Transformasi Digital Jadi Kunci
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi corona (Covid-19) membuat banyak kontraksi, khususnya di lini ekonomi . Perubahan situasi baru ini menuntut pola adaptasi tepat agar bisa terus bertahan atau bahkan menguasai pasar. Di antara strateginya adalah dengan cermat melakukan transformasi digital.
Ekonomi digital kini sudah berubah menjadi arus utama di Indonesia. Pandemi telah mempercepat perubahan ini. Hal tersebut antara lain ditandai dengan makin banyaknya pelaku bisnis dan konsumen mengadopsi teknologi online untuk bekerja, belajar hingga berbelanja. (Baca: Kenali Ciri-ciri Rumah Tangga Diganggu Setan Dasim)
Ratusan ribu penduduk Indonesia pun telah beralih memulai usahanya dari rumah untuk membantu keluarga dan memperbaiki kehidupan mereka. Mereka mulai makin akrab memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produk maupun transaksi keuangan. "Lebih dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga mulai mengadopsi teknologi online," kata Founder & CEO Indonesia Economic Forum Shoeb Kagda di Jakarta kemarin.
Sektor keuangan terlihat banyak mengadopsi transformasi digital . Perbankan konvensional pun memperluas layanan mereka ke konsumen lewat transformasi digital. Namun untuk bisa memaksimalkan potensi ekonomi digital, Indonesia masih butuh meningkatkan infrastruktur pendukungnya. Investasi untuk pemenuhan infrastruktur tersebut menjadi sebuah keharusan.
Selain itu Indonesia perlu lagi mengadopsi lebih banyak teknologi seperti artificial intelligence (AI), cloud computing, internet of thing (IoT), dan big data analytic sebagai landasan dari revolusi industri 4.0. "Kuncinya, pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bekerja sama membangun infrastruktur dan mengadopsi teknologi baru maupun proses bisnis baru,” ujar dia.
Pentingnya transformasi digital di sektor perekonomian ini juga diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Menurut Suahasil, transformasi ini harus inklusif bagi setiap penduduk Indonesia sehingga mereka semua bisa saling membantu meningkatkan perekonomian Indonesia . Selai itu mereka mampu meningkatkan keamanan bagi transaksi digital, data maupun keamanan digital lainnya. (Baca juga: Bantuan Kuota Internet, Nadiem Minta Kepsek Segera Unggah Surat Pernyataan)
Dia optimistis ekonomi digital akan menjadi salah satu sektor ekonomi yang fundamental bagi kehidupan pasca-Covid-19, terutama dalam dua hingga tiga tahun ke depan. "Apalagi jika sektor penting lain seperti pertanian dan pengolahan juga bisa mengadopsi transformasi digital, dampaknya akan lebih besar," ungkap Suahasil.
Di sisi lain telekomunikasi juga menjadi salah satu sektor yang paling berkembang pesat saat ini dan mungkin dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Ini terjadi karena masyarakat juga akan makin bergantung pada penyedia jasa telekomunikasi.
Sektor keuangan juga menjadi salah satu yang bisa memaksimalkan ekonomi digital . Pemerintah selalu mendukung sektor keuangan, terutama dalam meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan masyarakat di perdesaan utamanya.
Ekonomi digital kini sudah berubah menjadi arus utama di Indonesia. Pandemi telah mempercepat perubahan ini. Hal tersebut antara lain ditandai dengan makin banyaknya pelaku bisnis dan konsumen mengadopsi teknologi online untuk bekerja, belajar hingga berbelanja. (Baca: Kenali Ciri-ciri Rumah Tangga Diganggu Setan Dasim)
Ratusan ribu penduduk Indonesia pun telah beralih memulai usahanya dari rumah untuk membantu keluarga dan memperbaiki kehidupan mereka. Mereka mulai makin akrab memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produk maupun transaksi keuangan. "Lebih dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga mulai mengadopsi teknologi online," kata Founder & CEO Indonesia Economic Forum Shoeb Kagda di Jakarta kemarin.
Sektor keuangan terlihat banyak mengadopsi transformasi digital . Perbankan konvensional pun memperluas layanan mereka ke konsumen lewat transformasi digital. Namun untuk bisa memaksimalkan potensi ekonomi digital, Indonesia masih butuh meningkatkan infrastruktur pendukungnya. Investasi untuk pemenuhan infrastruktur tersebut menjadi sebuah keharusan.
Selain itu Indonesia perlu lagi mengadopsi lebih banyak teknologi seperti artificial intelligence (AI), cloud computing, internet of thing (IoT), dan big data analytic sebagai landasan dari revolusi industri 4.0. "Kuncinya, pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bekerja sama membangun infrastruktur dan mengadopsi teknologi baru maupun proses bisnis baru,” ujar dia.
Pentingnya transformasi digital di sektor perekonomian ini juga diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Menurut Suahasil, transformasi ini harus inklusif bagi setiap penduduk Indonesia sehingga mereka semua bisa saling membantu meningkatkan perekonomian Indonesia . Selai itu mereka mampu meningkatkan keamanan bagi transaksi digital, data maupun keamanan digital lainnya. (Baca juga: Bantuan Kuota Internet, Nadiem Minta Kepsek Segera Unggah Surat Pernyataan)
Dia optimistis ekonomi digital akan menjadi salah satu sektor ekonomi yang fundamental bagi kehidupan pasca-Covid-19, terutama dalam dua hingga tiga tahun ke depan. "Apalagi jika sektor penting lain seperti pertanian dan pengolahan juga bisa mengadopsi transformasi digital, dampaknya akan lebih besar," ungkap Suahasil.
Di sisi lain telekomunikasi juga menjadi salah satu sektor yang paling berkembang pesat saat ini dan mungkin dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Ini terjadi karena masyarakat juga akan makin bergantung pada penyedia jasa telekomunikasi.
Sektor keuangan juga menjadi salah satu yang bisa memaksimalkan ekonomi digital . Pemerintah selalu mendukung sektor keuangan, terutama dalam meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan masyarakat di perdesaan utamanya.