Dear Anggota Komunitas, Ada E-Money Khusus Buat Klean Nih!
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Jatelindo Perkasa Abadi (Jatelindo) meluncurkan Fello, platform e-money untuk memberikan kemudahan bertransaksi bagi komunitas. Perseroan membidik sekurangnya 10 komunitas hingga akhir tahun 2020.
Peluncuran tersebut selaras dengan penggunaan uang elektronik atau e-money yang justru terus menanjak di tengah pandemi. Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah transaksi menggunakan e-money mencapai lebih dari 400 juta transaksi dalam satu bulan pada tahun 2020.
Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menyebut besarnya volume transaksi e-money di Tanah Air selama pandemi tidak hanya dikontribusikan dari aktivitas individu, tetapi juga hampir semua sektor bisnis mulai dari UMKM hingga bisnis menengah dan besar.
Tingginya penggunaan e-money di Indonesia tentu menjadi angin segar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Peluang ini dioptimalkan oleh Jatelindo dengan terus berkontribusi mengembangkan ekosistem transaksi digital.
(
)
Advisor Fintech Jatelindo Perkasa Abadi Setiawan Adhiputro mengatakan, di masa pandemi komunitas didorong untuk terbiasa dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam melakukan kegiatannya.
Mengurangi kontak dengan orang lain menjadi salah satu poin penting untuk diperhatikan, termasuk dalam hal bertransaksi keuangan secara digital yang saat ini sudah menjadi kenormalan baru. Untuk itulah, Jatelindo menghadirkan e-money Fello yang menyasar segmen komunitas.
"Kami optimistis dapat mengembangkan Fello sebagai pemain utama di bisnis ini dan memberikan kontribusi terhadap adopsi pembayaran digital pada berbagai komunitas," ujarnya, Jumat (30/10/2020).
Selain aktif bermitra dengan komunitas existing yang unbankable namun memiliki market luas seperti RT-RW, perumahan dan apartemen, alumni sekolah, pramuka hingga UMKM seperti Gemawira (Gerakan Masyarakat Wirausaha), Jatelindo juga akan mengoptimalkan potensi market komunitas PPOB (Payment Point Online Bank) yang telah dibangun selama ini.
“Ada lebih dari 100 ribu jaringan komunitas mitra PPOB, penjual pulsa hingga loket pembayaran. Kita menargetkan setidaknya 10 hingga 20 persen pengguna bisa didapatkan dari sana,” tuturnya.
Dia menjelaskan, Jatelindo akan menggandeng beragam komunitas dengan maksimal. “Kami menargetkan sedikitnya 10 komunitas bakal menjadi mitra Fello sampai akhir tahun ini. Kami akan menjembatani semua anggota komunitas untuk mempermudah transaksi,” tandasnya.
Sebagai e-money berbasis komunitas, Fello akan memiliki beragam fitur menarik yang dirancang khusus sesuai kebutuhan komunitas. Fello juga memberikan benefit bisnis di setiap transaksi dalam bentuk sharing admin yang akan diperoleh dari berbagai transaksi seperti pulsa, token listrik dan BPJS kesehatan.
Sebagai perusahaan biller aggregator yang berpengalaman selama 16 tahun, Jatelindo telah membuktikan reputasinya dalam penyediaan layanan koneksi biller pada berbagai perusahaan besar di berbagai sektor bisnis.
Antara lain PLN, Pulsa dan BPJS kesehatan, perbankan seperti Mandiri, BNI, BRISyariah dan bank-bank lainnya serta ritel modern dan sejumlah marketplace.
( )
Dari layanan biller tersebut, Jatelindo membukukan transaksi rata-rata Rp7 triliun per bulan dengan jumlah transaksi lebih dari 40 juta transaksi per bulannya.
Direktur Utama PT Jatelindo Perkasa Abadi, Idham Hadju mengatakan, pencapaian transaksi tersebut tak terlepas dari peran komunitas PPOB yang telah bermitra selama bertahun-tahun dengan Jatelindo seperti komunitas penjual pulsa, koperasi, warung dan loket-loket pembayaran tagihan lainnya dengan jumlah mencapai lebih dari ratusan ribu loket.
