Bakal Diguyur Investasi Rp32,5 Triliun, Kemenperin Kebut Tiga Sektor Industri Agro

Selasa, 01 Desember 2020 - 15:14 WIB
loading...
Bakal Diguyur Investasi...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan investasi di sektor industri agro . Tujuannya, agar dapat memperkuat struktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.

“Kami mencatat lebih dari Rp32,5 triliun investasi baru yang akan masuk pada sektor agro dengan total sekitar 26 proyek,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim di Jakarta, Selasa (1/12).

Ia menyebutkan, pihaknya membagi tiga sektor industri agro yang sedang diakselerasi untuk terus tumbuh dan meningkatkan kapasitas produksinya. Pertama, industri makanan, hasil laut, dan perikanan yang akan meliputi komoditas gula, tepung, pakan, penggilingan jagung, serta biskuit. ( Baca juga:Industri Pengolahan Diproyeksi Tumbuh 3,95% Tahun 2021 )

“Untuk industri makanan tersebut, total akan ada sembilan proyek dengan investasi senilai Rp19,94 triliun,” ungkapnya.

Sektor kedua, yakni industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar yang meliputi produk air minum dalam kemasan (AMDK), susu dan olahan susu, minuman ringan, serta cokelat. “Total sektor ini akan ada tujuh proyek dengan investasi senilai Rp2,66 triliun,” imbuhnya.

Ketiga, industri hasil hutan dan perkebunan yang meliputi refinery dan fraksinasi sawit, biodiesel, minyak sawit, pulp, dan kertas. Total bakal ada 10 proyek dengan investasi senilai lebih dari Rp10 triliun.

Berbagai investasi tersebut diharapkan dapat mengungkit kinerja industri agro, terlebih setelah terkena dampak signfikan akibat pandemi Covid-19. “Sektor-sektor itu sangat esensial karena terkait dengan kebutuhan utama masyarakat,” ujar Rochim.

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin, Supriadi menyampaikan, investasi di industri makanan dan minuman (mamin) telah mencapai Rp40,5 triliun. Angka tersebut merupakan 20% dari total investasi ke industri pengolahan, yang senilai Rp201,8 triliun sepanjang Januari-September 2020.

“Pemerintah juga telah menetapkan beberapa sektor industri prioritas yang akan dikembangkan dan tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), di mana industri pangan termasuk dalam salah satu industri andalan yang diprioritaskan pengembangannya," paparnya. ( Baca juga:Mengenal Arya Saloka, Suami Amanda Manopo di Sinetron Ikatan Cinta )

Supriadi mengemukakan, salah satu fokus pengembangan industri mamin yang akan dilakukan pada tahun 2021 adalah menjaga ketersediaan bahan baku. “Ketersediaan bahan baku di industri mamin sangat penting untuk mencukupi dari sisi jumlah, kualitas, maupun kontuinitas produksi,” tuturnya.

Di samping itu, ketersediaan bahan baku menjadi salah satu pertimbangan para investor. “Berikutnya adalah ketersediaan pasar dan fasilitas fiskal juga menjadi pendorong penanaman modal oleh para investor,” tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1352 seconds (0.1#10.140)