BRG Gandeng Yayasan Kitong Bisa, Revitalisasi Ekonomi Masyarakat Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead menyebut gagasan untuk menjaga kelestarian alam dalam pembangunan harus dijaga. Gagasan itu Nazir ucapkan saat mengunjungi Kampung Pachas, Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Papua .
“Kemampuan membangun kampung, distrik, dengan alam sekitar itu sungguh bukan main,” kata Nazir dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Nazir mengatakan menjaga kelestaraian alam dibutuhkan karena melihat bencana dan krisis iklim.
Nazir menyebut, kerusakan lingkungan muncul karena adanya keserakahan manusia. Sehingga, alam yang menjadi sumber kehidupannya dibuat rusak.
(Baca Juga : Baznas Bulukumba Salurkan Bantuan untuk Berdayakan Ekonomi Masyarakat)
Dia berharap Tanah Papua ini dapat menjadi contoh. “Di Tanah Papua, bapak dan ibu sudah punya cara hidup yang bijak, ini yang ingin tetap kita jaga,” ucap dia.
Menurut Nazir, BRG dalam melaksanakan program restorasi juga mengedepankan kearifan lokal dan mengedepankan potensi yang ada. Salah satunya adalah produksi abon ikan gabus.
“Semoga (ikan gabus) bisa dimanfaatkan secara baik dan dipanen secara sustainable, diolah memberi hasil yang tinggi,” kata dia.
Pengembangan produk abon ikan gabus merupakan hasil kerja sama BRG dan Kitong Bisa dalam rangka revitalisasi ekonomi masyarakat.
(Baca Juga : Menguasai Digital Marketing Upaya UMKM Beradaptasi di Masa Krisis)
“Kemampuan membangun kampung, distrik, dengan alam sekitar itu sungguh bukan main,” kata Nazir dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
Nazir mengatakan menjaga kelestaraian alam dibutuhkan karena melihat bencana dan krisis iklim.
Nazir menyebut, kerusakan lingkungan muncul karena adanya keserakahan manusia. Sehingga, alam yang menjadi sumber kehidupannya dibuat rusak.
(Baca Juga : Baznas Bulukumba Salurkan Bantuan untuk Berdayakan Ekonomi Masyarakat)
Dia berharap Tanah Papua ini dapat menjadi contoh. “Di Tanah Papua, bapak dan ibu sudah punya cara hidup yang bijak, ini yang ingin tetap kita jaga,” ucap dia.
Menurut Nazir, BRG dalam melaksanakan program restorasi juga mengedepankan kearifan lokal dan mengedepankan potensi yang ada. Salah satunya adalah produksi abon ikan gabus.
“Semoga (ikan gabus) bisa dimanfaatkan secara baik dan dipanen secara sustainable, diolah memberi hasil yang tinggi,” kata dia.
Pengembangan produk abon ikan gabus merupakan hasil kerja sama BRG dan Kitong Bisa dalam rangka revitalisasi ekonomi masyarakat.
(Baca Juga : Menguasai Digital Marketing Upaya UMKM Beradaptasi di Masa Krisis)