Survei: Pandemi Bikin Orang Menunda Beli Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Inventure menunjukkan sebanyak 69,4% responden menjawab bahwa pandemi Covid-19 membuat mereka menunda membeli rumah dan cenderung mementingkan alokasi dana darurat.
Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, konsumen masih menahan pengeluaran mahal sehingga membeli rumah bukan menjadi prioritas setidaknya sampai kondisi ekonomi mulai stabil. Pasca pandemi diperkirakan bisnis properti masih mengalami kelesuan.
( )
"Di masa pandemi, prioritas konsumen bergeser back to the bottom of the pyramid, yaitu mengutamakan kebutuhan-kebutuhan esensial seperti groceries, makanan-minuman, dan produk kesehatan, dan menunda pembelian produk-produk non-esensial dan bernilai besar termasuk rumah," ujarnya pada Indonesia Industry Outlook #IIO2021 secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Sementara itu, hunian yang mengunggulkan fasilitas TOD (Transit Oriented Development) masih lebih diminati. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Inventure, hanya 46,3% responden yang setuju jika akses hunian dengan transportasi umum menjadi tidak begitu penting. Sementara itu, 61% responden juga tidak setuju jika pengembang properti tidak mempertimbangkan akses transportasi umum.
Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengatakan, tantangan bisnis properti ke depan masih bergantung pada lamanya pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Menurut dia, kesehatan dan ekonomi harus berjalan beriringan.
( )
"Kami sangat khawatir ketika disiplin protokol kesehatan kurang. Untuk itu, kita juga harus jadi agen untuk memberikan kesadaran masyarakat supaya mereka disiplin sehingga ekonomi bisa berjalan," tuturnya.
Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, konsumen masih menahan pengeluaran mahal sehingga membeli rumah bukan menjadi prioritas setidaknya sampai kondisi ekonomi mulai stabil. Pasca pandemi diperkirakan bisnis properti masih mengalami kelesuan.
( )
"Di masa pandemi, prioritas konsumen bergeser back to the bottom of the pyramid, yaitu mengutamakan kebutuhan-kebutuhan esensial seperti groceries, makanan-minuman, dan produk kesehatan, dan menunda pembelian produk-produk non-esensial dan bernilai besar termasuk rumah," ujarnya pada Indonesia Industry Outlook #IIO2021 secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Sementara itu, hunian yang mengunggulkan fasilitas TOD (Transit Oriented Development) masih lebih diminati. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Inventure, hanya 46,3% responden yang setuju jika akses hunian dengan transportasi umum menjadi tidak begitu penting. Sementara itu, 61% responden juga tidak setuju jika pengembang properti tidak mempertimbangkan akses transportasi umum.
Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengatakan, tantangan bisnis properti ke depan masih bergantung pada lamanya pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Menurut dia, kesehatan dan ekonomi harus berjalan beriringan.
( )
"Kami sangat khawatir ketika disiplin protokol kesehatan kurang. Untuk itu, kita juga harus jadi agen untuk memberikan kesadaran masyarakat supaya mereka disiplin sehingga ekonomi bisa berjalan," tuturnya.
(ind)