RI Sukses Rebut Pasar China di AS, Bikin Neraca Dagang Surplus Terus

Kamis, 19 November 2020 - 17:37 WIB
loading...
RI Sukses Rebut Pasar...
Sejumlah warga sedang membeli kebutuhan pokok di supermarket Kissimmee, Florida, Amerika Serikat. FOTO/REUTERS
A A A
JAKARTA - Sejumlah kalangan ikut menyoroti kinerja perdagangan Indonesia yang terus menerus mengalami surplus. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) neraca dagang mengalami untung enam bulan secara berturut-turut setelah pada Oktober 2020 lalu mencatat keuntungan sebesar USD3,61 miliar.

Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Mohammad Dian Revindo menilai kondisi neraca dagang yang terus untung menandakan kinerja tim ekonomi Presiden Joko Widodo solid.

"Memang ekspornya solid di masa pandemi ini. Kalau diakumulasi sejak Januari sudah surplus USD17,7 miliar. Itu sebenarnya ekspor kita lebih baik. Bahkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 hanya minus 5,6 persen. Artinya hampir sama dengan ekspor tahun lalu yang situasinya bukan pandemi, berarti ekspor solid sekali," kata Revindo, di Jakarta, Kamis (19/11/2020).



Menurut dia membaiknya kinerja ekspor disebabkan RI diuntungkan dengan adanya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Di mana dengan adanya perang dagang tersebut Indonesia berhasil menjadi negara pemasok kebutuhan AS yang tadinya dipasok dari China. "Jadi Indonesia sudah masuk ke AS menggantikan produk China. Makanan minuman, alat kelisistrikan, beberapa tekstil masuk ke AS meggantikan produk China. Jadi nilai tambah ekspor kita naik," ujar dia.

Dia menandaskan keberhasilan tersebut tentu tidak terlepas dari kinerja dan koordinasi menteri-menteri ekonomi Jokowi. Dengan sinergi yang kuat, tentu menghasilkan kebijakan dan keputusan yang menguntungkan Indonesia. "Misalnya, mau buat acara dengan negara manapun sudah banyak ngobrol. Memang yang paling tahu dan punya peta adalah Kementerian Perdagangan pastinya," kata dia.

Pihaknya menilai Kementerian Perdagangan dibawah kepemimpinan Agus Suparmanto juga jeli melihat peluang serta berbagai kebijakan yang dilakukan ialah untuk mendorong bukan menghambat. "Menurut saya, bagusnya dari Kemendag ini adalah tahu mengerjakan apa yang prioritas, mengerjakan produk apa untuk negara mana. Itu hebatnya Kemendag itu," ujar dia.



Namun demikian, pemerintah tidak boleh puas begitu saja. Ke depan perlu dipastikan bahwa kualitas barang-barang di dalam negeri terus ditingkatkan. Pasalnya dengan kualitas yang baik tentu akan memiliki daya saing yang tinggi. Tidak hanya itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah dan Kementerian Perdagangan di bawah kepemimpinan Agus Suparmanto yang melakukan perjanjian perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership(RCEP), yang lahir atas gagasan Indonesia.

Melaui RCEP tentunya mendorong Indonesia lebih jauh ke dalam rantai pasok global dengan memanfaatkan backward linkage, yakni memenuhi kebutuhan bahan baku atau bahan penolong yang lebih kompetitif dari negara RCEP lainnya. Di samping itu juga forward linkage, yakni dengan memasok bahan baku atau bahan penolong ke negara RCEP yang lain.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Ray Dalio Warning Lonjakan...
Ray Dalio Warning Lonjakan Utang AS, Ingatkan Soal Negara Bisa Bangkrut
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
AS Kenakan Tarif Impor...
AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
Gurita Bisnis Keluarga...
Gurita Bisnis Keluarga Xi Jinping Terungkap, Raup Jutaan Dolar di Tengah Kampanye Antikorupsi
Rekomendasi
10 Cara agar Tidak Mabuk...
10 Cara agar Tidak Mabuk Perjalanan saat Naik Mobil Ber-AC, Ampuh sampai Tujuan!
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
26 Ucapan Hari Raya...
26 Ucapan Hari Raya Nyepi 2025: Makna, Tradisi, dan Inspirasi dalam Berbagai Bahasa
Berita Terkini
Takut Kanada dan UE...
Takut Kanada dan UE Bersekongkol, Trump Beri Ancaman Tarif Lebih Besar
27 menit yang lalu
Aturan Opsen Pajak Baru...
Aturan Opsen Pajak Baru di DKI Jakarta, Ini Ketentuan dan Implikasinya
37 menit yang lalu
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
1 jam yang lalu
BNI Beri Beragam Fasilitas...
BNI Beri Beragam Fasilitas di Posko Mudik BUMN Pelabuhan Tanjung Perak
2 jam yang lalu
Kadin Jakarta, Indosat,...
Kadin Jakarta, Indosat, dan Masjid Istiqlal Teken MoU Pemberdayaan Ekonomi Umat
4 jam yang lalu
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
4 jam yang lalu
Infografis
3 Kapal Perusak Tipe...
3 Kapal Perusak Tipe 055 China Berlatih di Berbagai Wilayah Laut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved