Digitalisasi UMKM Masih Terhambat Tiga Kendala
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKop UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa sebenarnya digitalisasi UMKM di Indonesia sudah dipermudah dengan banyaknya platform digital dan penduduk yang terhubung dengan internet. Berdasarkan data tahun 2019, sebanyak 73,7% dari total penduduk Indonesia sudah terhubung ke internet.
"Teman-teman dari e-commerce sudah mengatakan bahwa 97% wilayah Indonesia sudah terjangkau. Infrastruktur internet dan logistik darat sudah memadai," ujar Teten dalam video virtual di Jakarta, Senin(30/11/2020). ( Baca juga:Menteri Teten Sebut Pandemi Covid-19 Membawa Berkah, Kok? )
Dia menyebutkan, dalam menuju digitalisasi UMKM, ada tiga kendala utama, yakni dari segi produksi, kualitas, dan literasi digital. Tugas KemenKop UKM saat ini adalah menyiapkan kapasitas produksi UMKM ke pasar yang lebih besar.
"Secara bersamaan, sudah muncul banyak platform digital dengan captive market tertentu, termasuk di daerah. Harusnya tidak ada halangan dalam kapasitas produksi, di daerah sudah banyak platformnya," terang Teten.
Bahkan, dalam e-commerce, UMKM harus bisa bersaing dengan produk-produk yang sedang trending dan juga dengan produk-produk usaha besar.
Dia mengatakan, digitalisasi penting untuk UMKM, khususnya untuk akses ke pembiayaan. Dalam UU Cipta Kerja, aset yang menjadi masalah utama bagi UMKM dalam mengakses pembiayaan, sudah dipermudah dengan dicari pendekatan kegiatan bisnis.
"Bahkan sekarang sudah banyak fintech yang menjadikan track record kesehatan usaha digital sebagai jaminan untuk melakukan kredit," tambahnya. ( Baca juga:Tutupi Hasil Swab Test Habib Rizieq, RS Ummi Terancam Pidana )
Beberapa waktu lalu, lanjut Teten, pihaknya membuat program kegiatan kepada anak-anak muda yang membantu di tengah pandemi dengan membuat platform-platform digital baru. Bentuk kegiatannya adalah dengan pemberian award.
"Dari 30 platform digital yang masuk tahap inkubasi, yang akan kami kerjasamakan dengan UMKM adalah 10 yang terbaik," pungkasnya.
"Teman-teman dari e-commerce sudah mengatakan bahwa 97% wilayah Indonesia sudah terjangkau. Infrastruktur internet dan logistik darat sudah memadai," ujar Teten dalam video virtual di Jakarta, Senin(30/11/2020). ( Baca juga:Menteri Teten Sebut Pandemi Covid-19 Membawa Berkah, Kok? )
Dia menyebutkan, dalam menuju digitalisasi UMKM, ada tiga kendala utama, yakni dari segi produksi, kualitas, dan literasi digital. Tugas KemenKop UKM saat ini adalah menyiapkan kapasitas produksi UMKM ke pasar yang lebih besar.
"Secara bersamaan, sudah muncul banyak platform digital dengan captive market tertentu, termasuk di daerah. Harusnya tidak ada halangan dalam kapasitas produksi, di daerah sudah banyak platformnya," terang Teten.
Bahkan, dalam e-commerce, UMKM harus bisa bersaing dengan produk-produk yang sedang trending dan juga dengan produk-produk usaha besar.
Dia mengatakan, digitalisasi penting untuk UMKM, khususnya untuk akses ke pembiayaan. Dalam UU Cipta Kerja, aset yang menjadi masalah utama bagi UMKM dalam mengakses pembiayaan, sudah dipermudah dengan dicari pendekatan kegiatan bisnis.
"Bahkan sekarang sudah banyak fintech yang menjadikan track record kesehatan usaha digital sebagai jaminan untuk melakukan kredit," tambahnya. ( Baca juga:Tutupi Hasil Swab Test Habib Rizieq, RS Ummi Terancam Pidana )
Beberapa waktu lalu, lanjut Teten, pihaknya membuat program kegiatan kepada anak-anak muda yang membantu di tengah pandemi dengan membuat platform-platform digital baru. Bentuk kegiatannya adalah dengan pemberian award.
"Dari 30 platform digital yang masuk tahap inkubasi, yang akan kami kerjasamakan dengan UMKM adalah 10 yang terbaik," pungkasnya.
(uka)