Bangkitkan Lagi Industri MICE untuk Dorong Perekonomian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong industri Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) bangkit kembali pada penerapan tatanan normal baru (new normal).
Salah satu upaya yang dilakukan melalui penyelenggaraan Indonesia Corporate Travel And Mice (ICTM) 2020 di Hotel Shangri-La, Jakarta, yang resmi dibuka pada hari ini.
Koordinator bidang Promosi dan Pendukung MICE Kemenparekraf Titik Wahyuni mengatakan, kegiatan MICE diharapkan dapat mendorong perekonomian. Apalagi Jakarta memiliki potensi yang besar mulai dari fasilitas hingga kapasitas dalam penyelenggaraan MICE.
"Nantinya Jakarta akan menjadi stimulan bagi destinasi lain agar bergerak cepat dalam penyelenggaraan MICE," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (5/11/2020).
( )
ICTM 2020 merupakan kegiatan kerjasama Kemenparekraf dengan PT Biztrips Teknologi Multimedia Solusi dan MNC Group selaku official media partner.
Pelaksanaan ICTM diharapkan dapat menjadi ajang untuk membangun kapasitas dan kapabilitas stakeholders MICE dengan saling berdiskusi dan memperluas networking untuk mendapatkan insight baru.
Titik menuturkan, fokus utama ICTM lebih kepada program business to business yang akan mempertemukan buyer dari korporasi besar di Indonesia dengan seller penyedia jasa MICE di Indonesia. Tujuan dari kegiatan kali ini untuk menggerakan industri MICE dari sektor korporat.
"Mungkin yang sudah ada kontrak sebelumnya bisa memperbaiki informasi atau menambahkan. Seandainya kegiatan dialihkan ada informasi. Karena kegiatan MICE ini untuk batal kemungkinannya kecil karena sudah ada investasi dan koordinasi sebelumnya," tuturnya.
Dia melanjutkan, penyelenggaraan kegiatan MICE harus menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) agar tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
( )
Hal ini karena kegiatan MICE melibatkan banyak pihak mulai dari penyelenggara, peserta, hingga penyedia jasa logistik selama kegiatan berlangsung.
"Kami sudah meluncurkan panduan CHSE satu bulan lalu di Bali dan itu sudah kami diskusikan dengan para pelaku usaha pariwisata, asosiasi, dan juga akademisi. Itu sudah kami simulasikan juga dalam bentuk meeting maupun di pameran," tandasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan melalui penyelenggaraan Indonesia Corporate Travel And Mice (ICTM) 2020 di Hotel Shangri-La, Jakarta, yang resmi dibuka pada hari ini.
Koordinator bidang Promosi dan Pendukung MICE Kemenparekraf Titik Wahyuni mengatakan, kegiatan MICE diharapkan dapat mendorong perekonomian. Apalagi Jakarta memiliki potensi yang besar mulai dari fasilitas hingga kapasitas dalam penyelenggaraan MICE.
"Nantinya Jakarta akan menjadi stimulan bagi destinasi lain agar bergerak cepat dalam penyelenggaraan MICE," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (5/11/2020).
( )
ICTM 2020 merupakan kegiatan kerjasama Kemenparekraf dengan PT Biztrips Teknologi Multimedia Solusi dan MNC Group selaku official media partner.
Pelaksanaan ICTM diharapkan dapat menjadi ajang untuk membangun kapasitas dan kapabilitas stakeholders MICE dengan saling berdiskusi dan memperluas networking untuk mendapatkan insight baru.
Titik menuturkan, fokus utama ICTM lebih kepada program business to business yang akan mempertemukan buyer dari korporasi besar di Indonesia dengan seller penyedia jasa MICE di Indonesia. Tujuan dari kegiatan kali ini untuk menggerakan industri MICE dari sektor korporat.
"Mungkin yang sudah ada kontrak sebelumnya bisa memperbaiki informasi atau menambahkan. Seandainya kegiatan dialihkan ada informasi. Karena kegiatan MICE ini untuk batal kemungkinannya kecil karena sudah ada investasi dan koordinasi sebelumnya," tuturnya.
Dia melanjutkan, penyelenggaraan kegiatan MICE harus menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) agar tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
( )
Hal ini karena kegiatan MICE melibatkan banyak pihak mulai dari penyelenggara, peserta, hingga penyedia jasa logistik selama kegiatan berlangsung.
"Kami sudah meluncurkan panduan CHSE satu bulan lalu di Bali dan itu sudah kami diskusikan dengan para pelaku usaha pariwisata, asosiasi, dan juga akademisi. Itu sudah kami simulasikan juga dalam bentuk meeting maupun di pameran," tandasnya.
(ind)