Vaksin Pfizer Cespleng, IHSG Kemungkinan Terbang Lagi Pekan Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Investaman Hans Kwee mengatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu melesat kencang 2,35% dan ditutup di level 5.461,05. Sentimen positif tersebut tak lain dipengaruhi vaksin Pfizer yang disebut 90% efektif mencegah corona.
Kabar efektivitas vaksin tersebut barada di atas harapan pasar yang hanya 60–70% bahkan lebih tinggi dari vaksin flu musiman yang hanya sekitar 40-60%. Tidak hanya itu, pengaruh kemenangan Joe Biden juga berpengaruh terhadap pasar saham dalam negeri maupun global.
Pengaruh eksternal tersebut memungkinkan pasar saham kembali ijo royo-royo pekan depan. "Namun demikian pengaruh vaksin hanya bersifat sementara karena harus menunggu uji cepat hasil akhir keampuhan vaksin tersebut, karena biasanya tidak stabil," kata dia, di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Di sisi lain, sulitnya distribusi vaksin juga menjadi tantangan sendiri karena membutuhkan wadah pengiriman khusus dengan suhu di bawah -70% celcius. Penyaluran vaksin tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kualitas vaksin. "Jadi masih perlu waktu untuk mendapatkan hasil akhir vaksin tersebut. Kedua hal ini membuat optimisme vaksin Pfizer dan BioNTech mulai memudar dari pasar," kata dia.
Kabar efektivitas vaksin tersebut barada di atas harapan pasar yang hanya 60–70% bahkan lebih tinggi dari vaksin flu musiman yang hanya sekitar 40-60%. Tidak hanya itu, pengaruh kemenangan Joe Biden juga berpengaruh terhadap pasar saham dalam negeri maupun global.
Pengaruh eksternal tersebut memungkinkan pasar saham kembali ijo royo-royo pekan depan. "Namun demikian pengaruh vaksin hanya bersifat sementara karena harus menunggu uji cepat hasil akhir keampuhan vaksin tersebut, karena biasanya tidak stabil," kata dia, di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Di sisi lain, sulitnya distribusi vaksin juga menjadi tantangan sendiri karena membutuhkan wadah pengiriman khusus dengan suhu di bawah -70% celcius. Penyaluran vaksin tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kualitas vaksin. "Jadi masih perlu waktu untuk mendapatkan hasil akhir vaksin tersebut. Kedua hal ini membuat optimisme vaksin Pfizer dan BioNTech mulai memudar dari pasar," kata dia.
(nng)