Peremajaan Sarinah, Menteri BUMN Pastikan Keberpihakan ke Produk Lokal dan UKM

Sabtu, 09 Mei 2020 - 14:01 WIB
loading...
Peremajaan Sarinah, Menteri BUMN Pastikan Keberpihakan ke Produk Lokal dan UKM
Sarinah merupakan department store modern pertama di Indonesia yang dibangun tahun 1962. Foto/Dok SINDOphoto/Yulianto
A A A
JAKARTA - Sarinah merupakan department store modern pertama yang ada Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, yang dibangun pada tahun 1962 dan beroperasi tahun 1966.

Nama Sarinah diabadikan dari nama pengasuh setia proklamator RI Bung Karno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili berjuta rakyat Indonesia yang terampil dalam home industri kreatif.

Pendirian Gedung Sarinah sebagai Retail Store Modern pertama tersebut, dilandasi atas semangat kebangsaandan kepedulian Bung Karno terhadap home industri. Pembangunan yang terletak di pusat kota Jakarta, bersamaan waktunya dengan pembangunan Gedung Gelora Bung Karno (GBK), Semanggi, Monas dan Mahakarya lainnya, merupakan proyek mercusuar yang manfaatnya terus dirasakan hingga kini meskipun Bung Karno telah tiada.

Saat ini renovasi Gedung Sarinah bukan hanya sekedar pembaruan dan penyegaran namun juga sebuah perwujudan sejarah perdagangan ritel Indonesia yang lahir dari cita-cita luhur para pendiri bangsa ini.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan banyak hal yang harus dibenahi oleh Sarinah. Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri.

“Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan," ujar Erick, Sabtu (9/5/2020). (Baca Juga : McDonald’s Sarinah Tutup Per 10 Mei 2020, Ini Alasannya )

Sementara itu, Corporate Secretary PT Sarinah (Persero), Haslinda Triekasari menjelaskan transformasi Sarinah pada intinya kembali ke khitahnya dengan tetap menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa namun dengan kemasan dan eksistensi kekinian dan yang menjanjikan pertumbuhan usaha berkelanjutan di masa depan.

Gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini, kata Haslinda, memang sudah saatnya direnovasi untuk menjaga kekokohan struktur dengan mempertimbangkan Golden Rule terkait dengan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup. "Sebenarnya rencana renovasi sudah lama dicanangkan namun baru saat ini mulai digulirkan," ucapnya.

Dia mengungkapkan, untuk jadwal renovasi rencananya akan mulai bulan Juni 2020. Namun, karena belum redanya wabah Covid-19 maka pekerjaan renovasi dimulai dengan pekerjaan desain, arsitektur, pemetaan, audit teknis dan lain-lain yang tidak menimbulkan kerumuman (crowd).

"Diharapkan jika wabah usai maka pekerjaan konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap. Pada kesempatan yang tepat kami akan umumkan ke masyarakat peta arah dan cetak biru transformasi Sarinah dan mengharapkan restu dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan para pengunjung maupun wisatawan ke Sarinah," tuturnya.

Sebagai dampak dari renovasi ini maka secara fisik gedung harus dikosongkan dan pembongkaran gerai-gerai penyewa juga perlu dilakukan. "Sesuai dengan perjanjian Sewa-Menyewa semua hak dan kewajiban para pihak akan diselesaikan secara musyawarah untuk kesepakatan yang dapat diterima semua pihak (amicable solution). Terima kasih kepada semua pihak atas pengertian dan kerjasamanya," tutup Haslinda.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)