Kemenparekraf Bakal Bikin Kinclong Toilet di 9 Kabupaten/Kota di Bali

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 10:25 WIB
loading...
Kemenparekraf Bakal Bikin Kinclong Toilet di 9 Kabupaten/Kota di Bali
Destinasi wisata harus memelihara dan menjaga kebersihan toilet sesuai dengan standar internasional. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) segera menjalankan program Revitalisasi Destinasi Wisata Bali pada awal November.

Program ini akan digelar di 1 kota dan 8 kabupaten yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Jembrana. Adapun tujuannya untuk meningkatkan kualitas sektor pariwisata di Pulau Dewata.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Sungkari, dalam sambutannya saat kegiatan Rapat Koordinasi Revitalisasi Destinasi Wisata Bali, di The Anvaya Beach Resort, Selasa (27/10), mengatakan, masih terdapat beberapa lokasi destinasi wisata di Bali yang amenitasnya belum memadai.

( )

Maka dari itu, fokus utama dari kegiatan revitalisasi ialah pada perbaikan amenitas di sejumlah daya tarik wisata di Bali, berupa perbaikan toilet dan penambahan fasilitas lain untuk menunjang kebersihan, kesehatan, keamanan, serta kenyamanan wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Karena salah satu ukuran suatu destinasi wisata itu bersih, indah, dan nyaman bisa dilihat dari toilet yang menunjang. Penting sekali bagi destinasi wisata untuk memelihara dan menjaga kebersihan toilet sesuai dengan standar internasional,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (30/10/2020).

Dia melanjutkan, Kemenparekraf menginisiasi kegiatan revitalisasi di destinasi wisata di Bali untuk meningkatkan kembali kualitas pariwisata di Bali yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19, terutama dalam hal amenitasnya.

( )

Harapannya melalui kegiatan revitalisasi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta daya saing destinasi pariwisata di Indonesia. Sehingga wisatawan yang akan datang kembali ke destinasi pariwisata dapat merasa lebih aman dan nyaman.

Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan menambahkan, dukungan revitalisasi destinasi wisata Bali akan disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan di masing-masing destinasi wisata yang memang sudah menjadi tujuan wisata dan banyak pengunjungnya. "Karena, saat ini kebersihan dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi wisatawan,” tandasnya.

Selain program revitalisasi, Wawan juga menjelaskan terkait dengan kegiatan lanjutan reaktivasi akomodasi tenaga kesehatan di destinasi wisata Bali.

Menurut dia, Kemenparekraf telah menyiapkan sebanyak 500 kamar di 4 hotel yang ada di Bali, yaitu Hotel Mercure, Hotel Ibis Kuta, Hotel Ibis Denpasar, dan Paragon Resort Hotel.

"Ini dilakukan sebagai bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional untuk membantu industri perhotelan di masa pandemi Covid-19,” kata Wawan.

( )

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, mengatakan tren wisatawan ke depan akan berubah. Wisatawan akan mencari destinasi wisata yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman, serta destinasi wisata yang menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya.

“Program revitalisasi ini sangat sesuai dengan tren wisatawan saat ini. Karena, faktor kebersihan dan kesehatan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kepercayaan wisatawan,” kata Putu Astawa.

Sementara itu, Ketua Bidang Water and Sanitation Asosiasi Toilet Indonesia, Nani Sumaryati Firmansyah mengatakan program revitalisasi ini sangat baik untuk dilakukan.

Mengingat toilet merupakan fasilitas umum yang sangat diperlukan wisatawan, penting bagi destinasi wisata untuk dapat menyediakan toilet yang bersih, aman, dan nyaman. “Tidak harus mewah, tapi saranan dan perlengkapan toilet harus lengkap serta berfungsi dengan baik,” tukasnya.

Nani juga menuturkan ketika sudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan toilet, baik pihak destinasi wisata maupun wisatawan harus sama-sama menjaga kebersihan dan keindahan toilet.

“Setiap orang harus jadi intelegence of health. Kalau first impression wisatawan pada toilet suatu destinasi itu kotor, maka mereka langsung menilai bahwa managemennya buruk," cetusnya.

( )

Untuk itu, lanjut dia, pihak destinasi wisata harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai higienitas dan sanitasi toilet. "Sedangkan, wisatawan juga harus bisa menjaga kebersihan ketika sedang menggunakan toilet dan juga tidak meninggalkan jejak, karena setelah kita akan ada lagi yang menggunakan toilet tersebut,” tuturnya.

Nani pun mengimbau kepada seluruh stakeholder yang terkait untuk selalu memelihara kebersihan toilet. “Karena toilet merupakan cerminan bangsa yang harus kita jaga kebersihannya,” pungkasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2427 seconds (0.1#10.140)