Cerita Sri Mulyani Mengenal Jamu Sejak Kecil, Nyonya Meneer Jadi Idola
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menceritakan, bagaimana dirinya sejak kecil sudah mengenal racikan jamu Indonesia . Bahkan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pernah mencicipi jamu pahit sejak kecil.
"Saya senang dimana mengenal jamu dari saya kecil. Minum jamu, baik itu jamu enak beras kencur, kunyit asam sampai jamu pahit," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (30/11/2020).
(Baca Juga: Industri Jamu Masih Mampu Tumbuh Meski Diadang Pandemi )
Kata dia, waktu remaja juga sering mencipi jamu merek Nyonya Meneer. Namun, perusahaan itu harus membangun inovasi baru agar tetap bertahan setelah pailit pada 2017 lalu setelah gagal membayar utang Rp7,04 miliar kepada kreditornya.
"Saya waktu remaja suka minum jamu Nyonya Meneer, namun sayang perusahaan dibangun kembali," katanya.
Menurutnya, industri jamu dan obat herbal akan terus meningkat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Hal ini seiring tren gaya hidup sehat meningkat di Indonesia, yang bisa dimanfaatkan untuk jadi momentum bagi perusahaan jamu dan industri obat herbal.
(Baca Juga: Berpeluang Tumbuh Pesat, Industri Herbal dan Jamu Masih Terabaikan )
"Karena gaya hidup sehat ini menentukan para usaha dan di bidang industri tradisional jamu dan herbal. Harus bisa memanfaatkan trend dan arah gaya hidup ini karena memberikan kesempatan luar biasa," tandasnya.
"Saya senang dimana mengenal jamu dari saya kecil. Minum jamu, baik itu jamu enak beras kencur, kunyit asam sampai jamu pahit," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (30/11/2020).
(Baca Juga: Industri Jamu Masih Mampu Tumbuh Meski Diadang Pandemi )
Kata dia, waktu remaja juga sering mencipi jamu merek Nyonya Meneer. Namun, perusahaan itu harus membangun inovasi baru agar tetap bertahan setelah pailit pada 2017 lalu setelah gagal membayar utang Rp7,04 miliar kepada kreditornya.
"Saya waktu remaja suka minum jamu Nyonya Meneer, namun sayang perusahaan dibangun kembali," katanya.
Menurutnya, industri jamu dan obat herbal akan terus meningkat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Hal ini seiring tren gaya hidup sehat meningkat di Indonesia, yang bisa dimanfaatkan untuk jadi momentum bagi perusahaan jamu dan industri obat herbal.
(Baca Juga: Berpeluang Tumbuh Pesat, Industri Herbal dan Jamu Masih Terabaikan )
"Karena gaya hidup sehat ini menentukan para usaha dan di bidang industri tradisional jamu dan herbal. Harus bisa memanfaatkan trend dan arah gaya hidup ini karena memberikan kesempatan luar biasa," tandasnya.
(akr)