrul meminta untuk seluruh jajaran Kementan, serta pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam sektor pertanian bisa menjaga kinerja tersebut. Mengingat ada 273 juta penduduk Indonesia yang tetap membutuhkan pasokan pangan di tengah tekanan pandemi.
"Mungkin dua tahun kondisi ini (pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19) masih akan kita hadapi, oleh karena itu saya harap kita mempersiapkan kembali pertanian kita," pungkasnya.
Di samping itu, sepanjang Januari-September 2020 ekspor sektor pertanian menunjukkan peningkatan menjadi USD2,82 miliar, tumbuh 9,70% dari periode sama di 2019 yang sebesar USD2,57 miliar. Sementara sektor lainnya, seperti migas mengalami penurunan 32%, industri pengolahan turun 0,25%, serta tambang dan lainnya turun 23,96%.
"Sekarang ini negara dan ekonomi Indonesia dapat berputar karena ada sektor pertanian," ujar dia dalam acara Penetapan Target Luas Tanam MT I secara virtual, Senin (26/10/2020).
(Baca Juga: Sumbang Terbesar Ekonomi dan Ekspor Melejit di 1 Tahun Kerja, Mentan Belum Puas )
Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II-2020, pertanian tumbuh 16,24% dibandingkan kuartal sebelumnya. Ada dua sektor lainnya yang tumbuh yakni infokom 3,44% dan pengadaan air 1,28%.
Namun pertumbuhan paling tinggi tetap terjadi pada sektor pertanian. Sementara untuk 14 sektor lainnya tercatat mengalami penurunan, paling dalam ada pada transportasi dan pergudangan yang turun 29,22%
"Jadi dari semua sektor yang tumbuh hanya pertanian, sektor lain ada seperti infokom tapi cuma 3,4% , itu karena kita semua pengguna handphone dan sekarang sekolah pun lewat online," katanya.
(Baca Juga: Kebal dari Serangan Covid-19, Saatnya Berpaling ke Sektor Pertanian )
Oleh sebab itu, Syahrul meminta untuk seluruh jajaran Kementan, serta pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam sektor pertanian bisa menjaga kinerja tersebut. Mengingat ada 273 juta penduduk Indonesia yang tetap membutuhkan pasokan pangan di tengah tekanan pandemi.
"Mungkin dua tahun kondisi ini (pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19) masih akan kita hadapi, oleh karena itu saya harap kita mempersiapkan kembali pertanian kita," pungkasnya.
Di samping itu, sepanjang Januari-September 2020 ekspor sektor pertanian menunjukkan peningkatan menjadi USD2,82 miliar, tumbuh 9,70% dari periode sama di 2019 yang sebesar USD2,57 miliar. Sementara sektor lainnya, seperti migas mengalami penurunan 32%, industri pengolahan turun 0,25%, serta tambang dan lainnya turun 23,96%.
(akr)