Indonesia Fintech Summit 2020, Menko Airlangga: Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menggelar Pekan Fintech Nasional (PFN) 2020 dan Indonesia Fintech Summit (IFS) 2020 pada 11-25 November 2020. Acara ini mengangkat tema "To Survive and To Thrive: Accelerating National Economic Recovery through Concerted Efforts in the Digitization of Indonesia’s Financial Services".
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto , tema ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk pulihkan ekonomi nasional dengan langkah-langkah strategis yang diharapkan dapat mampu meningkatkan inklusi keuangan dan menjadi jembatan menuju kesejahteraan masyarakat. ( Baca juga:Berprestasi, Airlangga Hartarto Terima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana )
"Kasus pandemi Covid-19 secara global telah menembus angka 50 juta dan terus meningkat dan Indonesia tingkat recovery ratenya 84,5%. Itu lebih tinggi dari rata-rata tingkat global," ujar dia dalam pembukaan Indonesia Fintech Summit (IFS) 2020 secara virtual, Rabu (11/11/2020).
Kemudian, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi (PE) dari kuartal II ke kuartal IIi positif dari -5,32% menjadi -3,49%. Namun kalau secara kuartal per kuartal ada kenaikan 5,05%. "Sehingga kita harap ke depan dengan mempertahankan tren pertumbuhan kuartal per kuartal itu di akhir tahun arahnya menuju 0 atau positif," ungkap dia.
Dia juga menambahkan pemerintah telah anggarkan Rp695,2 triliun untuk program PEN. Di mana program PEN ini tentunya sebagian menggunakan teknologi digital dan juga terkait pembiayaan berbasis fintech. ( Baca juga:Larangan Membenci dan Menyakiti Ahlul Bait Rasulullah )
"Upaya pemulihan ekonomi, pemerintah terus strategis test tracing dan treatment. Sementara masyarakat diharapkan dapat menjalankan disiplin jaga jarak, pake masker, cuci tangan dan kami sudah keluarkan peta jalan pelaksanaan vaksinasi atau imunisasi lewat Perpres 99/2020. Ini tentu kita harap bisa dorong kepercayaan masyaralat untuk aktivitas di luar rumah," tandas dia.
Lihat Juga: Usaha Salon di Kediri Makin Cuan sejak Mendapatkan Pemberdayaan BRI dan Jadi AgenBRILink
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto , tema ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk pulihkan ekonomi nasional dengan langkah-langkah strategis yang diharapkan dapat mampu meningkatkan inklusi keuangan dan menjadi jembatan menuju kesejahteraan masyarakat. ( Baca juga:Berprestasi, Airlangga Hartarto Terima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana )
"Kasus pandemi Covid-19 secara global telah menembus angka 50 juta dan terus meningkat dan Indonesia tingkat recovery ratenya 84,5%. Itu lebih tinggi dari rata-rata tingkat global," ujar dia dalam pembukaan Indonesia Fintech Summit (IFS) 2020 secara virtual, Rabu (11/11/2020).
Kemudian, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi (PE) dari kuartal II ke kuartal IIi positif dari -5,32% menjadi -3,49%. Namun kalau secara kuartal per kuartal ada kenaikan 5,05%. "Sehingga kita harap ke depan dengan mempertahankan tren pertumbuhan kuartal per kuartal itu di akhir tahun arahnya menuju 0 atau positif," ungkap dia.
Dia juga menambahkan pemerintah telah anggarkan Rp695,2 triliun untuk program PEN. Di mana program PEN ini tentunya sebagian menggunakan teknologi digital dan juga terkait pembiayaan berbasis fintech. ( Baca juga:Larangan Membenci dan Menyakiti Ahlul Bait Rasulullah )
"Upaya pemulihan ekonomi, pemerintah terus strategis test tracing dan treatment. Sementara masyarakat diharapkan dapat menjalankan disiplin jaga jarak, pake masker, cuci tangan dan kami sudah keluarkan peta jalan pelaksanaan vaksinasi atau imunisasi lewat Perpres 99/2020. Ini tentu kita harap bisa dorong kepercayaan masyaralat untuk aktivitas di luar rumah," tandas dia.
Lihat Juga: Usaha Salon di Kediri Makin Cuan sejak Mendapatkan Pemberdayaan BRI dan Jadi AgenBRILink
(uka)