Hotel Berbintang Mulai Banyak yang Nginep, Data BPS Bulan Oktober
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Oktober 2020 mencapai rata-rata 37,48%. Raihan itu turun 19,29 poin dibandingkan dengan TPK bulan yang sama tahun 2019 yang tercatat sebesar 56,77%.
Sebaliknya, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK bulan ini mengalami kenaikan sebesar 5,36 poin. "Tren wisatawan mancanegara ini yang masih belum banyak bergerak, sehingga TPK dipengaruhi oleh wisatawan domestik ,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
(Baca Juga: Tahun Depan, Wisatawan Nusantara Masih Jadi Tumpuan )
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Oktober 2020 tercatat sebesar 1,62 hari. "Ini terjadi penurunan sebesar 0,18 poin jika dibandingkan dengan keadaan Oktober 2019," imbuhnya.
Meski sudah ada pelonggaran di sejumlah negara, menyatakan belum usainya pandemi Covid-19 masih membuat wisman wait and see untuk melakukan kunjungan ke luar negeri. "Wisman masih wait and see termasuk datang ke Indonesia," imbuhnya.
(Baca Juga: Libur Panjang, Okupansi Hotel Naik 30% Tapi Tidak Merata )
Secara kumulatif (Januari–Oktober 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,72 juta kunjungan atau turun sebesar 72,35% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 13,45 juta kunjungan.
Sebaliknya, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK bulan ini mengalami kenaikan sebesar 5,36 poin. "Tren wisatawan mancanegara ini yang masih belum banyak bergerak, sehingga TPK dipengaruhi oleh wisatawan domestik ,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
(Baca Juga: Tahun Depan, Wisatawan Nusantara Masih Jadi Tumpuan )
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Oktober 2020 tercatat sebesar 1,62 hari. "Ini terjadi penurunan sebesar 0,18 poin jika dibandingkan dengan keadaan Oktober 2019," imbuhnya.
Meski sudah ada pelonggaran di sejumlah negara, menyatakan belum usainya pandemi Covid-19 masih membuat wisman wait and see untuk melakukan kunjungan ke luar negeri. "Wisman masih wait and see termasuk datang ke Indonesia," imbuhnya.
(Baca Juga: Libur Panjang, Okupansi Hotel Naik 30% Tapi Tidak Merata )
Secara kumulatif (Januari–Oktober 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,72 juta kunjungan atau turun sebesar 72,35% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 13,45 juta kunjungan.
(akr)