Jangan Panik, Resesi Hanya Stempel untuk Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah menilai resesi yang akan terjadi di Indonesia sebenarnya hanya stempel untuk kondisi saat ini. Hal ini dikarenakan selama dua kuartal ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mengalami negatif.
"Dua kuartal yang sudah lewat. Ketika dua kuartal yang sudah berlalu itu pertumbuhan ekonomi kita negatif maka diberi stempel resesi," ujar Piter saat dihubungi MNC Portal News Jakarta, Kamis (30/10/2020).
( )
Menurut dia, resesi yang dialami Indonesia sudah dirasakan sebelum Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkannya. Hal itu terlihat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia.
"Oleh karena itu dampaknya sudah kita alami. Selama dua kuartal ini kontraksi ekonomi yang kita alami sudah banyak menyebabkan PHK atau merumahkan pekerja tanpa gaji yang dampaknya pengangguran dan kemiskinan meningkat," bebernya.
Ke depan, perekonomian diharapkan akan sedikit membaik. Apalagi, vaksin Covid-19 dapat ditemukan dan bisa segera dilakukan vaksinasi massal.
"Pandemi secara bertahap berakhir. Perekonomian bangkit kembali dan terjadi penyerapan tenaga kerja kembali. Pengangguran dan kemiskinan bisa kembali turun," tandasnya.
"Dua kuartal yang sudah lewat. Ketika dua kuartal yang sudah berlalu itu pertumbuhan ekonomi kita negatif maka diberi stempel resesi," ujar Piter saat dihubungi MNC Portal News Jakarta, Kamis (30/10/2020).
( )
Menurut dia, resesi yang dialami Indonesia sudah dirasakan sebelum Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkannya. Hal itu terlihat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia.
"Oleh karena itu dampaknya sudah kita alami. Selama dua kuartal ini kontraksi ekonomi yang kita alami sudah banyak menyebabkan PHK atau merumahkan pekerja tanpa gaji yang dampaknya pengangguran dan kemiskinan meningkat," bebernya.
Ke depan, perekonomian diharapkan akan sedikit membaik. Apalagi, vaksin Covid-19 dapat ditemukan dan bisa segera dilakukan vaksinasi massal.
"Pandemi secara bertahap berakhir. Perekonomian bangkit kembali dan terjadi penyerapan tenaga kerja kembali. Pengangguran dan kemiskinan bisa kembali turun," tandasnya.
(ind)