Perencana keuangan Eko Endarto mengatakan, rata-rata penyebab masalah keuangan lantaran Anda kurang bisa membuat perhitungan yang pas dalam mengalokasikan dana setiap bulannya. ( Baca juga:Pengalaman Pertama Mencoba Fitur Belanja di Instagram, Instagram Shop, Ternyata Begini Hasilnya! )
"Alih-alih ingin memenuhi kebutuhan pokok dan menyisihkan untuk tabungan, yang ada justru tergoda untuk berbelanja dan menghabiskan uang dengan tidak bijaksana," kata Eko saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (22/11/2020).
Kata dia, langkah pertama yang harus lakukan adalah dengan membuka rekening tabungan lain yang berbeda dari rekening payroll yang digunakan perusahaan. Tujuannya, untuk memisahkan antara tabungan dan pengeluaran.
Baca Juga:
"Kita harus memaksakan diri untuk menabung saat awal menerima gaji minimal 10% dari penghasilan," bebernya.
Lalu, membuat skala prioritas. Di kehidupan masyarakat global seperti saat ini, akan makin sulit untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu, banyak di antara yang terjebak gaya hidup konsumtif.
"Ada baiknya membuat skala prioritas yang menurut kamu lebih penting diutamakan untuk kebutuhan. Cara mudahnya, kamu bisa memulai dengan membuat rencana anggaran pengeluaran," bebernya. ( Baca juga:Bunga Acuan BI Turun, Bunga Cicilan Rumah Nanti Dulu Yak )
Lalu, lakukan review dari setiap anggaran yang telah kamu keluarkan sehingga Anda dapat mengidentifikasi pada pos mana yang memiliki pengeluaran paling besar. "Dan apakah dana pengeluaran tersebut masuk ke dalam kategori kebutuhan atau keinginan," katanya.
Serta, siapkan dana darurat. Apabila terjadi pengeluaran dana tak terduga di luar dari rencana dana anggaran, maka dapat mengambilnya dari pos dana darurat.
"Kebutuhan-kebutuhan semacam ini pastilah harus diantisipasi agar tidak menggoyahkan keuangan," tandasnya.
(uka)