Dihajar Pandemi BRI Masih Catatkan Laba Bersih Rp14,15 Triliun
loading...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan Rp14,15 triliun pada kuartal ketiga (Q3) tahun ini. Apabila dibandingkan dengan realisasi pada Q3 pada tahun lalu, jumlah tersebut terkontraksi 42,94% secara tahunan (yoy) dari Rp24,8 triliun.
Meski terpangkas, pihak BRI menyatakan bahwa laba itu merupakan hasil yang positif. Pasalnya, di saat pandemi Covid-19 perekonomian memang terdampak besar sekali, termasuk sektor perbankan. ( Baca juga:Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri HUT ke-9 Partai NasDem )
"Strategi yang disusun perseroan membuahkan hasil laba yang positif sebesar Rp14,15 triliun meski pertumbuhannya menurun. Aset konsolidasi kami hingga Q3 mencapai Rp1.447,85 triliun," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu(11/11/2020).
Selain itu, dia mengatakan bahwa loan to deposit ratio (LDR) BRI di Q3 mencapai 82,63%, lebih rendah dari 92,99% di tahun 2019. Menurut Sunarso, likuiditas BRI sangat memadai sehingga ada ruang untuk terus tumbuh.
"Penurunan LDR juga menurunkan cost of fund dan rasio kecukupan modal (CAR) BRI sebesar 20,92%. Baik rasio CAR dan LDR menunjukkan likuiditas BRI masih bisa tumbuh signifikan," terang Sunarso.
Dia juga menegaskan bahwa BRI sama sekali tidak memiliki masalah permodalan. Modal BRI saat ini sangat supportif dan kuat untuk pertumbuhan bisnis. ( Baca juga:Resmi Menganggur di MotoGP 2021, Dovizioso: Saya Masih Punya Ambisi Menang )
"Kami sangat optimistis, bahwa di ujung lorong yang gelap, pasti ada secercah cahaya," tukasnya.
Meski terpangkas, pihak BRI menyatakan bahwa laba itu merupakan hasil yang positif. Pasalnya, di saat pandemi Covid-19 perekonomian memang terdampak besar sekali, termasuk sektor perbankan. ( Baca juga:Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri HUT ke-9 Partai NasDem )
"Strategi yang disusun perseroan membuahkan hasil laba yang positif sebesar Rp14,15 triliun meski pertumbuhannya menurun. Aset konsolidasi kami hingga Q3 mencapai Rp1.447,85 triliun," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu(11/11/2020).
Selain itu, dia mengatakan bahwa loan to deposit ratio (LDR) BRI di Q3 mencapai 82,63%, lebih rendah dari 92,99% di tahun 2019. Menurut Sunarso, likuiditas BRI sangat memadai sehingga ada ruang untuk terus tumbuh.
"Penurunan LDR juga menurunkan cost of fund dan rasio kecukupan modal (CAR) BRI sebesar 20,92%. Baik rasio CAR dan LDR menunjukkan likuiditas BRI masih bisa tumbuh signifikan," terang Sunarso.
Dia juga menegaskan bahwa BRI sama sekali tidak memiliki masalah permodalan. Modal BRI saat ini sangat supportif dan kuat untuk pertumbuhan bisnis. ( Baca juga:Resmi Menganggur di MotoGP 2021, Dovizioso: Saya Masih Punya Ambisi Menang )
"Kami sangat optimistis, bahwa di ujung lorong yang gelap, pasti ada secercah cahaya," tukasnya.
(uka)
Explore More