Hadapi Libur Natal & Tahun Baru, Bos AP II: Prokes Bandara Jangan Sampai Kendor!
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II/Persero) menegaskan konsistensinya dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan bandara. Hal itu sebagai upaya menyambut musim libur Natal dan Tahun Baru.
Presiden Direktur AP II Muhamad Awaluddin meminta kepada jajarannya supaya prokes di bandara jangan sampai kendor menghadapi musim libur akhir tahun. Namun demikian, disiplin pengguna jasa bandara juga diharapkan, baik penumpang bandara maupun pengguna jasa lainnya seperti operator penerbangan (maskapai) dan stakeholder terkait di bandara.
"Kalau kita di operator tentu kepatuhan dan disiplin protokol itu sangat perlu terutama konsistensinya bersama-sama kita jaga sekaligus kita tingkatkan sebab itu merupakan faktor kendali penentu utamanya ketika bandara sedang ramai. Kita ada service level berdasarkan surat edaran tentu kesadaran penumpang juga sangat penting diperlukan untuk menegakkan protokol kesehatan ini, katakanlah pakai masker dan cuci tangan," ujar dia, di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Menurut dia AP II siap menyambut libur Natal dan Tahun Baru ditandai dengan kemampuan pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta hingga mengatur pergerakan lalu lintas penumpang di waktu-waktu sibuk. "Seperti misalnya, penumpang berada dalam kondisi Penumpang Waktu Sibuk (PWS) 24 ribu pergerakan penumpang per jam di Bandara Soekarno-Hatta itu kita atur sedemikian rupa yang datang dan berangkat," kata dia.
Di sisi lain, pihaknya juga menjamin konsistensi penerapan protokol yang dilakukan para pengguna jasa bandara selain penumpang, seperti kesiapan dan kecukupan personel. "Konsistensi ini urutannya banyak. Di bandara ini kerja kolaboratif, dalam hal kecukupan personil. Sekarang ini dinamis banget. Tidak hanya health screaning yang masih mandatori. Konsistensi di kecukupan petugasnya juga kesiapan konsekuensi protokolnya. Nggak boleh saat hari tertentu kita konsisten, besoknya kendor," tegasnya.
Awaluddin menambahkan memasuki masa musim libur natal dan tahun baru 2021 pergerakan jumlah pesawat dan penumpang sudah mencapai persentase lebih dari setengah dibanding masa sebelum pandemi Covid-19. Hal tersebut, kata dia menunjukkan masa-masa pemulihan.
"Per 1 November itu pergerakan pesawat sudah di angka 680 dengan pergerakan penumpang sebanyak 70 ribu dalam sehari. Kondisi ini sudah mencapai setengahnya lebih sedikit dibanding kapasitas normal 1200 pergerakan pesawat dengan jumlah pergerakan bisa mencapai 150 ribu penumpang per hari," pungkasnya.
Presiden Direktur AP II Muhamad Awaluddin meminta kepada jajarannya supaya prokes di bandara jangan sampai kendor menghadapi musim libur akhir tahun. Namun demikian, disiplin pengguna jasa bandara juga diharapkan, baik penumpang bandara maupun pengguna jasa lainnya seperti operator penerbangan (maskapai) dan stakeholder terkait di bandara.
"Kalau kita di operator tentu kepatuhan dan disiplin protokol itu sangat perlu terutama konsistensinya bersama-sama kita jaga sekaligus kita tingkatkan sebab itu merupakan faktor kendali penentu utamanya ketika bandara sedang ramai. Kita ada service level berdasarkan surat edaran tentu kesadaran penumpang juga sangat penting diperlukan untuk menegakkan protokol kesehatan ini, katakanlah pakai masker dan cuci tangan," ujar dia, di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Menurut dia AP II siap menyambut libur Natal dan Tahun Baru ditandai dengan kemampuan pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta hingga mengatur pergerakan lalu lintas penumpang di waktu-waktu sibuk. "Seperti misalnya, penumpang berada dalam kondisi Penumpang Waktu Sibuk (PWS) 24 ribu pergerakan penumpang per jam di Bandara Soekarno-Hatta itu kita atur sedemikian rupa yang datang dan berangkat," kata dia.
Di sisi lain, pihaknya juga menjamin konsistensi penerapan protokol yang dilakukan para pengguna jasa bandara selain penumpang, seperti kesiapan dan kecukupan personel. "Konsistensi ini urutannya banyak. Di bandara ini kerja kolaboratif, dalam hal kecukupan personil. Sekarang ini dinamis banget. Tidak hanya health screaning yang masih mandatori. Konsistensi di kecukupan petugasnya juga kesiapan konsekuensi protokolnya. Nggak boleh saat hari tertentu kita konsisten, besoknya kendor," tegasnya.
Awaluddin menambahkan memasuki masa musim libur natal dan tahun baru 2021 pergerakan jumlah pesawat dan penumpang sudah mencapai persentase lebih dari setengah dibanding masa sebelum pandemi Covid-19. Hal tersebut, kata dia menunjukkan masa-masa pemulihan.
"Per 1 November itu pergerakan pesawat sudah di angka 680 dengan pergerakan penumpang sebanyak 70 ribu dalam sehari. Kondisi ini sudah mencapai setengahnya lebih sedikit dibanding kapasitas normal 1200 pergerakan pesawat dengan jumlah pergerakan bisa mencapai 150 ribu penumpang per hari," pungkasnya.
(nng)