"Tahun lalu Jatelindo meluncurkan Narobil, sebuah platform yang membantu komunitas-komunitas informal seperti komunitas olahraga, UKM, RT/RW, dan pembelajaran (sekolah) untuk melakukan penagihan digital," ungkapnya.
Peluncuran tersebut selaras dengan penggunaan uang elektronik atau e-money yang justru terus menanjak di tengah pandemi. Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah transaksi menggunakan e-money mencapai lebih dari 400 juta transaksi dalam satu bulan pada tahun 2020.
Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menyebut besarnya volume transaksi e-money di Tanah Air selama pandemi tidak hanya dikontribusikan dari aktivitas individu, tetapi juga hampir semua sektor bisnis mulai dari UMKM hingga bisnis menengah dan besar.
Tingginya penggunaan e-money di Indonesia tentu menjadi angin segar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Peluang ini dioptimalkan oleh Jatelindo dengan terus berkontribusi mengembangkan ekosistem transaksi digital.
(
Baca Juga
Advisor Fintech Jatelindo Perkasa Abadi Setiawan Adhiputro mengatakan, di masa pandemi komunitas didorong untuk terbiasa dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam melakukan kegiatannya.
Mengurangi kontak dengan orang lain menjadi salah satu poin penting untuk diperhatikan, termasuk dalam hal bertransaksi keuangan secara digital yang saat ini sudah menjadi kenormalan baru. Untuk itulah, Jatelindo menghadirkan e-money Fello yang menyasar segmen komunitas.
"Kami optimistis dapat mengembangkan Fello sebagai pemain utama di bisnis ini dan memberikan kontribusi terhadap adopsi pembayaran digital pada berbagai komunitas," ujarnya, Jumat (30/10/2020).
Selain aktif bermitra dengan komunitas existing yang unbankable namun memiliki market luas seperti RT-RW, perumahan dan apartemen, alumni sekolah, pramuka hingga UMKM seperti Gemawira (Gerakan Masyarakat Wirausaha), Jatelindo juga akan mengoptimalkan potensi market komunitas PPOB (Payment Point Online Bank) yang telah dibangun selama ini.
“Ada lebih dari 100 ribu jaringan komunitas mitra PPOB, penjual pulsa hingga loket pembayaran. Kita menargetkan setidaknya 10 hingga 20 persen pengguna bisa didapatkan dari sana,” tuturnya.
Dia menjelaskan, Jatelindo akan menggandeng beragam komunitas dengan maksimal. “Kami menargetkan sedikitnya 10 komunitas bakal menjadi mitra Fello sampai akhir tahun ini. Kami akan menjembatani semua anggota komunitas untuk mempermudah transaksi,” tandasnya.
Sebagai e-money berbasis komunitas, Fello akan memiliki beragam fitur menarik yang dirancang khusus sesuai kebutuhan komunitas. Fello juga memberikan benefit bisnis di setiap transaksi dalam bentuk sharing admin yang akan diperoleh dari berbagai transaksi seperti pulsa, token listrik dan BPJS kesehatan.
Sebagai perusahaan biller aggregator yang berpengalaman selama 16 tahun, Jatelindo telah membuktikan reputasinya dalam penyediaan layanan koneksi biller pada berbagai perusahaan besar di berbagai sektor bisnis.
Antara lain PLN, Pulsa dan BPJS kesehatan, perbankan seperti Mandiri, BNI, BRISyariah dan bank-bank lainnya serta ritel modern dan sejumlah marketplace.
( )
Dari layanan biller tersebut, Jatelindo membukukan transaksi rata-rata Rp7 triliun per bulan dengan jumlah transaksi lebih dari 40 juta transaksi per bulannya.
Direktur Utama PT Jatelindo Perkasa Abadi, Idham Hadju mengatakan, pencapaian transaksi tersebut tak terlepas dari peran komunitas PPOB yang telah bermitra selama bertahun-tahun dengan Jatelindo seperti komunitas penjual pulsa, koperasi, warung dan loket-loket pembayaran tagihan lainnya dengan jumlah mencapai lebih dari ratusan ribu loket.
"Tahun lalu Jatelindo meluncurkan Narobil, sebuah platform yang membantu komunitas-komunitas informal seperti komunitas olahraga, UKM, RT/RW, dan pembelajaran (sekolah) untuk melakukan penagihan digital," ungkapnya.
(ind)