BRG Gandeng Yayasan Kitong Bisa, Revitalisasi Ekonomi Masyarakat Papua

Jum'at, 20 November 2020 - 23:56 WIB
loading...
BRG Gandeng Yayasan...
BRG Gandeng Yayasan Kitong Bisa Revitalsasi Ekonomi Masyarakat di Papua. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead menyebut gagasan untuk menjaga kelestarian alam dalam pembangunan harus dijaga. Gagasan itu Nazir ucapkan saat mengunjungi Kampung Pachas, Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Papua .

“Kemampuan membangun kampung, distrik, dengan alam sekitar itu sungguh bukan main,” kata Nazir dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (20/11/2020).

Nazir mengatakan menjaga kelestaraian alam dibutuhkan karena melihat bencana dan krisis iklim.

Nazir menyebut, kerusakan lingkungan muncul karena adanya keserakahan manusia. Sehingga, alam yang menjadi sumber kehidupannya dibuat rusak.

(Baca Juga : Baznas Bulukumba Salurkan Bantuan untuk Berdayakan Ekonomi Masyarakat)

Dia berharap Tanah Papua ini dapat menjadi contoh. “Di Tanah Papua, bapak dan ibu sudah punya cara hidup yang bijak, ini yang ingin tetap kita jaga,” ucap dia.

Menurut Nazir, BRG dalam melaksanakan program restorasi juga mengedepankan kearifan lokal dan mengedepankan potensi yang ada. Salah satunya adalah produksi abon ikan gabus.

“Semoga (ikan gabus) bisa dimanfaatkan secara baik dan dipanen secara sustainable, diolah memberi hasil yang tinggi,” kata dia.

Pengembangan produk abon ikan gabus merupakan hasil kerja sama BRG dan Kitong Bisa dalam rangka revitalisasi ekonomi masyarakat.

(Baca Juga : Menguasai Digital Marketing Upaya UMKM Beradaptasi di Masa Krisis)

Produk unggulan yang dikembangkan, selain abon ikan gabus juga ada kue sagu dan sei babi. Kitong Bisa tidak hanya meningkatkan kemampuan, namun juga bertugas memasarkan produk yang dihasilkan sampai ke pasar di Pulau Jawa.

Program pendampingan ini diharapkan bisa membuka cakrawala warga mengenai potensi desa dan bermanfaat bagi peningkatan ekonomi.

Pendiri Yayasan Kitong Bisa Billy menyampaikan kerja sama antara BRG dan Kitong Bisa diharapkan bisa menjadi percontohan bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia.

“Bahwa tentunya kerja sama pemerintah daerah dan masyarakat yang membuat bahwa semua ini bisa terjadi,” ujar pria bernama asli Gracia Josaphay J. Mambrasar itu.
(her)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1564 seconds (0.1#10.140)