Meski Resesi, LPS Optimis Perekonomian Kian Membaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadhewa optimis ekonomi Indonesia sedang menuju arah yang lebih baik. Di segi perbankan, hal ini menurutnya tampak di bagian non-performing loan (NPL).
"Kalau kita lihat, NPL atau kredit bermasalah ini inline dengan kondisi ekonomi. Bulan Maret-Juni lalu kan ekonomi kita melambat signifikan, otomatis perbankan atau orang yang meminjam ke bank menghadapi masalah," ujar Purbaya dalam IDX Channel Special Dialogue di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
(Baca Juga: Banyak Bank Cere Gagal, LPS Sebut Situasi Belum Membahayakan) Dia melanjutkan, upaya restrukturisasi pun dilakukan supaya perbankan tidak mengalami perburukan ketika ekonomi sedang dalam masa perbaikan. "Pemerintah, Bank Indonesia (BI) sudah berhasil membalikkan ekonomi di mata saya. NPL tidak lama lagi teratasi ketika ekonomi bergerak," kata Purbaya.
Kuncinya, lanjut dia, adalah perbaikan ekonomi secara terus menerus. Maka dari itu, LPS, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan BI akan terus berkoordinasi untuk memaksimalkan segala instrumen yang ada.
"Dengan cara ini, arah ekonomi kita akan berangsur membaik kedepan dan NPL akan berangsur membaik pula secara bertahap," ucapnya.
Jika dilihat dari likuiditas perbankan, lanjut dia, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sudah ada perbaikan signifikan, dengan DPK yang lebih merata dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
(Baca Juga: Resesi Datang, Istana: Pemulihan Ekonomi Indonesia Berada di Trek yang Tepat)
"Sekarang sudah menyebar dan merata lagi, bukan hanya di bank-bank besar nasional. Ini berarti perbankan sudah siap menyiapkan kredit lagi," tambahnya.
Selain itu, dia mengatakan, kebijakan pemerintah baru berjalan efektif di triwulan II menjelang triwulan III. Sehingga, kedepannya kalau kebijakan ini dijalankan terus menerus dampaknya akan segera dirasakan sistem ekonomi, khususnya perbankan.
"Aktivitas konsumen di Indonesia di triwulan III sudah 80-90% dari keadaan awal tahun. Ini dampak kebijakan fiskal dan moneter yang baik. Kita harus jaga momentumnya ke depan," pungkasnya.
Lihat Juga: Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan, BRI Sediakan Pembiayaan untuk Tingkatkan Mutu Infrastruktur Kesehatan
"Kalau kita lihat, NPL atau kredit bermasalah ini inline dengan kondisi ekonomi. Bulan Maret-Juni lalu kan ekonomi kita melambat signifikan, otomatis perbankan atau orang yang meminjam ke bank menghadapi masalah," ujar Purbaya dalam IDX Channel Special Dialogue di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
(Baca Juga: Banyak Bank Cere Gagal, LPS Sebut Situasi Belum Membahayakan) Dia melanjutkan, upaya restrukturisasi pun dilakukan supaya perbankan tidak mengalami perburukan ketika ekonomi sedang dalam masa perbaikan. "Pemerintah, Bank Indonesia (BI) sudah berhasil membalikkan ekonomi di mata saya. NPL tidak lama lagi teratasi ketika ekonomi bergerak," kata Purbaya.
Kuncinya, lanjut dia, adalah perbaikan ekonomi secara terus menerus. Maka dari itu, LPS, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan BI akan terus berkoordinasi untuk memaksimalkan segala instrumen yang ada.
"Dengan cara ini, arah ekonomi kita akan berangsur membaik kedepan dan NPL akan berangsur membaik pula secara bertahap," ucapnya.
Jika dilihat dari likuiditas perbankan, lanjut dia, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sudah ada perbaikan signifikan, dengan DPK yang lebih merata dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
(Baca Juga: Resesi Datang, Istana: Pemulihan Ekonomi Indonesia Berada di Trek yang Tepat)
"Sekarang sudah menyebar dan merata lagi, bukan hanya di bank-bank besar nasional. Ini berarti perbankan sudah siap menyiapkan kredit lagi," tambahnya.
Selain itu, dia mengatakan, kebijakan pemerintah baru berjalan efektif di triwulan II menjelang triwulan III. Sehingga, kedepannya kalau kebijakan ini dijalankan terus menerus dampaknya akan segera dirasakan sistem ekonomi, khususnya perbankan.
"Aktivitas konsumen di Indonesia di triwulan III sudah 80-90% dari keadaan awal tahun. Ini dampak kebijakan fiskal dan moneter yang baik. Kita harus jaga momentumnya ke depan," pungkasnya.
Lihat Juga: Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan, BRI Sediakan Pembiayaan untuk Tingkatkan Mutu Infrastruktur Kesehatan
(fai)