IPO Melambungkan Kekayaan Miliarder China
loading...
A
A
A
Xiaomeng Lu, analis geoteknologi senior di Eurasia Group, mengatakan bahwa Ant juga siap untuk memanfaatkan rencana pembangunan ekonomi terbaru Pemerintah China yang sedang disusun minggu ini. “Ant Group dipandang sebagai juara teknologi nasional. Dia berinvestasi dalam AI dan berinvestasi dalam block chain. Ini adalah prioritas untuk Presiden China Xi Jinping,” ucap Lu. (Baca juga: Air Kelapa Bisa Cegah Keparahan Covid-19)
Kepala Investasi di Kaiyuan Capital dan Mantan Kepala Investasi di Adamas Asset Management Brock Silvers menyatakan bahwa semakin banyak perusahaan China telah mencari perlindungan di bursa nasional karena ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat, dan kesuksesan Ant dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengikutinya.
Ancaman dan pembatasan AS terhadap perusahaan teknologi China seperti Huawei, TikTok, dan WeChat telah mengirimkan peringatan yang jelas, sementara pengawasan terhadap perusahaan China di Wall Street meningkat.
Melalui raksasa e-commerce Alibaba dan Ant Group, Ma telah mentransformasi industri internet di China dan memiliki ratusan juta pelanggan di Negeri Panda itu. “Semua orang bisa menemukan dengan mudah dampak Alibaba dan Ant di China,” kata Duncan Clark, penulis buku Alibaba: The House That Jack Ma Built dan chairman perusahaan konsultan investasi BDA China.
“Jika kamu tinggal di China, kamu akan menemukan bahwa perusahaan yang didirikan Jack Ma itu sangat keren. Semua orang pun akan bersentuhan dengan mereka,” tutur Clark. Dikatakan bahwa kesuksesan Ma lebih dari sekadar menggunakan aplikasi atau situs belanja online. Sejumlah besar orang China dinilai mengasosiasikan produk milik Jack Ma dengan peningkatan kemakmuran 10 tahun terakhir. “Ada unsur emosional di dalamnya,” imbuh Clark, dilansir CNN. (Baca juga: Satgas Tegaskan Pandemi Corona Tak Kenal Kata Libur)
Awalnya Ma menciptakan Alipay sebagai solusi karena reputasi pelayanan perbankan yang buruk bagi pengusaha dan masyarakat. “Pemilik toko tak perlu pergi ke bank untuk meminjam,” kata Zennon Kapron, pendiri firma penelitian Kapronasia. Ant Group mampu mengubah segalanya di China. “Visi Ma yang sejak awal memudahkan masyarakat untuk bisa melakukan segala sesuatunya lebih baik dan menjadikan Alipay sebagai alat yang mampu mewujudkannya,” katanya.
Ditambahkan Edith Yeung, pakar internet China, Ma merepresentasikan mimpi agung orang China. “Semua orang ingin seperti dia (Ma),” kata Yeung. Dia menambahkan, Ma mencapai sukses dengan gaya Silicon Valley.
Pandemi Dorong Perusahaan China Pilih IPO
Bukan hanya Ma yang menjadi kaya raya karena IPO di China. Zhong Shanshan (65) merupakan miliarder China yang juga bertambah kaya karena IPO. Pria yang disebut dengan Lone Wolf oleh media China itu mampu meraih USD17 miliar setelah perusahaan obat yang didirikannya melaksanakan IPO pada April lalu. Saham perusahaannya pun naik 26 kali lipat. (Baca juga: Wisata Lokal Akan Jadi Primadona)
Zhong memulai petualangan sejak akhir 1980-an setelah mengundurkan diri sebagai reporter dan memilih berbisnis air kemasan di Hainan. Pada 1996, dia mendirikan Nongfu Spring, perusahaan minuman. Dia juga mengakuisisi perusahaan farmasi Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co. Perusahaan farmasi tersebut juga memproduksi rapid test Covid-19 yang diakui Amerika Serikat.
Kepala Investasi di Kaiyuan Capital dan Mantan Kepala Investasi di Adamas Asset Management Brock Silvers menyatakan bahwa semakin banyak perusahaan China telah mencari perlindungan di bursa nasional karena ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat, dan kesuksesan Ant dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengikutinya.
Ancaman dan pembatasan AS terhadap perusahaan teknologi China seperti Huawei, TikTok, dan WeChat telah mengirimkan peringatan yang jelas, sementara pengawasan terhadap perusahaan China di Wall Street meningkat.
Melalui raksasa e-commerce Alibaba dan Ant Group, Ma telah mentransformasi industri internet di China dan memiliki ratusan juta pelanggan di Negeri Panda itu. “Semua orang bisa menemukan dengan mudah dampak Alibaba dan Ant di China,” kata Duncan Clark, penulis buku Alibaba: The House That Jack Ma Built dan chairman perusahaan konsultan investasi BDA China.
“Jika kamu tinggal di China, kamu akan menemukan bahwa perusahaan yang didirikan Jack Ma itu sangat keren. Semua orang pun akan bersentuhan dengan mereka,” tutur Clark. Dikatakan bahwa kesuksesan Ma lebih dari sekadar menggunakan aplikasi atau situs belanja online. Sejumlah besar orang China dinilai mengasosiasikan produk milik Jack Ma dengan peningkatan kemakmuran 10 tahun terakhir. “Ada unsur emosional di dalamnya,” imbuh Clark, dilansir CNN. (Baca juga: Satgas Tegaskan Pandemi Corona Tak Kenal Kata Libur)
Awalnya Ma menciptakan Alipay sebagai solusi karena reputasi pelayanan perbankan yang buruk bagi pengusaha dan masyarakat. “Pemilik toko tak perlu pergi ke bank untuk meminjam,” kata Zennon Kapron, pendiri firma penelitian Kapronasia. Ant Group mampu mengubah segalanya di China. “Visi Ma yang sejak awal memudahkan masyarakat untuk bisa melakukan segala sesuatunya lebih baik dan menjadikan Alipay sebagai alat yang mampu mewujudkannya,” katanya.
Ditambahkan Edith Yeung, pakar internet China, Ma merepresentasikan mimpi agung orang China. “Semua orang ingin seperti dia (Ma),” kata Yeung. Dia menambahkan, Ma mencapai sukses dengan gaya Silicon Valley.
Pandemi Dorong Perusahaan China Pilih IPO
Bukan hanya Ma yang menjadi kaya raya karena IPO di China. Zhong Shanshan (65) merupakan miliarder China yang juga bertambah kaya karena IPO. Pria yang disebut dengan Lone Wolf oleh media China itu mampu meraih USD17 miliar setelah perusahaan obat yang didirikannya melaksanakan IPO pada April lalu. Saham perusahaannya pun naik 26 kali lipat. (Baca juga: Wisata Lokal Akan Jadi Primadona)
Zhong memulai petualangan sejak akhir 1980-an setelah mengundurkan diri sebagai reporter dan memilih berbisnis air kemasan di Hainan. Pada 1996, dia mendirikan Nongfu Spring, perusahaan minuman. Dia juga mengakuisisi perusahaan farmasi Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co. Perusahaan farmasi tersebut juga memproduksi rapid test Covid-19 yang diakui Amerika Serikat.