Sektor Peternakan Nasional Butuh Bantuan, Holding BUMN Pangan Jadi Harapan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peran dan kontribusi BUMN dalam memajukan sektor peternakan akan semakin besar seiring rencana Konsolidasi BUMN Industri Pangan melalui pembentukan Holding BUMN Pangan .
Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengatakan, dukungan BUMN di bidang peternakan sangat diperlukan salah satunya dalam program pembibitan sapi yang masih sulit dikembangkan oleh peternakan rakyat.
“Pembibitan sapi masih sulit dikembangkan di peternakan rakyat karena investasi yang harus dikeluarkan bersifat jangka panjang. Untuk itulah, dukungan serta keterlibatan BUMN sangat diperlukan,” ujar Fadjar di Jakarta, Jumat (13/11/2020).
(Baca Juga: 8 Perusahaan Dilebur, Holding BUMN Klaster Pangan Dibentuk Akhir 2020 )
BUMN juga berpotensi berperan sebagai off taker, mengingat sektor peternakan dalam negeri sebagian besar masih dijalankan oleh para peternak rakyat. Kehadiran BUMN sebagai off taker memberikan rasa aman sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk menjadi peternak.
Dari sisi model bisnis, Fadjar mengatakan, beragamnya sektor bisnis yang dimiliki BUMN, khususnya BUMN Pangan, dapat mendorong terwujudnya integrasi peternakan dengan sektor lainnya, misalnya melalui pengembangan sapi sawit.
"Selain itu, BUMN dapat berperan dalam distribusi dan logistik sapi beserta produk turunannya agar dapat tersalurkan secara merata kepada masyarakat, mengingat dari sisi penyebaran ada daerah yang surplus ada juga daerah yang defisit," katanya.
(Baca Juga: Holding BUMN Pangan Segera Beraksi, Semua Pertimbangan Sudah Dilewati )
Ia berharap, Kementerian BUMN melalui BUMN Klaster Pangan dapat melakukan investasi untuk menstimulus perkembangan sektor peternakan di Indonesia. "Saat ini, salah satu program yang tengah dijalankan adalah pengembangan peternakan sapi di 1.000 desa di berbagai wilayah Tanah Air," ungkapnya.
Fadjar mengatakan, Kementerian Pertanian siap memperkuat sinergi dengan BUMN Pangan dalam rangka pengembangan pertanian dan peternakan di Tanah Air. “Pada saat ini kita saling bergantung satu sama lain. Kita dihadapkan pada tantangan dan perkembangan yang terus berubah, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi,” ujarnya.
Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengatakan, dukungan BUMN di bidang peternakan sangat diperlukan salah satunya dalam program pembibitan sapi yang masih sulit dikembangkan oleh peternakan rakyat.
“Pembibitan sapi masih sulit dikembangkan di peternakan rakyat karena investasi yang harus dikeluarkan bersifat jangka panjang. Untuk itulah, dukungan serta keterlibatan BUMN sangat diperlukan,” ujar Fadjar di Jakarta, Jumat (13/11/2020).
(Baca Juga: 8 Perusahaan Dilebur, Holding BUMN Klaster Pangan Dibentuk Akhir 2020 )
BUMN juga berpotensi berperan sebagai off taker, mengingat sektor peternakan dalam negeri sebagian besar masih dijalankan oleh para peternak rakyat. Kehadiran BUMN sebagai off taker memberikan rasa aman sehingga dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk menjadi peternak.
Dari sisi model bisnis, Fadjar mengatakan, beragamnya sektor bisnis yang dimiliki BUMN, khususnya BUMN Pangan, dapat mendorong terwujudnya integrasi peternakan dengan sektor lainnya, misalnya melalui pengembangan sapi sawit.
"Selain itu, BUMN dapat berperan dalam distribusi dan logistik sapi beserta produk turunannya agar dapat tersalurkan secara merata kepada masyarakat, mengingat dari sisi penyebaran ada daerah yang surplus ada juga daerah yang defisit," katanya.
(Baca Juga: Holding BUMN Pangan Segera Beraksi, Semua Pertimbangan Sudah Dilewati )
Ia berharap, Kementerian BUMN melalui BUMN Klaster Pangan dapat melakukan investasi untuk menstimulus perkembangan sektor peternakan di Indonesia. "Saat ini, salah satu program yang tengah dijalankan adalah pengembangan peternakan sapi di 1.000 desa di berbagai wilayah Tanah Air," ungkapnya.
Fadjar mengatakan, Kementerian Pertanian siap memperkuat sinergi dengan BUMN Pangan dalam rangka pengembangan pertanian dan peternakan di Tanah Air. “Pada saat ini kita saling bergantung satu sama lain. Kita dihadapkan pada tantangan dan perkembangan yang terus berubah, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi,” ujarnya.
(akr)